Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreSebagian besar anak mempelajari tentang uang dimulai pada usia sekolah dasar. Meski telah belajar uang di sekolah, namun banyak orang tua yang lupa mengajarkan anak tentang literasi keuangan di usia ini. Yah, literasi keuangan adalah subjek perhatian yang sangat menonjol namun tidak termasuk dalam pendidikan formal. Sehingga pembelajaran ini harus diajarkan kepada anak-anak di rumah, karena orang tua paling sering mulai memberikan uang kepada anak-anak mereka pada usia sepuluh hingga dua belas tahun.
Sebelum anak mencapai sekolah menengah, sangat penting untuk mengajarkan cara menangani uang dengan bijak. Nah berikut ini beberapa langkah dalam menyiapkan pelajaran keuangan untuk anak sebelum sekolah menengah. Hal ini akan membantu anda sebagai orang tua untuk mengajari anak dasar-dasar uang dan semua yang terkait dengannya. Yuk, simak ulasan selengkapnya.
1.Mengenalkan konsep uang dari permainan
Salah satu cara mudah untuk mengajarkan pelajaran keuangan adalah dengan melakukannya tanpa anak menyadari bahwa ia sedang belajar. Mainkan game yang menyertakan elemen keuangan seperti Monopoli dan bantu anak menyusun strategi selama permainan. Ini akan membantu anak mempelajari pentingnya penganggaran dan perencanaan untuk masa depan.
Selain mengajarkan anak konsep uang, cara ini juga dapat dimanfaatkan sebagai quality time bersama anak.
2.Mengenali anak manfaat dan cara menabung
Ketika anak-anak mendapatkan akses ke lebih banyak uang, baik melalui uang jajan, uang insentif setelah mengerjakan tugas rumah tangga, atau uang yang didapatkan dari Hari Raya, anak cenderung menghabiskan sebagian besar uang itu.
Mengajarkan anak manfaat dan cara menabung adalah salah satu hal yang paling penting untuk dilakukan, karena pengeluaran akan datang secara alami. Meskipun saat ini pengeluaran anak hampir semuanya ditanggung oleh orang tua, jika anak terbiasa tidak menabung, maka ia juga akan terbiasa boros bahkan sampai berkarir nanti.
3.Macam-macam alat keuangan
Sebelumnya anak-anak akan menyimpan tabungan mereka di celengan. Tetapi seiring waktu, metode pengelolaan uang yang lebih baru telah muncul. Meskipun belum bisa menggunakan rekening bank atas nama pribadi, anak tetap bisa belajar tentang rekening bank, kartu debit, dan tabungan deposito kini mulai populer digunakan.
Semuanya harus diperkenalkan kepada anak-anak sebelum sekolah menengah, hal ini akan membuat anak belajar masing-masing produk keuangan dan memilih mana yang terbaik untuknya. Memberikan anak akses ke alat perbankan modern, juga akan membiasakannya dengan alat ini dan membangun kepercayaan di dalamnya.
4.Pentingnya mengatur anggaran biaya pengeluaran
Saat anda berbelanja di pasar atau toko swalayan, cobalah mengajak anak untuk berbelanja dan jelaskan secara aktif proses pengambilan keputusan. Misalnya, sebelum berangkat buatlah daftar barang apa saja yang akan dibeli. Kemudian saat tiba di toko, beritahu anak berapa banyak uang yang harus dikeluarkan dan apa barang yang menjadi prioritas.
Tunjukan kepada anak mengapa anda memilih satu barang dari yang lain, dan menjelaskan hal - hal seperti diskon dan kupon. Ingat, anak-anak belajar dari teladan orang tuanya. Memberi tahu anak tentang anggaran biaya itu penting, tetapi akan jauh lebih berdampak jika anak melihat anda konsisten mengikuti anggaran yang tela dibuat sendiri.
Selain itu beri anak sejumlah kecil uang untuk dibelanjakan sendiri. Kemudian minta anak untuk membelanjakan apapun yang ia inginkan sesuai dengan uang tersebut, dan tentunya tidak boleh lebih. Di sini anak juga akan belajar pentingnya belanja dengan anggaran terbatas.
5.Berikan anak uang saku tambahan
Memberikan uang saku bisa menambah pengalaman langsung pada anak dengan uang. Anak dapat mempelajari manfaat dari pembelanjaan dan tabungan yang hati-hati, serta resiko membuat keputusan pembelanjaan impulsif.
Ketika anak telah memahami bagaimana cara mengumpulkan uang dengan menabung, ia juga akan menghargai hal-hal yang dapat dibeli dengan uang usahanya sendiri. Jika anda bertanya tanya berapa banyak uang saku yang harus diberikan, ketahuilah bahwa tidak ada pedoman yang ketat.
Jika bingung, anda bisa mendasarkan uang saku anak pada pekerjaan yang dilakukan di sekitar rumah,seperti menyapu dan mengepel rumah, pekerjaan di halaman dan taman, atau mengasuh adik-adik.
Berapapun jumlah yang diputuskan ingatlah bahwa itu akan menjadi pengeluaran rutin yang harus dipertimbangkan dalam anggaran keluarga.
Baca Juga: 5 Cara Menentukan Uang Jajan Anak Sekolah Menurut Ahlinya
Itu dia beberapa pelajaran keuangan untuk anak sebelum sekolah menengah. Mengajarkan anak tentang keuangan bisa lebih mudah daripada yang terlihat. Hal ini hanya butuh sedikit perencanaan, sedikit kesabaran, dan beberapa kreativitas. Setelah anak mempelajari dasar-dasar keuangan, anda dapat meningkatkan tanggung jawab keuangannya dengan menaikkan uang saku mereka dan membantunya membuka rekening tabungan dan giro. Pelajaran ini akan membantu anak mengembangkan sikap yang sehat terhadap uang saat tumbuh dewasa.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG