Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreMajas yaitu salah satu bentuk gaya bahasa untuk membuat suasana dalam sebuah kalimat semakin hidup. Lebih mudahnya, majas itu adalah ungkapan yang membuat suatu kalimat semakin hidup.
Jenis-jenis Majas
Dalam Bahasa Indonesia ada banyak sekali jenis majas. Tetapi, di artikel ini kita akan bahas beberapa yang sering muncul di pelajaran saja ya.
Jenis majas satu ini cukup sering muncul di materi sekolah lho. Majas perbandingan adalah majas yang membandingkan antara satu objek dengan objek lain.
Majas yang termasuk dalam majas perbandingan adalah metafora, alegori, hiperbola, litotes, pars pro toto, totem pro parte, eufemisme dan metonimia.
Yakni majas yang dimaksudkan untuk menyatakan sesuatu dengan cara menyindir. Untuk jenisnya yang paling banyak muncul di pelajaran sekolah seperti sinisme, ironi dan sarkasme.
Adalah majas yang digunakan untuk menyatakan sesuatu secara tegas. Beberapa jenis majas penegasan adalah aliterasi, repetisi dan pleonasme.
Contoh Macam-macam Majas
Majas ini menggunakan perumpamaan atau analogi pada dua hal yang berbeda.
Contoh: Di kelas, Dito dikenal sebagai kutu buku.
Majas yang menggunakan penggambaran atau kata kiasan.
Contoh: Kita hidup seperti roda berputar, terkadang diatas, kadang juga di bawah.
Majas dengan ungkapan berlebihan atau tidak masuk akal.
Contoh: Suara itu sangat menggelegar sampai membelah angkasa.
Majas dengan ungkapan penurunan kualitas yang bermaksud merendahkan diri.
Contoh: Silahkan bermalam di gubukku yang kumuh.
Majas yang memakai sebagian unsur atau objek untuk menunjukkan semua objek.
Contoh: Sejak tadi malam, Budi tidak memperlihatkan batang hidungnya.
Majas yang mengungkapkan seluruh objek padahal sebenarnya hanya sebagian objek saja.
Contoh: Timnas Indonesia mengalahkan Malaysia dalam final sepak bola tadi sore.
Majas satu ini menyatakan sesuatu dengan menggunakan kata lain yang memiliki keterkaitan (misalkan sebuah merek dagang).
Contoh: Jamaah umroh Indonesia berangkat ke Mekkah menggunakan Garuda.
Majas yang memakai ungkapan lebih halus pada ungkapan yang dinilai cukup kasar atau merugikan.
Contoh: Kini tengah dibahas penyesuaian tarif listrik.
Majas yang membandingkan benda mati dengan manusia, seolah-olah benda itu mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh: Hembusan angin membelah pepohonan.
Merupakan majas sindiran yang digunakan untuk menyembunyikan fakta dan mengatakan yang sebaliknya.
Contoh: Suaranya sangat merdu layaknya kaset kusut.
Majas satu ini bisa dianggap sebagai sindiran kasar.
Contoh: Putih sekali wajahmu, sampai bedaknya bisa ku sendok.
Majas ini bersifat mencemooh atas pemikiran atau ide.
Contoh: Kamu sudah bisa ‘kan? Kenapa masih bertanya?
Majas yang menambahkan keterangan ke dalam kalimat yang sudah jelas (sebetulnya tak diperlukan).
Contoh: Dia sudah naik ke atas.
Majas ini adalah pengulangan kata, frasa atau klausa untuk mempertegas artinya.
Contoh: Awas, tunggu aku datang besok! Tunggu!
Majas satu ini berbentuk kalimat tanya, tapi tidak membutuhkan jawaban. Tujuan kalimat tersebut hanya sebagai penegasan pada suatu hal.
Contoh: Siapa yang tidak ingin terlahir cantik dan kaya raya?
Baca Juga: Apakah Si Kecil Pemalu? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Majas yang memakai pengulangan huruf konsonan di awal kata.
Contoh: Beli buku baru bersama Adi.
Itulah jenis dan contoh macam-macam majas yang bisa kamu pelajari. Semoga bermanfaat ya!
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG