Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: IDN Times
Tahu tidak kalau beberapa burung tidak bisa terbang meski punya sayap? Burung-burung jenis ini menghabiskan harinya di daratan dengan berjalan, berlari, dan meloncat, tanpa pernah melayang di udara. Sayap mereka pun berbeda dengan burung pada umumnya dan biasanya memiliki fisik lebih besar.
Bulu-bulunya juga cenderung lebih tebal, kecil, dan rapat. Selain itu, beberapa jenis burung ini dilaporkan terancam punah karena berbagai penyebab.
Jenis Burung yang Tidak Bisa Terbang
Sumber foto: Bobo
Berikut ini delapan spesies burung yang tidak bisa terbang:
Spesies besar burung beo ini tidak bisa terbang. Burung kakapo adalah spesies endemik Selandia Baru dan menjadi burung beo terbesar di dunia. Panjangnya sekitar 58-63 cm dan beratnya antara 0,8-1,8 kg. Meski tidak bisa terbang, kakapo sangat pandai memanjat pohon.
Terkadang, mereka menggunakan sayapnya untuk meluncur jarak pendek. Bulu burung kakapo berwarna kuning kehijauan dengan paruh dan kaki berukuran cukup besar. Kakapo aktif pada malam hari dan memakan biji-bijian, rumput, dan getah pohon.
Karena perburuan, alih fungsi lahan, dan predator, kakapo menjadi salah satu hewan terlangka di Bumi. Kini hanya tersisa 200 ekor saja di alam liar dan semuanya hidup di sebuah suaka pulau yang terisolasi dan bebas predator.
Anggota terbesar dari ratite infraclass Palaeognathae ini menjadi burung paling massif yang masih tersisa di dunia. Karena ukuran tubuhnya yang besar namun sayapnya kecil, burung unta tidak bisa terbang. Namun, sayap mereka berguna untuk keseimbangan ketika berlari dan juga untuk menarik pasangan.
Burung unta biasanya tumbuh hingga mencapai berat 63-145 kg dan bisa berdiri sampai hampir 3 meter. Bulu-bulunya sebagian besar berwarna hitam dengan bulu ekor putih. Mereka bisa berlari hingga 700 km per jam, sehingga menjadikannya sebagai burung tercepat di darat.
Mereka juga mempunyai telur terbesar di antara semua hewan darat. Makanan mereka adalah rumput, tumbuhan, invertebrata, dna beberapa reptile.
Penguin hanya hidup di Antartika, mereka biasanya bermigrasi dengan berjalan hampir 160 km ke pedalaman pada musim dingin untuk berkembang biak.
Penguin jantan dan betina bergiliran mengerami telur dan memberi makan anak-anaknya hingga hingga mereka mampu mengurus diri sendiri. Penguin kaisar adalah spesies penguin terbesar, dengan tinggi hampir 1 meter dan berat 22-44 kg.
Mereka memiliki bulu berwarna hitam dari wajah hingga punggung, dan bulu warna putih di perut, serta kuning di sekitar leher.
Penguin dapat menahan napas hingga 20 menit, dan mampu menyelam hingga kedalaman 500 meter. Makanan mereka adalah cumi-cumi, ikan, krustasea, dan krill.
Disebut steamer ducks karena mereka memiliki kebiasaan mengepakkan sayap dan kaki saat di dalam air. Perilaku ini membuatnya terlihat seperti mendayung perahu. Namun, meski bisa mengepakkan sayap, mereka termasuk burung yang tidak bisa terbang.
Keempat spesies bebek kukus tinggal di Chili dan Argentina, yaitu di ujung selatan Amerika Selatan. Dari ketiga spesies, hanya satu yang bisa terbang. Dikenal karena berukuran besar, steamer ducks biasanya berukuran lebih dari 83 cm dan berat lebih dari 6,8 kg.
Mereka hidup di dekat garis pantai berbatu dan memangsa krustasea, moluska, ikan kecil, serangga, dan biji-bijian.
Burung satu ini juga berasal dari Selandia Baru. Weka dikenal juga dengan sebutan ayam hutan atau Maori, dan ada empat subspecies yang berbeda. Meski memiliki sayap yang kecil, mereka punya kaki yang kuat. Bulu-bulunya berwarna coklat kehitaman dan abu-abu.
Rata-rata burung weka berukuran 50-60 cm dan berat 0,5-1,5 kg. Ekor mereka yang kecil hampir selalu bergerak. Weka hidup di hutan, bukit pasir, pantai berbatu, dan padang rumput di seluruh wilayah Selandia Baru. Mereka hidup dengan memakan rumput, daun, biji, dan buah beri.
Kasuari merupakan anggota dari ratites berkaki panjang. Tiga spesiesnya tersebar di Papua Nugini, Australia utara, dan Kepulauan Aru. Kasuari mendapat julukan sebagai burung paling berbahaya di dunia.
Ini karena ukurannya yang besar, cakar tajam, dan sifat agresif ketika mereka terancam atau terpojok. Tingginya sekitar 1,5-2 meter dengan berat bisa mencapai 90 kg. Ujung sayap mereka memiliki duri keras berkeratin.
Kasuari mempunyai casque emas atau biru di bagian kepala yang tumbuh seiring bertambahnya usia dan pial biru pada lehernya. Mereka dapat berlari hingga 48 km per jam, kasuari juga mampu berenang dan melompat jarak jauh. Selain buah, mereka memakan invertebrata kecil, ikan, burung, dan tikus.
Burung korkoman bisa ditemui di Kepulauan Galapagos dan beberapa wilayah terpencil di Ekuador. Mereka memiliki panjang sekitar 88-100 cm dengan berat 2,4-5 kg. Bulu burung korkoman berwarna hitam kecoklatan dengan paruh panjang yang ujungnya seperti kait tajam.
Untuk bergerak, burung korkoman mengandalkan kakinya yang kuat dan berselaput untuk mendorongnya melewati air. Makanan mereka adalah ikan dan gurita.
Anggota ratites terbesar kedua ini setinggi 1,4-1,9 meter dan seberat 18-59 kg. berasal dari Australia, mereka hidup di hutan negara dan seluruh sabana, namun burung ini cenderung menghindari kawasan kering. Dengan kakinya yang kuat dan panjang, mereka mampu berlari hingga 48 km per jam.
Warna bulu emu bervariasi sesuai dengan lingkungan tinggalnya, namun umumnya terlihat coklat-krem dengan sedikit warna karat dan hitam. Mereka mencari makan pada siang hari dengan memakan rumput, biji-bijian, buah, dan serangga.
Tidak seperti burung pada umumnya, emu jantan bertugas untuk membangun sarang dan mengerami telur. Selain itu, emu betina biasanya lebih agresif dibandingkan jantan.
Itulah beberapa burung yang tidak bisa terbang, secara keseluruhan burung-burung ini memang jarang kita temui karena kebanyakan adalah burung endemik.
Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Makhluk Hidup dan Contohnya, Yuk Belajar Biologi
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG