Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: Hellosehat
Orangtua mana sih yang tidak bahagia saat buah hatinya tumbuh sebagai seorang yang jujur dan bisa dipercaya.
Kita tentu tahu bahwa kejujuran adalah langkah pertama dari pengetahuan. Dari sikap inilah anak anak-anak diasah untuk lebih mengutamakan nilai-nilai kebenaran yang ada.
Kejujuran sendiri sebaiknya diajarkan sejak kecil agar anak-anak bisa tumbuh dengan memegang nilai-nilai yang baik.
Sebetulnya mengasah kejujuran anak bisa dimulai kapan pun dan dimana saja. Bahkan berkaitan dengan kebiasaan orangtua dengan si kecil di rumah, bagaimana caranya? Berikut caranya:
Kejujuran berkaitan erat dengan kebenaran. Kadang anak-anak berbohong untuk menghindari kebenaran yang menyakitkan.
Tugas orangtua adalah menyampaikan kebenaran meskipun menyakitkan bagi anak, dan tak membiarkan mereka bersembunyi di balik kebohongan.
Misalnya saat anak mendapat nilai yang jelek, biasakan dia untuk tidak malu mengatakannya dengan jujur daripada berbohong, apalagi sampai mengganti nilai yang diberikan.
Bersikap dan berkata jujur bukan berarti baik-baik saja. Kadang, tindakan ini justru menyebabkan konsekuensi yang kurang nyaman.
Orangtua perlu mengenalkan anak pada konsekuensi yang akan didapatkan saat berbohong. Ingat ya, jangan membentak atau memukul anak. disiplinkan dengan cara mengurangi waktu bermain gadget di akhir pekan atau tidak mendapat uang jajan di hari tertentu.
Membacakan cerita sebelum tidur bukan hanya menjadi hiburan bagi anak, tapi juga merupakan salah satu cara bagi dia untuk belajar menumbuhkan kejujuran.
Bacakan cerita dongeng yang mengandung pesan moral tentang kejujuran, seperti dongeng Gembala dan Serigala, atau kisah Pinokio.
Cerita dongeng klasik terbukti efektif dalam membangun dan menyampaikan moral anak sejak dini. membacakan kisah dongeng seperti ini juga bisa mengasah kreativitas dan imajinasi si kecil.
Sumber foto: Halodoc
Saat ingin membentuk si kecil jadi pribadi yang jujur, hal pertama yang harus kamu lakukan yaitu tidak berbohong pada mereka.
Meminta anak untuk bersikap jujur memang penting, tapi saat mereka melihatmu berbohong, ia tidak bisa menangkan maknanya.
Kebiasaan berbohong kecil, seperti mengatakan “tidak ada uang” saat mereka meminta jajan sebaiknya tidak dilakukan.
Memang itu terdengar lebih cepat dan singkat, tetapi lebih baik kalau kamu jelaskan mengapa si kecil tidak mendapatkan jatah jajannya setelah membeli mainan baru.
Buatlah aturan dan batasan yang jelas dalam mengasah kejujuran si kecil. Maksudnya, buatlah aturan dan konsekuensi yang akan diberikan jika anak ketahuan berbohong. Di sisi lain, beri ia “hadiah” saat berhasil melakukan sesuatu yang diminta.
Perlu dipahami bahwa anak-anak masih dalam proses berkembang. Mereka butuh waktu untuk mempelajari berbagai hal, terutama dalam mengasah sikap jujur di dalam dirinya.
Beri ia waktu untuk berkembang secara perlahan. Tak perlu marah atau memberikan reaksi berlebihan saat anak berbuat salah. Emosi berlebihan justru akan membuat anak merasa takut, dan semakin ia takut, semakin mendorongnya untuk berbohong.
Tetap tenang dan observasi perkembangannya sambil tetap beritahukan dimana kesalahannya, tapi beri ia semangat pada sesuatu yang telah mereka lakukan dengan baik.
Mengajarkan anak bersikap jujur tentu tidak selalu berujung mulus. Dalam prosesnya, anak akan tetap melakukan kebohongan kecil. Perlu kamu pahami bahwa dalam belajar tentu ada trial and error yang dialami oleh anak.
Tugas orangtua adalah memperbaiki kesalahan si kecil. Saat kamu tahu mereka berbuat salah atau berbohong, coba ajak anak fokus pada penyelesaian masalah dan apa yang diinginkannya selanjutnya. Dengan begitu kamu bisa memperbaiki sikap si kecil tanpa memicu emosi yang sebenarnya tidak perlu.
Anak-anak usia 8 tahun kebawah sangat senang untuk memenuhi keinginan orangtua dan mendapat pujian.
Itulah mengapa kamu bisa memanfaatkannya dalam mendidik anak bersikap jujur. Coba beri pujian saat anak mau mengakui kesalahannya dan bertanggung jawab.
Tapi jangan berikan pujian yang berlebihan ya, karena itu juga bisa membuatnya menjadi sosok yang haus akan pujian.
Baca juga: Selalu Ajarkan Anak Berani Minta Maaf Duluan, Ini Manfaatnya
Itu dia beberapa kebiasaan yang bisa mengasah kejujuran. Memang terlihat sederhana, tapi cara di atas cukup efektif lho untuk diterapkan.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG