Nathan Gabriel Winoto, siswa kelas XII SMAK 5 PEN...
Read MoreKunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreKetika masuk masa-masa sekolah, anak akan bertemu banyak orang baru termasuk teman-teman baru dan guru mereka. Guru merupakan elemen yang sangat penting di sekolah, namun mungkin tidak semua guru dapat sesuai dengan karakter anak. Bagi beberapa anak, hubungan murid dan guru dapat dikatakan hubungan cinta dan benci. Hal ini wajar saja karena setiap anak menghabiskan waktunya bertemu dengan guru 5-6 jam dalam sehari.
Masalah yang sebenarnya ketika hubungan tersebut lebih condong membenci gurunya, ia menjadi pemurung, mogok sekolah, nilai akademiknya turun, atau sulit diatur oleh gurunya. Setiap orang tua tentunya tidak ingin anak menjadi seperti itu, oleh sebab itu mari kenali lebih dekat.
Apa penyebab anak tidak menyukai gurunya?
Sebagai orang tua sangat penting untuk mendengarkan anak jika ia memiliki perasaan negatif terhadap gurunya. Bagaimanapun jika dibiarkan ini bisa menjadi masalah yang sangat serius, dan anak yang awalnya semangat sekolah bisa terus kurang termotivasi, merasa malu, dan kurang dihargai. Bahkan anak bisa saja meminta mogok sekolah. Jika anak dimarahi oleh guru, anak pasti akan merasa terluka, dan ia mungkin meminta orang pada orang tuanya untuk pindah kelas atau bahkan pindah sekolah. Berikut ini beberapa alasan mengapa anak membenci gurunya;
1.Mengajak anak berdiskusi untuk mengetahui penyebabnya
Untuk mengetahui penyebabnya, sebagai orang tua anda harus mengajak anak untuk berdiskusi santai saat makan malam atau saat ingin tidur di malam hari. Tak perlu membuat suasana menjadi semakin tegang karena melihat anak yang tidak termotivasi sekolah, karena bisa saja anak merasa disalahkan oleh tindakannya. Membicarakan banyak hal bersama anak juga sesuatu yang dapat sangat membantu memperbaiki hubungan anak dengan gurunya. Setelah mengetahui penyebabnya, anda juga bisa menyempatkan waktu untuk bicara dengan gurunya secara individu. Selain itu, anda juga bisa mendiskusikan masalah tersebut dengan keduanya pada satu waktu.
2.Hindari bersikap emosi dan menyalahkan anak atau guru
Sangat penting untuk tidak kehilangan kesabaran saat mencoba menyelesaikan masalah yang begitu rumit, apalagi yang menyangkut pendidikan dan masa depan anak. Karena jika emosi anda meningkat, perasaan anak bisa menjadi lebih buruk. Ia bisa saja menganggap bahwa perlakuan tidak adil di sekolah juga didapatkannya di rumah, tempat yang seharusnya nyaman dan tempat berlindung anak. Selain itu, saat mendengarkan alasannya, hindari menyalahkan anak atau gurunya terlebih dahulu sebelum mengetahui fakta sebenarnya.
3.Menanyakan fakta pada guru yang bersangkutan
Setelah anda mendengarkan alasan dari anak, maka anda bisa menanyakan kepada gurunya. Berkomunikasi sangat penting karena fakta yang hanya salah paham juga dapat memperburuk masalah yang sudah sensitif. Namun, ketika tidak ada titik terang, mungkin anda bisa mengajak anak dan gurunya untuk berdiskusi bersama. Kemudian, anda bisa mendengarkan bagaimana anak dan gurunya menjelaskan apa yang mereka selama ini rasakan dan pahami ketika jam pelajaran.
4.Mengajari anak untuk beradaptasi dengan sikap gurunya di sekolah
Jika anda menemukan fakta bahwa guru tidak responsif pada permasalahan anak, maka sebaiknya anda dapat mengajari anak untuk beradaptasi dan lebih termotivasi untuk melakukan yang lebih baik terlepas dari tantangan yang dihadapi ini.
Serta berikan pengertian pada anak, bahwa guru bisa bertindak seperti itu karena mungkin juga mengalami masalah di rumah atau memang cara pengajarannya yang tegas dan sangat disiplin, yang mungkin tidak cocok dengan karakter anak. Anda juga bisa mengatakan bahwa tidak semua guru seperti itu, akan ada waktunya di mana anak akan bertemu guru yang bisa mendukung kemampuannya selama di sekolah.
5.Memperkenalkan aktivitas baru pada anak
Perasaan tidak suka anak dengan gurunya, juga mungkin disebabkan karena ia mengalami frustasi akibat dari jenuh sekolah, banyak tugas, dan pelajaran sulit. Selain itu juga kurangnya kesempatan untuk melampiaskan rasa frustasinya tersebut. Jika demikian, bantu anak mengurangi bebannya dengan memberikan kegiatan favoritnya seperti klub sepak bola, klub menari, bermain musik, dan lain-lain, yang nantinya bisa membantu menghilangkan rasa frustasi dan kembali ke sekolah dengan nyaman.
6.Cobalah konseling dengan ahli psikologi anak
Jika anak anda memiliki perasaan negatif yang sangat kuat pada gurunya di sekolah, tak menutup kemungkinan anak akan melampiaskannya pada anda atau sesama siswa. Untuk menghindari tindakan negatif yang bisa anak lakukan, maka cobalah konseling. Sebuah sesi konseling bersama ahli mungkin tidak hanya mengungkapkan apa yang sedang dialami anak, tetapi juga bisa mengungkapkan apakah anak membutuhkan bantuan yang nyata.
Baca Juga: Membantu Anak dalam Menyesuaikan Diri di Sekolah Menengah Pertama
Demikian beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi masalah saat sang anak membenci pada gurunya di sekolah. Kunci untuk memecahkan masalah adalah dengan komunikasi. Dalam kasus seperti ini berkomunikasi secara efektif dengan anak serta guru akan membantu sedikit meringankan situasi. Selanjutnya saling mengakui masalah dan mendiskusikan solusinya, agar masalah selesai sesuai keputusan yang dapat diterima oleh anak dan gurunya.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR