Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: BPK PENABUR Jakarta
Semua makhluk hidup di dunia ini pasti melakukan interaksi satu sama lain, entah itu antara manusia dengan tumbuhan, manusia dengan hewan, tumbuhan dengan hewan, atau sesamanya.
Hubungan interaksi ini disebut simbiosis. Secara umum, simbiosis adalah hubungan erat antara makhluk hidup yang hidup di habitat yang sama.
Di alam, ada tiga jenis simbiosis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme.
Setiap jenisnya juga memiliki ciri masing-masing, termasuk simbiosis parasitisme.
Lalu, Apa Itu Simbiosis Parasitisme?
Sumber foto: Informazone
Yaitu simbiosis yang menunjukkan hubungan antara dua makhluk hidup dengan dua kondisi berbeda. Salah satu pihak diuntungkan, sedangkan pihak lainnya dirugikan.
Agar kamu bisa lebih memahami tentang hubungan antar makhluk hidup dalam simbiosis parasitisme, berikut rangkuman beberapa contoh yang bisa disimak.
Contoh paling mudah untuk menggambarkan simbiosis parasitisme yakni benalu dengan tumbuhan inangnya.
Benalu adalah tanaman yang hidup menumpang pada tanaman lainnya, yang disebut inang. Benalu akan hidup menempel dengan mengambil makanan dari tanaman inangnya.
Dengan begitu, benalu tumbuh dan berkembang dengan baik, namun inangnya akan layu dan kemudian mati karena makanan yang dibutuhkan untuk fotosintesis telah diserap oleh si benalu.
Contoh lainnya adalah nyamuk dan manusia. Seperti yang kita tahu bahwa serangga satu ini biasa menggigit atau menghisap darah manusia. Darah yang diambil ini akan membantu nyamuk untuk berkembang biak.
Namun, secara tak langsung gigitan nyamuk bisa merugikan manusia. Selain gatal, gigitan beberapa jenis nyamuk seperti Aedes aegypti dan Anopheles dapat membawa penyakit yang berbahaya bagi manusia.
Lalat yang satu ini memanfaatkan buah-buahan sebagai tempatnya untuk berkembang biak. Lalat buah akan bertelur di dalam buah yang dihinggapi dan berkembang di dalamnya.
Hal ini ternyata merugikan buah-buahan itu, lho. Telur lalat buah yang menetap akan menjadi larva, dan larva akan mengambil cairan buah sebagai makanannya, akibatnya buah-buahan jadi membusuk.
Ada banyak jenis hama yang merugikan tanaman. Salah satunya kutu daun, yaitu serangga kecil yang merugikan tanaman. Kutu daun hidup menempel pada batang dan daun tanaman, mereka menghisap getah dalam tanaman tersebut.
Getah yang diserap oleh serangga ini menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan tentu ini sangat merugikan tanaman tersebut.
Bukan hanya kutu daun, kutu yang hidup di hewan seperti sapi, kambing, kucing, dan sebagainya juga termasuk simbiosis parasitisme.
Kutu yang tinggal di permukaan tubuh hewan ini akan mendapatkan makanan dengan cara menggigit atau menghisap darah hewan tersebut. Sementara hewan yang dihinggapinya akan merasa gatal pada kulit akibat gigitan kutu.
Cacing hati adalah parasit yang hidup di dalam organ hati makhluk hidup, seperti pada sapi. Cacing jenis ini disebut hewan parasit karena merugikan makhluk hidup lain yang ditinggalinya.
Cacing hati akan memakan makanan yang didapatkan dari tubuh spi, di sisi lain sapi akan dirugikan karena kesehatannya terganggu sehingga mudah terserang penyakit.
Seperti cacing hati dengan sapi, cacing pita dan manusia juga merupakan simbiosis parasitisme. Cacing ini hidup di dalam sistem pencernaan manusia. Selama hidup di sana, cacing pita akan mengambil sari makanan yang ada di organ pencernaan sebagai sumber makanannya.
Karena sari makanan yang dibutuhkan tubuh diambil oleh cacing pita, proses metabolisme pun akan terganggu sehingga rentan terserang penyakit.
Baca juga: Mengenal Fobia Matematika Pada Anak dan Cara Mengatasinya
Itulah beberapa contoh simbiosis parasitisme yang harus kamu ketahui. Semoga informasi di atas menambah wawasanmu, ya.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG