Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreKegiatan menulis esai merupakan hal biasa pada pelajaran bahasa, sejarah, atau saat di dunia perkuliahan bahkan saat melamar beasiswa. Namun sebenarnya apa itu esai? Menurut Harvard College Writing Center, menulis sebuah esai berarti membuat sekumpulan ide yang saling terkait dan juga mudah dimengerti, untuk menjadi sebuah argumen atau penjelasan. Nah, bagaimana pengalaman menulismu sejauh ini? Apa yang membuat kamu sering merasa bingung menuangkan ide di kepala hingga menjadi tulisan? Agar pemahaman kamu semakin meningkat dalam menyelesaikan tugas, mari simak tips berikut ini.
1.Mulai dengan awalan yang menarik
Satu kalimat pembuka yang kamu tulis dalam sebuah esai, dapat menjadi penghantar yang menarik bagi pembaca untuk masuk ke dalam penyampaiannya. Awali dengan lima kata menarik yang menggugah pikiran pembacanya atau memberi fakta yang banyak orang secara umum belum mengetahuinya. Hal ini juga akan memudahkan kamu dalam melanjutkan paragraf selanjutnya.
2.Memasukkan konflik
Apa yang dimaksud konflik dalam poin ini? Berantem sama teman? Bukan, tapi kata konflik di sini yang dimaksud adalah tulisanmu harus diawali dengan sebuah masalah. Tak perlu yang rumit, cukup dengan konflik sederhana. Masalah pada esai bisa hal-hal yang terjadi sehari-hari, misalnya banyak sampah di lingkungan sekitar, atau hari ke hari yang terasa lebih panas, dan masih banyak masalah lain. Supaya apa sih memasukan konflik? Tentunya, agar nantinya masalah tersebut bisa diurai dengan baik dan kamu menjawab solusi dari permasalahan tersebut. Mau kan esai kamu bisa berguna dan membantu orang lain?
3.Menawarkan ide yang dimengerti
Pada dasarnya dalam sebuah esai konteks cerita yang dibangun harus linier/sesuai dengan tema. Lalu dibentuk agar dapat menawarkan sebuah ide berdasarkan tema tersebut. Nah, jika penulis tidak mampu menyampaikan ide dan kalimat-kalimatnya justru dianggap tidak masuk akal bagi para pembaca, maka tulisan tersebut menjadi esai yang gagal. Tahukah kamu jika keberhasilan penyusunan esai sangat dilihat, ketika bisa memasuki pikiran pembaca dan dimengerti oleh mereka. Jadi, sudah pasti saat menulis harus dipikirkan kembali kata-kata yang akan digunakan supaya ide tersebut bisa tersampaikan dengan baik. Kecuali kamu mahasiswa ilmu Filsafat, dari semester awal memang tidak ada padanan kata yang mudah dipahami.
4.Menulis dengan kata yang padat
Coba kamu bandingkan kedua kalimat berikut ini. Mana yang kamu rasa lebih tepat disisipkan dalam sebuah esai.
Kalimat 1: Pepohonan di hutan A mengalami penebangan liar sejak tahun 199 oleh PT X.
Kalimat 2: Pohon-pohon tinggi nan hijau dengan beberapa di antaranya, sebagian daun menguning dan tak saling berdempetan, dimana beberapa pemburu sering mendatangi wilayah ini untuk mencari rusa-rusa jantan dan besar, oleh karenanya terjadi penebangan liar
Sudah terlihat bedanya kan? Kalau kamu masih memilih menyisipkan kalimat nomor 2, dengan alasan supaya karakter penulisan esai bisa terpenuhi. Lebih baik kamu tulis saja kalimat asal-asalan di esaimu sebanyak-banyaknya.Terus ganti warna font jadi putih, sama batas karakternya bisa terpenuhi juga. Tapi, tujuan tips ini tentu bukan begitu. Kamu harus membuat kalimat dengan efektif alias to the point. Esai bertele-tele hanya membuang waktu pembaca untuk memahaminya.
5.Menimbulkan pertanyaan
Menurut Elizabeth Abrams, seorang pengajar di Harvard University pernah menyampaikan melalui tulisannya bahwa esai yang sangat membantu adalah yang dapat menjawab deretan pertanyan yang ada di kepala pembaca. Namun, bukan hanya itu saja. Esai tersebut juga harus memicu pembaca untuk kembali bertanya atas penjelasan yang sudah diberikan. Jika tidak ada pembaca yang mempertanyakan argumen yang sudah dibuat oleh penulis esai maka sebenarnya tulisan tersebut hanya observasi fakta bukan sebuah pendapat yang bisa diperdebatkan.
6.Beri kesimpulan
Selanjutnya yang harus diperhatikan dalam pembuatan esai adalah, esai yang dibuat sedemikian panjang harus ditutup dengan pernyataan yang merangkum keseluruhan tulisan dengan baik. Tanpa adanya kesimpulan, esai akan menjadi menggantung. Sehingga pembaca bisa saja merasa bingung, oleh karena itu sampaikan kesimpulannya dalam 1 paragraf terakhir, tapi ingat jangan terlalu panjang.
Baca Juga : Berikan Motivasi Pada Anak Agar Makin Senang Belajar Menulis
Nah itulah beberapa tips yang bisa membantumu dalam menyelesaikan esai dengan mudah dan efektif. Tentunya tidak ada yang sulit jika ada kemauan untuk belajar. Mungkin kamu belum terbiasa saja. Esai sangat penting untuk dipelajari terutama untuk kamu yang masih duduk dibangku sekolah atau kuliah. Selamat belajar!
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG