Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: Okezone
Selain udara, apa lagi yang paling dibutuhkan makhluk hidup di bumi? Betul sekali, air! Bahkan, sekitar 70% tubuh kita tersusun dari air. Karena itu, kita butuh minum sedikitnya dua liter per hari, agar kebutuhan cairan tercukupi.
Untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, kita juga membutuhkan air. Misalnya untuk memasak, mandi, mencuci, dan lain sebagainya.
Sekarang pertanyaannya, berapa banyak air yang dihabiskan dalam sehari? Kalau dihitung secara kasar, untuk minum satu orang saja minimal dua liter, dikali dengan milyaran jumlah penduduk di bumi. Belum lagi kebutuhan air untuk mandi, mencuci, dan lainnya. Sangat banyak bukan?
Tapi, kenapa ya air di bumi tidak pernah habis? Sebenarnya ada beberapa alasan, ingin tahu? Simak artikelnya di bawah ini yuk!
Air Adalah Energi Terbarukan
Alasan pertama yaitu karena air adalah salah satu energi terbarukan. Apa itu energi terbarukan? Yakni sumber energi alam yang bisa digunakan secara bebas, dapat diperbarui, dan tidak terbatas jumlahnya.
Ya, kalau kita lihat, bumi memiliki lautan yang luas sekali. Jadi, tidak heran kalau ada yang bilang sebagian besar permukaan bumi diliputi oleh air. Makanya, jumlah air di bumi tidak terbatas. Selain itu, air tidak pernah habis karena jumlahnya dapat diperbarui lewat daur air. Nah, untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut ini ya.
Adanya Daur Air
Menurut Jim Webster, seorang Volcanologist dari Amerika, bumi sangat efisien dalam menyimpan air. Hal ini karena adanya daur air alias siklus hidrologi.
Sumber foto: BPK PENABUR Jakarta
Siklus hidrologi adalah rangkaian atau tahapan yang dilewati air dari bumi menuju atmosfer, kemudian kembali ke bumi. Siklus ini dimulai dari proses evaporasi (penguapan), kondensasi, presipitasi, dan infiltrasi.
Kamu pasti sudah tahu kan apa itu penguapan? Benar! Penguapan merupakan perubahan wujud benda dari cair ke gas. Dalam prosesnya, air yang ada di bumi menguap ke udara akibat panas matahari. Bukan hanya air yang berasal dari laut atau sungai saja, tapi juga dari es dan tanaman.
Setelah menguap ke udara, air akan mengalami kondensasi alias penggumpalan. Kok menggumpal? Mau jadi apa nih? Jawabannya, jadi awan ya.
Awan yang terbentuk kemudian mencapai titik jenuh dan jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk tetesan air yang disebut sebagai hujan. Nah, proses ini disebut presipitasi. Tetapi pada beberapa kondisi tertentu, awan bisa turun dalam bentuk salju. Ini biasanya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca juga.
Air yang jatuh ke permukaan bumi lalu mengalami infiltrasi atau terserap pori-pori tanah. Nah, dari sini air akan kembali mengalir ke laut dan proses daur air kembali terulang. Sebenarnya, saat hujan turun tidak semua air langsung jatuh ke permukaan tanah. Ada yang jatuh ke danau, sungai, atau permukaan tumbuhan. Namun, kembali lagi ke proses penguapan ya. Air yang menguap tidak hanya dari laut saja.
Nah, itulah proses daur air yang terjadi berulang-ulang. Namun, meski begitu, ternyata masih ada loh wilayah di bumi yang kekurangan atau bahkan tidak ada sumber air sama sekali. Kenapa ya?
Baca juga: Tahukah Kamu, Ternyata Hewan-hewan Ini Pandai Fisika Dari Dulu
Ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Mulai dari iklim dan cuaca yang menyebabkan kekeringan, pencemaran air, boros dalam penggunaannya, atau bahkan karena buruknya sanitasi. Itulah mengapa kita harus bijak dalam menggunakan air.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG