Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreSalah satu perilaku anak-anak yang sering dijumpai adalah selalu merengek. Meskipun sudah disekolahkan di sekolah terbaik, kebiasaan merengek ini tidak bisa dihindari. Rengekan adalah salah satu suara yang langsung dapat menarik perhatian Anda sebagai orang tua. Sebuah penelitian bahkan telah membuktikan bahwa rengekan adalah salah satu suara yang paling mengganggu yang diketahui manusia. Oleh karena itu, banyak anak-anak yang akan merengek ketika keinginannya tidak terpenuhi. Kabar baik untuk para orang tua bahwa rengekan anak juga bisa dicegah. Anda bisa secara konsisten dan penuh kasih menyampaikan pesan kepada anak Anda bahwa rengekan tidak akan ditoleransi atau cara yang efektif baginya untuk mengekspresikan dirinya. Berikut 5 cara cerdas untuk membuat anak berhenti merengek.
1. Sesuaikan cara Anda memandang rengekan
Orang tua dari anak usia sekolah perlu memahami bahwa anak-anak tidak menggunakan rengekan dengan sengaja untuk membuat mereka gila. Mereka melakukannya untuk mengekspresikan rasa frustrasi mereka atau karena mereka ingin didengarkan. Ketika anak-anak mengungkapkan kebutuhan dan keinginan mereka, itu sebenarnya adalah bagian normal dari perkembangan dan itu hal yang baik.
2. Pertimbangkan apa yang mungkin memicu perilaku ini
Apakah anak Anda merengek ketika dia sangat sibuk? Atau saat dia lapar atau lelah atau tidak punya cukup waktu dengan Anda? Atau pernahkah ada perubahan dalam hidupnya dalam skala yang lebih besar, seperti saudara baru atau masalah di rumah atau di sekolah? Kemudian pertimbangkan beberapa penyesuaian pada rutinitasnya yang dapat membantu meredam rengekan dan perilaku negatif lainnya. Cobalah meluangkan waktu bersama anak Anda hanya untuk jalan-jalan dan membaca, mengendarai sepeda, atau memasak bersama.
3. Contohkan rengekan yang baik
Anak Anda mungkin tidak menyadari bahwa dia sedang merengek (terutama untuk anak yang lebih kecil). Tarik perhatiannya pada perilakunya dengan menunjukkan seperti apa suaranya. Anda dapat menggunakan humor di sini dan mengatakan sesuatu seperti, “ih jelek ih suaranya kayak anak tikus. Memangnya kamu nggak capek kayak gitu? Coba minta lebih baik lagi.” Kemudian tunjukkan kepada anak Anda seperti apa suara rengekan itu. Tetapi berhati-hatilah untuk tidak mengejeknya, intinya adalah untuk menunjukkan seperti apa suaranya, bukan untuk mengejek perasaannya.
4. Jelaskan bahwa rengekan tidak dapat diterima
Anak Anda harus tahu bahwa merengek tidak digunakan untuk mengekspresikan dirinya. Sama seperti Anda mengajari anak Anda ketika dia masih balita bahwa memukul ketika dia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya itu tidak dapat diterima. Anda dapat menjelaskan kepada anak Anda sekarang bahwa rengekan itu tidak menyenangkan dan tidak akan pernah membuatnya mendapatkan apa yang dia inginkan. Katakan padanya dengan jelas dan tenang bahwa Anda tidak akan mendengarkan apa yang dia katakan sampai dia bisa mengatakan apa yang dia inginkan dengan nada suara yang normal.
5. Jangan menyerah mengingatkan
Apakah lebih mudah memberikan anak Anda paket permen atau mainan yang didambakan untuk menghentikan rengekannya? Iya. Tetapi itu akan menjadi kesalahan yang pasti dan akan menjadi cara yang pasti untuk mendorong anak Anda menggunakan rengekan lagi saat dia menginginkan sesuatu.
6. Bersikaplah konsisten
Tidak konsisten adalah salah satu kesalahan umum yang dilakukan orang tua ketika mendisiplinkan anak-anak mereka. Jangan memaksakan aturan “dilarang merengek” dalam satu contoh dan kemudian menyerah pada saat lain. Ketika Anda tidak konsisten, Anda mengurangi pesan bahwa merengek tidak boleh digunakan dan merupakan sesuatu yang tidak akan Anda toleransi.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Menjadi Pendengar yang Lebih Baik untuk Anak Anda
Mendengar anak merengek terkadang menyebalkan, namun sebagai orang tua, kita harus mengingatkan pada anak bahwa merengek bukanlah jawaban untuk meminta sesuatu. Kebiasaan merengek akan tetap ada meskipun anak disekolahkan di sekolah terbaik. Oleh karena itu, sebagai orang tua kita harus selalu membantu anak untuk menghilangkan kebiasaan tersebut.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG