Nathan Gabriel Winoto, siswa kelas XII SMAK 5 PEN...
Read MoreKunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreJakarta, 14/05/2024 - "Segara" adalah sebuah film yang lahir dari semangat kreatif siswa SMAK PENABUR Bandar Lampung, yakni Joshua Michael Nainggolan, Pranadipta Pandu Setyawan, dan Clarenssa Cavallera. Mengisahkan perjuangan seorang anak nelayan yang hidup di pesisir dengan kondisi ekonomi terbatas, film ini berhasil menyentuh hati juri dan penonton melalui narasi yang kuat dan emosional.
"Kami ingin menunjukkan bahwa talenta bisa berkembang meski dalam keterbatasan," ungkap Joshua saat mempresentasikan filmnya di SMAN 9 Bandar Lampung pada Minggu, 12 Mei 2024. "Film ini mengangkat isu anak-anak yang memiliki potensi besar namun terkendala oleh keterbatasan."
Perjuangan dan Tantangan
Selain mengisahkan perjuangan anak nelayan, "Segara" juga menyoroti tantangan yang dihadapi para nelayan akibat kerusakan lingkungan. Mulai dari penggunaan bahan-bahan terlarang hingga pencemaran limbah industri, semua ini berdampak buruk pada ekosistem laut dan kehidupan para nelayan.
“Judul 'Segara', yang berarti lautan dalam Bahasa Indonesia, dipilih dengan harapan penonton dapat merasakan emosi dari perspektif karakter film ini dan menyadari pentingnya menjaga lingkungan,” kata Joshua.
Filosofi Laut dalam "Segara"
Pranadipta Pandu Setyawan menjelaskan bahwa laut dipilih sebagai latar dan simbol utama dalam cerita bukan tanpa alasan. Laut memiliki banyak filosofi yang berhubungan erat dengan tokoh utama mereka, Segara. Proses pencarian ide dan pembuatan naskah membawa mereka pada pemahaman mendalam tentang makna laut dalam kehidupan manusia.
"Laut adalah cerminan dari kepribadian Segara yang bertanggung jawab," kata Pandu. "Pantai sebagai tepian air laut menyerupai ayahnya yang menjadi sandaran saat jatuh sakit. Segara, anak nelayan ini, memiliki ketangguhan hidup yang mirip dengan pasang surut air laut. Terkadang ada masalah yang datang, tetapi di balik itu ada keberhasilan yang menanti jika diupayakan dengan gigih."
Segara juga digambarkan sebagai sosok berprinsip kuat, mirip dengan laut yang tetap asin meski menjadi muara bagi sungai air tawar. "Di tengah masalah yang menimpa, Segara tetap teguh berjuang demi meraih cita-cita," tambah Pandu.
Keindahan dan Proses Kreatif
Clarissa Cavallera menekankan bahwa selain filosofi laut, "Segara" juga menonjolkan keindahan alam Lampung. Dalam proses pembuatannya, tim melalui berbagai tahapan, mulai dari pra-produksi seperti pencarian ide, pembuatan premis, dan sinopsis, hingga produksi yang melibatkan desain kostum, penentuan lokasi, dan jadwal syuting.
"Tahap produksi melibatkan syuting di beberapa lokasi selama beberapa hari, diikuti oleh tahap editing, penataan suara, dan lainnya," ujar Clarissa. Mereka juga menyadari pentingnya terus meningkatkan kualitas, seperti memperjelas shot list dan mengadakan diskusi mendalam untuk hasil yang maksimal.
Pesan Inspiratif
Film "Segara" bukan hanya sebuah karya seni, tetapi juga sebuah pesan inspiratif tentang ketangguhan, prinsip hidup, dan pentingnya menjaga lingkungan. Filosofi yang mendasari cerita ini memberikan dimensi tambahan yang membuatnya lebih dari sekadar film pendek biasa. Tim kreator berharap karya ini dapat menggugah penonton untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menghargai perjuangan dalam kehidupan.
by. Etoy
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR