Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: KlikDokter
Sebagian orang mengalami kesulitan saat harus bersosialisasi untuk mendapatkan teman baru. Meski sulit, kita harus tetap melakukannya karena manusia hidup saling berdampingan dan membutuhkan satu sama lain.
Sayangnya banyak anak-anak di sekolah yang juga mengalami kesulitan menjalani pertemanan. Entah karena dikucilkan atau memang menarik diri. Apapun alasannya, anak tetap harus dibantu agar tidak merasa rendah diri dan mampu bergaul dengan teman sebayanya.
Nah, berikut ini ada 5 tips bagi orangtua untuk membantu anak saat tidak punya teman di sekolah.
Tidak ada masalah yang muncul tanpa sebab. Kalau kamu melihat anak murung setiap pulang sekolah, cobalah bertanya pada guru. Cari tahu bagaimana anak di kelas dan masalah yang sedang dia hadapi.
Tanyakan apakah anak mengalami bullying dari teman-temannya atau karena ia pernah membuat kesalahan sehingga dikucilkan.
Jangan ragu untuk menemui guru secara langsung atau melalui telepon. Dengan begitu, kamu akan tahu penyebab anak tidak memiliki teman di sekolah.
Setelah mendapatkan informasi dari guru, cobalah tanyakan juga pada si kecil. Tanya secara perlahan dan tidak menghakimi. Buatlah suasana yang nyaman agar anak mau berkata jujur dan percaya pada orangtuanya.
Karena mungkin saja kesulitan bergaul di sekolah diakibatkan oleh masalah di rumah atau karena sikap orangtua yang membuatnya tidak percaya diri. Kalau sudah menemukan penyebabnya, berikan dukungan pada anak agar dia berani mengatasi masalahnya.
Bantu anak agar ia tidak merendahkan diri sendiri. Dengan begitu, anak akan merasa didukung dan perlahan ia dapat bangkit sehingga terhindar dari rasa kesepian.
Sumber foto: Ciputra Hospital
Kalau anak masih mengalami kesulitan berteman di sekolah, cobalah latih kemampuan sosialnya. Misalnya dengan menyediakan ruangan bagi si kecil untuk berinteraksi dengan teman-temannya.
Diskusikan dengan anak tentang apa yang disukainya. Kemudian, daftarkan ke tempat yang dapat menampung dan mengembangkan minat anak. Entah dalam bidang kesenian, olahraga, atau lainnya. Siapa tahu, ia akan lebih mudah bergaul dengan teman yang memiliki minat sama.
Saat bertemu tetangga, kadang ada yang menanyakan kabar atau sebatas basa-basi biar lebih dekat. Kalau berada di situasi ini, biarkan anak menjawab sendiri pertanyaan tentang dirinya.
Dengan begitu, ia akan terbiasa berkomunikasi dengan orang lain dan tidak bergantung pada orangtua.
Sebagai orangtua, cukup dengarkan setiap jawaban anak. Kecuali kalau kamu yang ditanya, maka silahkan menjawab. Berikan kesempatan pada anak untuk berbicara tentang dirinya dan buat ia merasa dihargai.
Selalu perhatikan kondisi dan perubahan sikap anak. Kalau semakin terpuruk bahkan depresi karena merasa tidak dapat menghadapi masalahnya, sebaiknya segera cari bantuan tenaga profesional.
Jangan hiraukan tanggapan orang-orang sekitar yang menyepelekan masalah si kecil dan menganggapmu berlebihan karena meminta bantuan ahli. Fokus saja pada kondisi anak demi kebaikannya.
Baca juga: 7 Cara Belajar yang Tepat untuk Anak Introvert dan Penyendiri
Sebagai orangtua, mari lindungi anak dengan cara terbaik. Bantu ia agar tumbuh dewasa dengan percaya diri. Selain itu, pastikan kondisi mental anak selalu sehat dan stabil.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG