Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: Berkeluarga
Para pendidik di sekolah harus mengetahui apa itu teori motivasi belajar. Tapi, apa sih sebenarnya motivasi belajar itu? Simak penjelasannya berikut ini, ya.
Pengertian Teori Motivasi Belajar beserta Aspeknya
Berdasarkan buku Teori Belajar dan Pembelajaran karya Ibu Dr. Hj. Herliani, M.Pd, Bapak Dr. Didimus Tanah Boleng, M. Kes, dan Ibu Dr. Elsye Theodora Maasawet, M.Pd, motivasi belajar adalah kekuatan mental yang mendukung proses belajar.
Motivasi belajar harus ditanamkan secara terus-menerus dalam diri siswa. Agar siswa mempunyai motivasi belajar yang kuat, maka harus dibuat suasana yang menyenangkan dan menggembirakan di tempat belajar.
Motivasi belajar memiliki dua aspek, yakni:
Motivasi Ekstrinsik: yaitu melakukan sesuatu untuk mendapatkan hal lain (cara mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik kerap dipengaruhi oleh insentif eksternal, misalnya hukuman dan imbalan. Contoh, siswa belajar dengan rajin supaya mendapatkan nilai yang baik.
Motivasi Intrinsik: motivasi ini untuk melakukan sesuatu demi sesuatu tersebut (tujuan itu sendiri). Seperti, siswa belajar dengan rajin karena senang dengan mata pelajaran tersebut. siswa termotivasi untuk belajar ketika mereka diberikan pilihan, senang mendapatkan tantangan sesuai dengan kemampuannya, dan mendapatkan imbalan yang memiliki nilai informasional namun bukan digunakan untuk kontrol.
Misalnya, mendapatkan pujian dari guru karena belajar dengan tekun atau mendapat nilai lebih baik dari sebelumnya.
Motivasi intrinsik terbagi dalam dua jenis, yaitu motivasi intrinsik berdasarkan pilihan personal dan determinasi diri. Selain itu, terdapat motivasi intrinsik menurut pengalaman optimal.
Pengalaman optimal umumnya terjadi saat seseorang merasa dirinya mampu dan berkonsentrasi penuh ketika melakukan sebuah aktivitas serta terlibat dalam tantangan yang mereka nilai tidak terlalu sulit tapi juga tidak mudah.
Bentuk Motivasi di Sekolah
Sumber foto: Fimela
Ada beberapa cara untuk mengasah motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, di antaranya adalah:
Yang dimaksud angka dalam hal ini adalah simbol dari nilai kegiatan belajar siswa. Banyak siswa belajar karena ingin mendapatkan nilai atau angka yang baik. sehingga mereka biasanya mengejar nilai ulangan atau nilai-nilai rapot yang baik. Angka-angka tersebut menjadi motivasi yang sangat kuat bagi siswa.
Hadiah juga bisa disebut sebagai motivasi, meski tidak selalu demikian. Sebab, hadiah atas suatu pekerjaan mungkin tidak menarik bagi seseorang yang tidak suka atau tidak berbakat pada bidang pekerjaan tersebut.
Saingan atau kompetisi juga bisa digunakan sebagai alat motivasi agar siswa mau untuk belajar. Persaingan secara individual maupun kelompok bisa meningkatkan prestasi belajar para siswa.
Siswa akan terdorong untuk belajar lebih giat lagi saat mengetahui hasil pekerjaannya, apalagi kalau hasilnya lebih baik dari sebelumnya. Mengetahui bahwa hasil belajarnya semakin meningkat, maka siswa akan termotivasi untuk terus belajar, dengan harapan hasilnya terus meningkat.
Jika ada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, tidak ada salahnya untuk memberikan pujian. Pujian merupakan bentuk reinforcement yang positif sekaligus menjadi motivasi. Oleh sebab itu, agar pujian ini menjadi motivasi, pemberiannya pun harus tetap. Dengan memberikan pujian yang tepat akan memberikan suasana yang menyenangkan dan menaikkan gairah belajar serta meningkatkan harga diri siswa.
Para siswa akan semakin giat belajar jika mengetahui ada ujian. Oleh karenanya, memberi ujian juga menjadi salah satu sarana motivasi. Tapi ingat, terlalu memberikan ujian juga bisa membuat siswa merasa bosan.
Baca juga: Sejarah dan Perkembangan Komputer dari Generasi ke Generasi
Itu dia informasi tentang teori motivasi belajar yang sebaiknya kamu tahu. Semoga bermanfaat, ya.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG