Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreTahu tidak kalau ternyata ada hewan di sekitar kita yang banyak mengaplikasikan ilmu Fisika? Penasaran faktanya dan hewan apa saja itu? Langsung simak informasinya di bawah ini.
Memiliki sayap yang sempurna dan cocok untuk terbang. Bentuk sayap burung yang melengkung mempunyai sifat aerodinamis membuat udara dapat mengalir lebih cepat di permukaan atas.
Dengan begitu, terdapat perbedaan udara di antara sayap atas dan bawah. Nah, perbedaan tekanan udara tersebut dapat mengatasi gaya tarik gravitasi, jadi burung mampu terbang dengan cantiknya.
Lalu, bagaimana bisa burung dapat bertengger di atas kawat listrik tanpa tersetrum? Jadi, kedua kaki burung menginjak kawat listrik yang tegangannya hampir sama. Sehingga, hampir tidak ada perbedaan potensial yang melewati burung. Ini menyebabkan arus yang mengalir ke tubuh burung sangat kecil. Hasilnya, burung tak menderita apapun.
Cara hewan satu ini lepas landas dengan mendorong kakinya untuk menghasilkan tenaga jet memungkinan bebek melesat ke udara.
Ingin belajar sistem navigasi? Yuk perhatikan lumba-lumba. Hewan menggemaskan ini menggunakan sistem ultrasonik sebagai alat navigasi, sehingga ia dapat melihat janin tanpa bantuan sinar X maupun alat USG.
Kelelawar ternyata mengajarkan cara penggunaan radar lho.
Apa yang ada di benakmu saat melihat seekor ikan? Mengapa tubuh ikan ramping? Ini memudahkannya untuk berenang melewati hambatan air. Oleh karenanya, kapal laut maupun kapal selam memiliki bagian depan yang ramping dan melebar pada bagian tengahnya, sebab disesuaikan dengan kebutuhan.
Sumber foto: Rupa-rupa
Kelinci bertelinga panjang ini memiliki ‘wilayah kekuasaan’ dengan temperatur permukaan tanah di musim panas mencapai 70 derajat Celcius. Untuk bertahan hidup, jackrabbit menerapkan hukum Fisika berupa proses radiasi termal pada sarangnya.
Kita bisa mempelajari tentang material komposit dari kulit kerang. Ternyata kulit kerang mempunyai batu bata dan adukan semen, persis seperti tembok rumah. Bedanya, “batu bata” di kulit kerang sangat tipis, sedangkan “semennya” setebal 10 nm atau 1 per 10 milyar meter.
Tapi jangan ragu dengan kekuatannya karena bisa mencapai dua kali kekuatan keramik sintetis lho. Bahkan seorang peneliti dari Universitas Princeton pernah terinspirasi dari kulit kerang untuk membuat bahan pelapis tank.
Selain kulit kerang, kulit kumbang tertentu juga memiliki teknologi canggih. Saat dilihat menggunakan mikroskop elektron, kulit kumbang mempunyai banyak kemiripan dengan komposit yang biasa digunakan pesawat tempur.
Bedanya, komposit sintetis penyusun lapisan seratnya dilakukan secara simetris. Sedangkan, pada kulit kumbang susunan seratnya tidak simetris tetapi teratur. Ada yang beranggapan bahwa struktur yang tak simetris tersebut mudah berubah dan labil. Namun ternyata, kulit kumbang membuktikan mampu menahan beban lebih besar serta tahan banting.
Hiu dapat mendeteksi perubahan kecil gelombang elektromagnetik dan listrik yang dihasilkan oleh organisme lain. Air laut mengandung garam (elektrolit) mampu menghantarkan sinyal listrik ke electroreceptor. Apa sih itu? Alat ini berada di sekitar mulut hiu yang berfungsi untuk mendeteksi gelombang listrik. Inilah mengapa hiu bisa mendeteksi keberadaan mangsanya.
Baca juga: Belajar Mengenal Fungsi Hutan bagi Kehidupan di Bumi, Yuk Cari Tahu!
Sekarang sudah percaya belum kalau ada hewan-hewan yang menerapkan ilmu Fisika? Semoga informasinya menambah wawasan dan pengetahuan kamuy a.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG