Selain di sekolah terbaik, bermain edukasi juga p...
Read MoreSekalipun di Sekolah Terbaik pastinya ada mata pe...
Read MoreTidak hanya mengandalkan pembelajaran dari sekola...
Read MoreSebagai orang tua kita memiliki tanggung jawab penuh dalam mendorong anak mengembangkan kecerdasannya. Selain kecerdasan akademis, ada jenis kecerdasan lainnya uang penting dan harus dimiliki seorang anak, yaitu kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengekspresikan dan mengelola perasaan dengan tepat, bersamaan juga dengan menghormati perasaan orang lain. Ini adalah keterampilan yang dapat mulai dipelajari anak-anak pada usia berapa pun.
So, apakah Anda ingin membesarkan anak yang cerdas secara emosional namun bingung dari mana memulainya? Nah, kali ini kita akan membahas bagaimana cara membangun kecerdasan emosional pada anak yang bisa dilakukan orang tua.
1.Akui sudut pandang anak dan berempati dengannya
Ketika Anda tidak bisa melakukan apapun pada saat anak merasa kecewa, penting untuk berempati. Hanya dengan memahami anak, dapat membantunya melepaskan emosi yang mengganggu. Jika kekesalan anak tampak tidak sesuai dengan situasinya, ingatlah bahwa semua orang pernah menyimpan emosi dan kemudian membiarkan diri sendiri menyimpan nya hingga menemukan tempat berlindung yang aman.
Berempati bukan berarti anda setuju, namun hanya melihat sebuah masalah dari sisi anak. Anak mungkin harus melakukan apa yang Anda katakan, namun ia juga berhak atas sudut pandang sendiri.
Mengapa hal ini mendorong kecerdasan emosional?
2.Biarkan anak berekspresi
Si kecil mungkin belum bisa membedakan antara emosi dan sifatnya sendiri. Maka dari itu terima emosi anak, dan hindari menyangkal atau mengecilkannya, yang memberi anak pesan bahwa beberapa perasaan itu memalukan atau tidak dapat diterima. Menyangkal rasa takut atau amarah yang anak rasakan, tidak akan menghentikannya untuk memiliki perasaan tersebut, tetapi mungkin anak memaksa untuk menekannya. Sayangnya, perasaan yang tertekan tidak memudar, berbeda dengan perasaan yang diungkapkan bebas.
Anak juga jadi terjebak untuk mencari jalan keluar. Untuk itu, ajarkan bahwa berbagai macam perasaan dapat dimengerti dan merupakan bagian dari menjadi manusia, meskipun beberapa tindakan juga harus dibatasi.
Mengapa hal ini mendorong kecerdasan emosional?
3.Dengarkan bagaimana perasaan anak
Biasanya amarah tidak akan menghilang sampai anak merasa didengarkan, baik anak berusia 6 atau bahkan 16 tahun, ia membutuhkan orang tua untuk mendengarkan perasaanya. Begitu anak merasakan dan mengungkapkannya, ia akan melepaskan dan melanjutkan hidupnya. Bahkan, Anda akan kagum ketika melihatnya dengan penuh kasih sayang dan kooperatif saat memiliki kesempatan untuk menunjukan bagaimana perasaannya.
Namun agar anak merasa aman untuk menceritakan perasaannya, ia perlu tahu bahwa Anda benar-benar hadir dan mendengarkan, yakinkan anak bahwa hal itu aman. Anak memiliki kemampuan untuk memikirkan perasaanya keluar, yang membuatnya menjadi lebih santai dan kooperatif. Yang perlu orang tua lakukan, tetap hadir, dan tahan dorongan untuk menghilangkan perasaan yang sedang mengganggu anak. Karena secara naluriah, anak mengerti bagaimana menyembuhkan dirinya sendiri.
Mengapa hal ini mendorong kecerdasan emosional?
4.Ajarkan pemecahan masalah
Emosi merupakan pesan, maka dari itu ajari anak untuk bernapas, merasakannya, mentolerirnya tanpa perlu bertindak berdasarkan emosinya. Dengan begitu anak tidak berada dalam lubang emosi yang kuat, dan berfokus untuk memecahkan masalah dan bertindak jika perlu.
Terkadang anak bisa melakukannya sendiri, namun terkadang ia juga membutuhkan bantuan Anda untuk bertukar pikiran. Tapi tahan keinginan untuk terburu-buru dan menangani masalahnya, kecuali jika anak memintanya.
Jika memaksakan diri untuk membantu anak, ini memberikan pesan bahwa Anda tidak percaya pada kemampuan anak dalam menanganinya sendiri.
Mengapa hal ini mendorong kecerdasan emosional?
Baca Juga: 5 Tips Melawan Rasa Malas Belajar Selama Sekolah di Rumah Aja
Itulah beberapa cara untuk mengembangkan kecerdasan emosional pada anak. Kita bisa menggunakan kesalahan anak sebagai kesempatan untuk tumbuh lebih baik. Saat seorang anak marah atau menyakiti perasaan seseorang, luangkan waktu untuk membicarakan tentang bagaimana mereka bisa berbuat lebih baik di masa depan.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR