Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: Sangbuahhati
Bapak Erik Erikson merupakan tokoh psikolog yang mengembangkan teori psikososial paling terkenal dan berpengaruh.
Menurut teorinya, setiap orang mengalami kemajuan lewat serangkaian proses ketika mereka tumbuh dan berkembang. Teori ini tidak berfokus terhadap perubahan fisik yang terjadi ketika anak tumbuh dewasa, tapi pada faktor sosio emosional yang mempengaruhi pertumbuhan psikologisnya.
Jadi, apa yang terjadi pada anak selama ia memasuki tahap perkembangan psikososial? Simak informasinya di bawah ini, yuk!
Industry vs. Inferiority (industri vs inferioritas) merupakan tahapan keempat dari teori Bapak Erik Erikson. Tahapan ini terjadi setelah tahap inisiatif vs rasa bersalah. Tahap keempat ini akan terjadi saat anak-anak berusia sekitar 6-11 tahun.
Pada proses awal perkembangan, sebagian besar anak bisa ikut terlibat dalam banyak aktivitas untuk bersenang-senang, dan mendapatkan pujian serta perhatian dari orang lain.
Tapi, begitu memasuki sekolah, kinerja dan keterampilan actual mereka pun mulai dievaluasi. Nilai dan kritik dari pendidik akan mendorong mereka untuk lebih memperhatikan kualitas tugasnya.
Di tahap industri vs inferioritas, anak akan diasah agar mampu menjalankan tugas-tugasnya yang semakin kompleks. Sehingga, ia berusaha untuk untuk menguasai skill yang baru.
Anak yang mendapatkan pujian dan dukungan dari orangtua atau guru, mampu mengembangkan perasaan kompetensi dan kepercayaan pada kemampuannya.
Sebaliknya, anak yang mendapat sedikit atau tanpa dukungan orangtua, guru, maupun teman-temannya akan meragukan kemampuannya sendiri untuk menjadi sukses. Sehingga muncul perasaan rendah diri dan gagal.
Kegagalan di tahap ini akan menjadi masalah di proses pengembangan berikutnya. Misalnya, anak merasa tidak mampu dalam melakukan berbagai hal, ia mungkin akan cenderung tidak ingin mencoba hal-hal baru.
Sumber foto: Kompas
Interaksi sosial dan sekolah berperan penting selama tahap ini. Kehidupan sosial anak berkembang sangat pesat saat mereka memasuki sekolah, ia mulai menjalin persahabatan dengan teman-teman sebayanya.
Selama interaksi sosial, seperti belajar dan bermain dengan teman, beberapa anak mungkin menemukan kemampuan terbaiknya. Ia juga bisa merasakan bahwa orang lain sangat menghargai bakatnya.
Ini akan membentuk kepercayaan diri anak. Sebaliknya, jika anak merasa dirinya tidak cukup baik dibandingkan orang lain, ia akan rendah diri dan muncul perasaan tidak mampu.
Menurut Bapak Erikson, tahan ini dapat membantu mengembangkan kepercayaan diri anak. Selain dukungan dan pujian dari orang lain, prestasi anak juga menjadi salah satu faktor keberhasilan tahap industri vs inferioritas.
Selama sekolah atau kegiatan sosial lainnya, anak mendapatkan perhatian dan pujian setelah melakukan tugasnya seperti menulis, membaca, menggambar, atau memecahkan masalah.
Saat mereka berprestasi di sekolah, anak lebih mungkin untuk mengembangkan rasa percaya diri dan kompetensi, lalu merasa baik tentang dirinya dan kemampuan untuk sukses.
Sementara anak yang kesulitan dengan tugas sekolah, mungkin lebih sulit untuk mengembangkan perasaan yakin. Akhirnya, mereka akan memiliki perasaan tidak mampu dan kurang percaya diri.
Di tahap ini, orangtua dan guru dapat memberi dukungan pada anak. Kasih sayang dan dukungan dari orangtua akan membantu mereka melewati tahap ini dengan baik, terutama anak yang sedang bergelut dengan perasaan rendah diri.
Tapi ingat, jangan sampai menyamakan pencapaiannya dengan penerimaan dan kasih sayang. Contohnya, memberi pujian yang berlebihan agar kemampuan anak semakin meningkat.
Pujian yang berlebihan justru akan mengembangkan sikap arogansi. Sehingga, keseimbangan sangat dibutuhkan dalam tahap perkembangan psikososial ini.
Baca juga: Orang tua Wajib Tahu, Biasakan Hal ini untuk Mengasah Sifat Jujur pada Anak
Nah, sekarang sudah tahu kan apa saja faktor yang dapat meningkatkan keberhasilan anak di tahap industri vs inferioritas menurut Bapak Erik Erikson ini? Dalam mencapai keberhasilan tahap ini mungkin membutuhkan proses yang tidak mudah bagi anak.
Ia mungkin mengalami kegagalan di satu atau beberapa bidang. Namun, pahami pula bahwa kegagalan diperlukan agar si kecil bisa menemukan dan melakukan strategi baru yang mungkin berhasil baginya.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG