Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MorePerkembangan zaman membawa perubahan dalam berbagai hal, salah satunya di dunia pendidikan anak. Kini, orang tua pasti semakin sadar pentingnya pendidikan anak usia dini di sekolah. Bahkan, beberapa orang tua sudah memulai pendidikan untuk sang anak sejak usia 18 bulan.
Kelompok bermain alias preschool and childcare banyak dijumpai, terutama di kota-kota besar. Childcare sendiri menjadi tempat pendidikan di mana anak tetap mendapatkan perhatian dan asuhan. Ini menjadi pilihan bagi para orang tua yang sibuk.
Pendidikan terhadap anak sejak usia dini sendiri penting dilakukan sejak mereka berada di periode keemasan (golden age). Periode ini berlangsung sejak anak lahir hingga usia empat tahun. Pada masa ini, mereka mengalami perkembangan sangat pesat, terutama pada kecerdasan otaknya.
Karena itu, para peneliti percaya bahwa periode ini menjadi saat yang tepat untuk memberikan stimulasi pada anak.
5 Hal Penting yang Didapatkan dari Pendidikan Anak Usia Dini
Terdapat lima aspek penting yang didapatkan anak saat menerima pendidikan usia dini, berikut daftarnya:
Dalam aspek ini, kemampuan motorik halus maupun kasar anak tengah diasah. Supaya kemampuannya berkembang, Anda bisa melakukan beberapa stimulasi. Untuk mengasah kemampuan motorik kasar, Anda bisa mengajaknya melakukan berbagai aktivitas olahraga atau sekedar jalan santai di sekitar rumah.
Sementara untuk motorik halus, Anda bisa mengembangkannya dengan aneka permainan menyenangkan, seperti puzzle.
Kemampuan satu ini mengacu pada perkembangan si kecil dalam memahami pengalaman dan informasi yang diterima. Ini mencangkup kemampuannya untuk memecahkan masalah, daya ingat, dan bagaimana dia mengambil keputusan. Pendidikan usia dini tentu akan membantu mereka dalam mengasah perkembangan kognitifnya.
Ini adalah kemampuan anak dalam membangun dan bersosialisasi dengan orang lain. Dengan bersekolah, mereka bisa berinteraksi dan menjalin hubungan pertemanan dengan anak-anak sebayanya.
Disebut juga dengan Emotional Intellectual Quotient (EQ) yang mengacu pada kemampuan si kecil dalam mengendalikan emosinya dengan benar. Bagaimana ia mengekspresikan perasaan, mengelola emosi dan berempati kepada orang lain.
Kemampuan ini bisa diasah dengan bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Tentu, dampingan orang tua dan guru di sekolah bisa membantu si kecil dalam mengasah kecerdasan emosionalnya.
Bukan saja kemampuan sosial, ketika anak berinteraksi dengan teman seusianya atau guru di sekolah juga akan membantu membentuk kemampuan bahasanya. Anak bisa belajar bagaimana mengungkapkan perasaan, emosi dan berkomunikasi dengan orang lain lewat Bahasa.
Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini
Selain mengenalkan anak pada huruf, angka dan bentuk, si kecil juga belajar bersosialisasi hingga menghormati dan berbagi dengan orang lain. Diketahui, anak yang mendapat pendidikan preschool lebih siap saat masuk ke Taman Kanak-kanak (TK).
Kemampuannya dalam persiapan membaca, jumlah kosakata dasar matematika pun lebih baik. Hal ini apabila dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan usia dini.
Pendidikan anak usia dini tentu juga diberikan dengan cara yang berbeda dibanding anak-anak Sekolah Dasar. Di preschool, si kecil lebih banyak belajar lewat bernyanyi dan bermain. Meski demikian, perlu dipahami bahwa kondisi setiap anak tidaklah sama.
Baca Juga: Terapkan Strategi Ini Sejak Dini untuk Asah Empati Anak
Oleh sebab itu, tak ada salahnya untuk melihat kesiapan dan perkembangan si kecil lebih dahulu sebelum mendaftarkannya ke pendidikan anak usia dini.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG