Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreMenjadi seorang pendidik memang tidaklah mudah, selain membutuhkan tenaga ekstra untuk menghadapi bermacam-macam karakter murid, ada yang biasa-biasa saja, pemberontak, kalem, bahkan ada yang membuat onar.
Kita juga dituntut untuk bertanggung jawab dari segala apa yang dilakukan oleh anak didik kita. Seringkali kita dihadapkan di situasi yang sulit salah satunya ruang kelas yang menjadi riuh dan tidak kondusif akibat ulah para siswa.
Tentu saja hal ini dapat mengganggu proses belajar mengajar di kelas. Jika guru bertindak tegas masalah ini tidak akan selesai. Oleh karenanya dibutuhkan tindakan yang tepat dalam menghadapi siswa yang suka melawan. Mari menjadi guru yang cerdas dan tahu bagaimana menghadapi siswa yang sulit diatur atau melawan.
1.Sedikit kelonggaran
Cobalah memberikan sedikit kelonggaran dalam aturan. Meskipun terkesan mendukung pemberontakan siswa. Namun hal ini bertujuan agar tidak terlalu memusingkan hal-hal kecil. Tetap berkomitmen dengan aturan yang penting, seperti saling menghormati, melakukan hal yang benar, serta tidak merugikan pihak lain, dan sebagainya.
Misalnya ketika siswa menggunakan topi di kelas dan itu melanggar aturan sekolah, Bapak/Ibu dapat mengatakan, "Saya juga pernah jadi siswa. Beberapa aturan terlihat sedikit konyol. Selama pengawas tidak ada, kamu boleh menggunakannya di kelas. Tapi jika mereka datang, kamu harus melepaskannya.". Dengan kalimat ini, kita bisa memberikan siswa pemberontak fleksibilitas dalam aturan, dan lebih merasa bahwa guru berada di sisi mereka.
2.Pendekatan
Di sekolah, anda sebagai guru adalah jalur utama untuk berhubung dengan siswa. Oleh karena itu, perlu kemampuan membaca tanda-tanda yang ditunjukkan siswa, juga harus mau terlibat pada setiap tindakan siswa. Hal yang harus dipahami adalah penyebab siswa melawan, bisa jadi karena adanya perasaan bahwa dunia tidak memihak mereka.
Banyak siswa yang sebenarnya bermasalah di rumah, lingkungan, dan sekitarnya dan membuat mereka merasa tidak ada cita-cita, hidup hampa, depresi, bahkan ada yang sampai berniat mengakhiri hidup. Untuk itu jangan sampai siswa mencapai titik tersebut, disinilah peran anda sebagai guru, anda harus mencegah hal-hal tersebut demi kelangsungan belajar.
3.Koordinasi
Sering kali berbagai informasi yang diperlukan berasal dari orang tua siswa. Nah, untuk kiat yang satu ini memang sedikit tricky. Bapak/Ibu guru tentu tidak mau siswa merasa terancam jika ada kedekatan dengan orang tua mereka. Rasa percaya siswa pun bisa luntur karena mereka pikir Bapak/Ibu akan melaporkan rahasia yang sudah mereka percayakan.
Caranya adalah pastikan hal-hal yang perlu dilaporkan pada orang tua sekiranya bisa mencegah hal-hal membahayakan bagi siswa. Misalnya, kalau hal yang diceritakan siswa sedikit riskan, sebaiknya anda langsung memberitahu orang tua terlebih dahulu untuk pencegahan.
Selain itu ceritakan juga pada orang tua kalau ada perkembangan positif yang dilakukan siswa. Sehingga orang tua akan lebih membuka tangan untuk bekerjasama dengan Bapak/Ibu guru. Bahkan sebaiknya Bapak/Ibu guru bisa jadi jembatan perekat antara orang tua dan siswa.
Tak ada salahnya sesekali memberi masukan pada pola asuh terhadap siswa di rumah tanpa menggurui. Selain itu, jangan lupa meminta masukan dari orang tua juga yah.
4.Problem solver
Cobalah untuk menjaga komunikasi dengan siswa yang memberontak, dan tunjukkan bahwa Bapak/Ibu tetap menghargai mereka untuk menghindari adanya perilaku kekerasan di dalam kelas. Sering kali yang jadi masalah adalah siswa merasa dipandang sebelah mata oleh banyak pihak. Jadi, mereka tidak tahu harus berbicara dengan siapa dan bagaimana harus bersikap.
Oleh karena itu, jadilah pendengar yang baik meskipun sikap mereka kurang bisa ditolerir. Sampaikan dengan kalimat positif dan hentikan memberikan cap bandel atau nakal.
5.The power of trust
Cobalah memberikan sebuah tanggung jawab dan percayakan padanya. Mulailah dari hal-hal kecil seperti meminta bantuannya membawakan buku-buku ke ruang kelas, menjadikan siswa pimpinan dalam kelompok, dan sebagainya. Hal tersebut akan membuatnya merasa lebih percaya diri. Jika siswa berhasil melakukan tugasnya dengan baik, jangan ragu untuk memberi penghargaaan.
Selain itu, apalagi ingin menegur, sebaiknya gunakan kalimat positif seperti ini"Minggu ini Bapak/Ibu lihat kamu banyak kemajuan, kamu bisa pertahankan yah? Bapak/Ibu percaya kamu pasti bisa pilih hal yang baik untuk diri kamu dan lingkungan kamu.
Baca Juga : 5 Langkah Agar Siswa Senang dan Nyaman Belajar di Kelas
Nah itulah lima kiat untuk mengatasi siswa yang suka melawan di sekolah. Berbagai kiat diatas tentunya harus dilakukan dengan komitmen penuh dan intropeksi. Apakah sudah benar dalam cara mengajar yang kita lakukan, apakah siswa nyaman atau tidak, dan lainnya. Dengan menerapkan kiat-kiat ini semoga Bapak/Ibu bisa menjadi guru terbaik di sekolah terbaik.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG