Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreUmumnya saat anak menginjak usia pra sekolah, anak mulai mempunyai ketertarikan terhadap warna-warna di sekelilingnya. Tak heran jika di usia ini anak senang bereksplorasi lewat kegiatan mewarnai. Sebagai orang tua anda mungkin akan menemukan anak yang awalnya mewarnai dengan sesuka hati, kemudian berangsur bisa mewarnai dengan rapi seiring dengan latihan. Namun, sebagian anak ternyata tidak mengembangkan kemampuan mewarnai secara rapi di dalam garis bidang sebaik yang lain. Mengapa demikian? Mari simak beberapa alasan anak sulit belajar mewarnai dengan rapi.
1.Anak masih mengembangkan keterampilan motorik halusnya
Keterampilan motorik halus berkembang seiring waktu. Anak perlu waktu untuk belajar cara memegang alat warna dengan benar di usia pra sekolah hingga akhirnya bisa mewarnai dengan rapi. Umumnya, anak sudah mulai bisa mewarna dengan rapi di usia empat atau lima tahun.
Oleh karena itu, apabila si kecil masih berusia di bawah empat tahun, anda tak perlu khawatir dan tak perlu juga berharap anak bisa mewarnai dengan rapi. Biarkan ia berkembang seiring waktu.
2.Anak masih belajar tentang batasan
anak tidak dilahirkan dengan pemahaman tentang batas dan spesial begitu sja. Konsep tentang batas dan spesial bahkan baru mulai dipahami sampai anak berusia 12 bulan. Itu artinya wajar apabila anak mewarna sesuka hatinya tanpa memperhatikan batasan dan garis bidang sampai ia berusia dua hingga tiga tahun, dan sampai ia bisa memegang alat pewarna dengan nyaman dan benar.
3.Kekuatan tangan yang masih berkembang
Meski tampaknya hasil kerja si kecil hanya coretan, tetapi mencoret-coret dengan alat pewarna adalah bagian penting dalam latihan mengembangkan kekuatan tangan. Hal ini akan melatih kekuatan tangan yang dominan supaya anak bisa mengontrol alat tulis atau alat warna yang dipegangnya.
Otot-otot kecil di tangan anak perlu dilatih selama bertahun-tahun. Bukan hanya untuk mengembangkan kekuatan tangan, melainkan juga membentuk memori otot yang diperlukan agar dapat mewarna dan menulis dengan rapi.
4.Dibutuhkan kontrol diri
Seperti semua keterampilan lainnya, kontrol diri pada anak akan berkembang seiring waktu. Ketika anak sudah bisa mengontrol diri, ia akan mencoba menahan impulsnya sehingga hal ini juga berpengaruh pada bagaimana mereka bisa mewarna di dalam bidang garis. Pengendalian diri anak biasanya mulai muncul saat anak berusia tiga sampai empat tahun. Anak akan menyadari jika ia menuruti keinginan impulsifnya mencoret-coret sesuka hati, gambarnya mungkin tidak akan berubah seperti yang mereka inginkan. Di sinilah anak mulai belajar bagaimana mengendalikan reaksi.
5.Latihan adalah kunci utama
Secara perkembangan ada banyak hal yang mempengaruhi kemampuan anak mewarnai di dalam garis, di luar itu latihan yang tekun juga diperlukan. Dengan latihan intens, anak akan belajar untuk fokus dan melatih proses pewarnaan di dalam garis. Dengan demikian, semakin banyak coretan yang dihasilkan anak, seiring waktu akan terlihat perubahannya. Nantinya, anak akan semakin terlatih mewarnai tidak hanya dengan satu, melainkan dengan lebih banyak warna lagi di dalam garis.
Baca Juga : 5 Kegiatan Di Rumah yang Membangun Sikap Inisiatif pada Anak Prasekolah
Demikian beberapa alasan yang menjadikan anak sulit untuk mewarnai dengan rapi. Semua butuh proses, tidak serta merta setiap anak langsung bisa menguasai dalam mewarna. Sebagai orang tua anda bisa memberikan edukasi dan mendukung keinginannya untuk terus belajar mewarnai, salah satunya dengan memasukan anak di sekolah tk terbaik, seperti Sekolah TK BPK PENABUR. Semoga bermanfaat.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG