Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: Kompas
Tingkat kejeniusan seseorang dapat diukur menggunakan intelligence quotient (IQ). Seseorang bisa dikatakan jenius jika memiliki skor IQ 140. Sosok jenius sendiri hanya ditemukan 1 dari 250 orang.
Namun, seorang peneliti terkenal pada tahun 1970-an mengatakan bahwa seorang jenius harus mempunyai IQ lebih dari 180 dan itu hanya ditemukan 1 dari 2 juta orang.
Dari perbedaan tersebut, maka tidak ada definisi atau syarat pasti untuk disebut jenius. Tapi, banyak dokter sudah mempelajari anak-anak yang berbakat dan sangat cerdas untuk memahami kejeniusan.
Berdasarkan penelitian terbaru, ilmuwan mengartikan kejeniusan sebagai kekayaan orisinalitas, kreativitas, dan kemampuan untuk berpikir atau membayangkan dengan cara serta bidang baru.
Meski begitu, para peneliti tidak tahu pasti apa yang menyebabkan seseorang jadi jenius. Mereka menduga faktor genetik turut memengaruhi tingkat kecerdasan seseorang. Jenis gen tertentu dapat memengaruhi tingkat kecerdasan intelektual yang kita miliki.
Pengaruh genetik anak akan memengaruhi motivasi, kepercayaan diri, dan sifat-sifat lainnya. Hal ini juga memengaruhi seberapa baik anak tampil di sekolah atau pada tes pengukur kecerdasan.
Ciri-ciri Otak Jenius
Sumber foto: Kompas
Berikut ini ada beberapa tanda fisik tertentu yang biasanya dimiliki oleh otak orang jenius atau yang mempunyai kecerdasan di atas rata-rata.
Hasil pemindaian membuktikan bahwa orang jenius atau berbakat mempunyai lebih banyak bidang abu-abu pada otak mereka. Ini merupakan bagian otak yang berfungsi untuk memproses informasi dan menghitung. Bagian ini juga bekerja untuk interpretasi, persepsi, mengarahkan perhatian, ingatan, dan bahasa.
Seseorang yang jenius atau berbakat biasanya mempunyai bidang putih di otak mereka yang lebih aktif. Bidang putih tersebut berperan sebagai ‘pusat komunikasi’ di dalam otak.
Otak orang jenius tampak memiliki jaringan koneksi yang lebih baik sehingga dapat menghasilkan pemikiran yang kompleks dan sangat cepat.
Otak seorang jenius dapat mengalami “superstimulabilitas” yang membuatnya sangat sensitif terhadap emosi dan perasaan orang lain. Hal ini bisa membantunya menjalin relasi, namun terkadang bisa membuat mereka merasa cepat lelah dan kewalahan.
Tanda-tanda Jenius pada Anak
Ada berbagai bentuk kecerdasan manusia, seperti kecerdasan visual, kecerdasan lingual, dan kecerdasan motorik. Meskipun tidak ada daftar resmi tentang ciri-ciri anak jenius, berikut ini ada beberapa tanda yang sering ditemukan pada anak yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi:
Tanda-tanda Jenius pada Orang Dewasa
Ciri-ciri kejeniusan pada orang dewasa tidak berbeda jauh dengan anak-anak, termasuk cepat belajar, minat pada topik unik, dan mampu memproses informasi dengan cepat serta tepat.
Beberapa kebiasaan lain yang mungkin menunjukkan tingkat kejeniusan pada orang dewasa yaitu:
Baca juga: Mengenal Teori Motivasi Belajar yang Bisa Diterapkan di Sekolah
Nah itulah beberapa tanda anak memiliki otak jenius. Sebagai orangtua sudah sepatutnya kita memberi dukungan pada anak untuk mengasah kecerdasan anak melalui berbagai tahapan belajar. Memasukan anak di sekolah terbaik juga salah satu langkah orangtua dalam membentuk kepribadian dan menjadikan anak lebih pintar.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG