Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreDi Masa kepemimpinan presiden Bapak Joko Widodo, pendidikan di Indonesia kian berkembang dengan baik, bahkan demi mempersiapkan generasi masa depan yang berkualitas, sebuah kebijakan dirilis dalam pendidikan dengan tujuan utamanya adalah untuk mengimplementasi Nawacita, Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang terintegrasi dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM)
Dengan adanya kebijakan di atas diharapkan generasi masa depan nantinya mengalami perubahan cara berpikir, bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik. Hal ini juga sangat penting bagi orang tua untuk memahami apa maksud dan tujuan dari PPK ini. Penguatan Pendidikan Karakter ini sendiri dimulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah.
Berawal dari filosofi pendidikan karakter yang dirumuskan Ki Hajar Dewantara, antara lain; Olah hati kaitannya dengan etika; Olahraga kaitannya dengan kinesik; Olah pikir kaitannya dengan literasi; Olah karsa kaitannya dengan estetika; kemudian dijabarkan menjadi banyak sekali nilai-nilai karakter. PPK merupakan kristalisasi dari nilai karakter yang merupakan nilai utama.
Diharapkan di sekolah terbaik anak-anak bisa mendapatkan pelajaran nilai karakter yang nantinya akan menggiring mereka tumbuh menjadi sumber daya manusia yang lebih baik di masa depan. Dikutip dari halaman kementrian dan kebudayaan, inilah lima nilai utama dalam penguatan pendidikan karakter yang wajib orang tua ketahui. BPK PENABUR mengajak para orang tua semua untuk memahami lebih dalam 5 hal tersebut.
1.Religius
Karakter yang satu ini sudah pasti berkaitan dengan agama. Setiap anak diharapkan dapat mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang maha esa, dengan melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Pada umumnya nilai religius ini sendiri dibangun dari rumah, dari keluarga, terutama orang tua yang harus mengajarkan anak untuk mengenal agama dan hal-hal baik di dalamnya. Orang tua bisa membantu anak belajar menghargai perbedaan, tidak memaksakan kehendak, melindungi yang tertindas dan mencintai lingkungan juga di rumah.
2.Nasionalisme
Karakter ini diajarkan pada anak-anak untuk belajar menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Dalam simulasinya, di sekolah mereka rutin melakukan upacara bendera di hari senin, apel pagi, menyanyikan lagu Indonesia raya dan lagu nasional lainnya, untuk secara tidak langsung menanamkan jiwa nasionalis.
Sikap nasionalis itu sendiri bisa ditunjukan dengan mengapresiasi budaya Indonesia, menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghormati keberagaman budaya, suku, dan agama. Butuh juga dukungan pelajaran lainnya untuk lebih menumbuhkan rasa nasionalis pada anak.
Di sekolah, bagian ini disimulasikan masuk dalam kegiatan intrakurikuler, atau kegiatan belajar mengajar sehari-hari di jam pelajaran. Tak cukup sampai di situ, kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler pun memiliki peran juga. Contohnya anak bisa ikut kegiatan paskibra
3.Gotong royong
Kerja sama atau gotong royong perlu diajarkan pada anak-anak sejak dini, salah satunya dalam menyelesaikan problem. Mereka harus tahu bahwa dengan gotong royong atau bahu membahu, persoalan bersama jadi lebih ringan dan mudah diselesaikan. Sehingga anak juga mengerti konsep persahabatan, dan dengan ikhlas memberi bantuan untuk teman yang membutuhkan. Bukan hanya tentang melakukan suatu hal bersama, gotong royong juga bisa tentang pengambilan keputusan. Anak-anak akan diajarkan bagaimana berkomitmen atas keputusan yang telah diambil bersama-sama. Selain itu mereka juga akan mengenal apa itu musyawarah untuk mufakat, tolong menolong, empati, dan solidaritas.
4.Integritas
karakter yang satu ini menjadi nilai yang merupakan upaya menjadikan anak-anak menjadi orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, perbuatan, dan pekerjaan. Anak perlu tahu bahwa mereka harus punya komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral. Integritas meliputi penanaman rasa tanggung jawab sebagai warga negara, dan mengajak mereka aktif terlibat dalam kehidupan sosial. perlu ditanamkan sejak dini bahwa setiap orang harus konsisten dalam tindakan dan perkataan, dengan berdasarkan pada kebenaran.
5.Mandiri
Meskipun orang tua bisa melatih anak untuk mandiri sejak dari rumah, namun sekolah terbaik pun berperan penting dalam menanamkan nilai yang satu ini. Sekolah juga akan mengajarkan agar anak-anak tidak bergantung pada orang lain, serta membantu mereka belajar mempergunakan tenaga, waktu, dan pikiran untuk mewujudkan keinginannya.
Baca Juga : 6 Kriteria Anak yang Perlu Diketahui Orang Tua Ketika Siap Masuk Sekolah Dasar
Itulah berbagai nilai utama dalam kehidupan yang harus ditanamkan pada anak sejak dini, meskipun kita telah memasukkannya ke sekolah terbaik, sebagai orang tua kita berkewajiban untuk mengajarkan nilai-nilai tersebut. Sehingga orang tua dan sekolah bisa bersinergi menciptakan generasi masa depan yang lebih baik.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG