Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: Kehutanan.sariagi
IPA atau ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu paling dasar dalam mempelajari keadaan alam, tumbuhan maupun hewan. Salah satu pembelajaran IPA sendiri adalah pengelompokan hewan berdasarkan jenis makanan. Nah, di artikel kali ini kita akan membahas tentang alasan semut selalu bergerombol menurut pelajaran IPA.
Sering kali kita melihat kumpulan semut yang sedang jalan beriringan, dan hal ini cukup unik. Namun, dibalik keunikan tersebut ternyata ada alasannya, lho. Dibalik alasan itu semua adalah sebagai cara mereka untuk bertahan hidup dan mendeteksi predator yang mengancam.
Selain itu, apa saja alasan sebenarnya semut hidup beriringan? Dilansir dari berbagai sumber mari kita simak fakta-fakta tentang semut.
1.Sebagai Penanda Jalur
Dikutip dari Ruangguru, semut merupakan serangga yang tidak dapat melihat dan memanfaatkan antenanya sebagai penentu jalan. Cara mereka menandakan suatu jalan adalah dengan menangkap 'kata' kimiawi yang telah ditinggalkan oleh semut lain. Dengan indra tersebut mereka dapat mengikuti jalan yang beragam mulai dari jalan lurus, melengkung, hingga zig-zag.
Karena tidak memiliki peta atau kemampuan navigasi yang baik, maka jalan beriringan dengan semut lain adalah cara terbaik bagi mereka dalam bertahan hidup. Sehingga saat mencari makan atau kembali ke sarang, mereka pun pergi secara bersamaan dan saling bergantung dengan satu sama lain.
Sumber foto: Bobo
2.Saling Menuntun
Dari poin pertama kita tahu bahwa semut saling bergantung satu sama lain. Maka untuk saling menuntun dan dapat kembali ke sarang masing-masing, semut akan mengeluarkan fermon atau aroma kimiawi, aroma tersebut tidak terlalu kuat bagi semut lainnya. Namun, jika segerombolan semut mengeluarkan fermon di tempat yang sama, maka aroma tersebut cukup kuat untuk menuntun mereka semua.
Itulah alasan mengapa semut selalu berjalan secara bersamaan dalam satu jalur yang sama. Hal ini dikarenakan para semut meninggalkan fermon di jalur yang sudah mereka lewati untuk menjadi penanda bagi semut lain agar tidak terserat.
Jika kamu ingin mengujinya, cobalah untuk menggoreskan kapur barus di jalur yang semut lalui. Aromanya yang menyengat dan berbeda dari aromanya mereka akan membuat para semut ini terpisahkan dan kebingungan dengan aroma tersebut.
3.Semut adalah Serangga Sosial
Mengutip dari Kompas, semut adalah salah satu serangga sosial. Hal ini yang membuat semut selalu bergantung pada satu sama lain. Seperti pada manusia, komunikasi yang terbangun antara para semut ini membuat keberhasilan kerja tim yang baik dalam bertahan hidup.
Melalui fermon yang mereka keluarkan, para semut akan mempertahankan wilayah dan bertukar informasi yang kompleks seputar sarang, sumber makan bahkan keberadaan predator yang mengancam. Begitu pun dengan antena sebagai penerjemah barisan mereka untuk menuju sumber makanan atau sarang tempat tinggal.
4.Sebagai Cara Bertahan Hidup dan Tumbuh
Semut adalah serangga sosial yang hidup saling bergantungan, semut yang bergerombol ini akan memudahkan mereka dalam proses pencarian makan dalam bertahan hidup. Hal ini terbukti ketika ada semut yang berada dalam jalur yang sama maka semut akan kebingungan. Lalu mereka akan kesulitan dalam mencari sumber makanan atau kembali ke sarang asalnya.
Oleh karena itu alasan mengapa semut bergerombol ini adalah sebagai cara memudahkan mendapatkan makanan karena tujuan hidup yang sama yakin untuk bertahan hidup, berkembang biak dan bertumbuh.
Perlu diketahui bahwa setiap sarang semut, rupanya dapat menampung hingga ribuan semut. sebagai serangga sosial inilah yang membuat mereka hidup selalu bersama dalam satu jalur atau sarang yang sama. Jadi, sudah tahu kan alasan semut bergerombol? Yuk, berikan informasi ini kepada anak-anak di rumah. Karena dari semut kita bisa belajar untuk menjadi jiwa yang sosial.
Baca juga: Mengenal Jenis Burung yang Tidak Bisa Terbang, Yuk Kasih Tahu Si Kecil
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG