Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: Hellosehat
Tidur adalah sebuah kebutuhan setiap orang, baik anak-anak atau dewasa. Apalagi, tidur termasuk salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh. Pasalnya, kurang tidur bisa menimbulkan efek buruk terhadap kinerja tubuh, seperti sulit berkonsentrasi.
Anak usia sekolah sendiri membutuhkan waktu tidur yang cukup agar dapat berkonsentrasi di kelas. Sementara kurang tidur dapat menyebabkan sulit konsentrasi, mempengaruhi perkembangan serta pertumbuhan anak.
Nah, berikut ini informasi tentang fakta kurang tidur pada anak yang dapat menyebabkan sulit konsentrasi.
Mengenal Kurang Tidur pada Anak
Saat anak-anak tidur, terjadi sebuah proses dalam tubuh. dimana otak dan area tubuh lainnya bekerja untuk mendukung kesehatan, pertumbuhan, memori, dan perkembangan kognitif.
Saat tidur, kadar kortisol akan berkurang. Kortisol sendiri adalah hormon yang dilepaskan oleh tubuh ketika sedang stres dan memengaruhi kerja otak anak.
Jika jam tidurnya terganggu, penurunan kadar kortisol pada tubuh pun juga ikut terpengaruh. Hal ini pun memengaruhi kinerja otak. Sebab itulah, anak yang kurang tidur biasanya mengalami kesulitan konsentrasi, rentan stres, hingga mengalami perubahan mood.
Mengapa Anak Butuh Durasi Tidur Lebih Banyak?
Selain orang dewasa, anak-anak juga punya beban kerja saat siang hari yang harus diperhatikan. Pekerjaan rumah dan aktivitas sepanjang hari tentu menguras konsentrasi dan energinya.
Sebab itu, tidur menjadi faktor penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Tumbuh kembang si kecil bergantung pada faktor nutrisi dan hormonal yang dipengaruhi oleh kualitas tidur.
Saat ia tidur nyenyak, tubuh akan mengeluarkan hormon yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang, otot, organ, dan bagian tubuh lain.
Karena itu, jika anak mendapatkan gizi yang buruk dan kurang tidur, produksi hormon pertumbuhannya pun akan terhambat. Selain itu, kurang tidur dapat berdampak pada sistem imun sehingga anak mudah terjangkit penyakit. Itulah mengapa anak-anak membutuhkan waktu tidur yang lebih lama dan berkualitas.
Efek Kurang Tidur pada Anak
Kurang tidur bukan hanya menimbulkan efek buruk pada keesokan harinya saja, tapi juga berdampak pada kesehatan dalam jangka panjang.
Salah satunya menghambat pertumbuhan, khususnya tinggi badan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa anak-anak yang kurang tidur berisiko lebih tinggi mengalami obesitas, gangguan pada kekuatan jantung dan paru, tekanan darah tinggi, serta rentan terhadap kecelakaan.
Durasi Tidur yang Dianjurkan untuk Anak
Salah satu hal terpenting untuk memastikan anak tumbuh dengan baik dan sehat yaitu dengan menerapkan pola tidur yang benar sejak dini. Saat durasi tidur terpenuhi, fungsi tubuh si kecil akan bekerja secara optimal. Dengan begitu, anak juga akan terhindari dari berbagai penyakit, seperti stres, diabetes, hingga jantung.
Namun, perlu untuk mengatur durasi tidurnya agar tak berlebihan. Karena, terlalu banyak tidur juga bisa mengacaukan sistem metabolisme yang akhirnya mengganggu produksi insulin dalam tubuh. hal ini dapat memicu lonjakan gula darah.
Anak-anak membutuhkan durasi tidur yang berbeda dari orang dewasa. Semakin muda usianya, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan anak tidur setiap malam agar tubuhnya tetap fit.
Ibu Prof. Dr.dr.Rini Sekartini, SpA(K) yang juga anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bahwa anak-anak mempunyai durasi tidur yang berbeda tergantung usianya. Berikut durasi tidur anak yang baik:
Baca juga: 6 Cara Mendidik Balita agar Tumbuh Disiplin, Yuk Terapkan Sejak Dini
Itulah informasi dampak kurang tidur pada anak yang dapat mengakibatkan sulit konsentrasi. Anak-anak mungkin memang suka begadang, tapi mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas lebih penting agar ia siap untuk belajar di sekolah.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG