Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreHubungan anak dengan orang tua tentu tidak lepas dari pertengkaran atau konflik. Pertengkaran atau konflik dengan anak biasanya muncul karena adanya perbedaan pendapat atau pilihan antara anak dan orangtua. Konflik juga dapat dipengaruhi oleh cara orang tua menangani dan mengelola interaksi yang terjadi dengan anak.
Konflik dengan anak yang tidak selesai dan berujung akan mengganggu hubungan antara orang tua dan anak. Oleh karena itu, sebagai orang tua anda harus mencoba mengendalikan diri anda sebaik mungkin demi kebaikan diri anda dengan anak.
Berikut cara tepat menghadapi konflik dengan anak agar tidak menjadi berlarut-larut:
1. Pengendalian Emosi
Perilaku anak saat konflik berlangsung memang seringkali membuat anda kesal. Namun, menyikapi hal ini, anda harus tenang. Mengekspresikan emosi pada waktu yang salah justru akan membuat situasi menjadi lebih rumit. Sebaiknya anda menghindari potensi drama berikutnya dengan belajar mengendalikan diri saat emosi.
Bila emosi sedang memuncak, suruh anak untuk menenangkan diri ke kamarnya dulu untuk merenung sambil mengambil waktu untuk menenangkan diri anda di ruangan berbeda.
2. Komunikasikan dengan Baik
Saat terjadi konflik,memulai komunikasi memang bukanlah hal yang mudah. Namun, untuk mengatasi konflik antara anda dengan anak, sebaiknya anda tetap perlu melakukan komunikasi yang baik dengan anak, misalnya:
Saling mengutarakan pandangan dan ekspektasi masing-masing, dan jelaskan mengapa anda memiliki pemikiran yang berbeda. Bukan hanya anda, pastikan anak juga menyampaikan pendapat dan pandangannya.
Hargai apapun pendapatnya dengan tidak memotong pembicaraannya, meskipun mungkin anda sudah mengetahui jawabannya. Anda harus tetap belajar mendengarkan anak lebih sering.
3. Biarkan Anak Menerima Konsekuensi
Sebagai orang tua, anda pasti menentukan hal-hal yang baik untuknya. Namun demi kepentingan diri anda dan anak, orang tua juga harus membiarkan anak memiliki kebebasan untuk memilih. Oleh karenanya, jika suatu saat anak menginginkan sesuatu yang berbeda dengan anda maka anda harus mulai mengizinkannya. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih didengar dan dianggap, meskipun anda harus merelakan anak untuk menghadapi apapun konsekuensi dari pilihannya.
4. Cari Solusi Bersama-sama
Apapun konflik anda dengan anak, semua konflik harus dicari solusinya bersama. Solusi ini bisa berupa kesepakatan antara orang tua dan anak seperti “ Boleh belajar sebentar hari ini, tapi besok harus belajar lebih lama” membangun kesepakatan yang disetujui antara kedua belah pihak, harapannya bisa menjadi solusi terbaik bagi anda dan anak anda.
5. Saling Memaafkan
Orang tua dan anak tidak sempurna. Keduanya pasti pernah melakukan kesalahan baik yang sengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itu,anda sebagai orang tua harus belajar menerima dan bersifat terbuka untuk saling memaafkan setiap hari.
Begitu juga dengan anak, orang tua harus memberikan pengertian dan pemahaman bahwa memaafkan orang lain termasuk orang tua itu penting agar konflik dapat cepat mereda.
Baca Juga: Tips Menjadi Orangtua yang Tenang Menghadapi Anak
Konflik antara orang tua dan anak dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, anda sebagai orang tua harus mulai belajar mengendalikan diri dan memberikan pengertian pada anak anda ketika tiba-tiba kondisi tersebut muncul.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG