Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreAnak-anak bisa mengalami kecemasan saat menghadapi masa transisi dari sekolah dasar (SD) ke sekolah menengah pertama (SMP).
Karena ini menjadi yang pertama kalinya mereka akan mengalami beban pekerjaan rumah yang lebih besar, jadwal padat, kekhawatiran tentang nilai ujian, menyesuaikan diri dengan teman-teman baru, dan lainnya.
Meski mereka terlihat lebih dewasa saat perpindahan dari SD ke SMP, dalam banyak hal anak-anak tetap membutuhkan bantuan untuk menghadapi suatu hal yang belum pernah dialaminya. Untuk mencegah kecemasannya, kali ini kami telah rangkumkan lima cara membantu transisi anak dari SD ke SMP yang bisa Anda terapkan. Simak yuk tips-tipsnya!
1.Ajak tour di sekolah barunya
Tidak seperti SD di mana anak hanya perlu mengenali satu guru dan di mana ruang kelasnya. SMP membuat anak harus tahu di mana saja ruang kelas berada, di mana tempat olahraga, dan lainnya. Karena karenanya, sebelum hari pertama masuk sekolah, Anda bisa mengajaknya tur ke sekolah barunya. Tujuannya agar dia tahu beberapa lokasi dan mengenali gurunya.
2.Bicarakan soal tantangan baru yang akan mereka hadapi
Beberapa anak merasa tidak tahu apa yang akan dia lakukan saat berada di sekolah menengah. Tapi, anak-anak tak menyadari bahwa dirinya bukanlah satu-satunya yang merasakan ketidaknyamanan tersebut.
Berbicara secara terbuka tentang tantangan mungkin mereka hadapi, akan membantu anak lebih siap untuk beberapa hal yang bisa saja terjadi di sekolah barunya. Sekolah menengah mungkin bisa membuat anak merasakan cukup banyak masalah, mulai dari intimidasi sampai merasa kesepian. Ini juga menjadi masa di mana mereka diharapkan bisa menjadi lebih mandiri daripada di SD.
3. Beritahu tentang perubahan dalam pertemanan
Di sekolah dasar, anak-anak percaya kalau mereka akan berteman dengan teman-temannya seumur hidup. Namun, saat memasuki sekolah menengah, mereka akan mulai sadar bahwa hal itu akan sangat sulit. Anak-anak bisa mengalami perubahan pergaulan saat memasuki sekolah menengah. Saat mereka mulai menemukan minat baru dan berkenalan dengan orang-orang baru.
Dilansir dari KQED, hampir dua pertiga dari anak-anak akan mengalami perubahan dalam pergaulan saat mereka memasuki sekolah menengah. Meski sulit baginya untuk menerima saat harus melepaskan sahabatnya di SD, namun ketika ia menyadari ini bisa terjadi, mungkin tidak terlalu menyakitkan baginya.
4.Buat daftar pekerjaan rumah
Saat di sekolah menengah, anak mungkin diberi tugas rumah oleh beberapa guru. Ini bisa membuatnya kesulitan dalam menentukan tugas mana yang harus diselesaikan lebih dulu. Solusinya, buatlah daftar dan jadwal pekerjaan rumah yang harus dikerjakan. Ini bisa membuat transisi dari SD ke SMP lebih mudah. Libatkan juga anak-anak saat membuat jadwalnya.
Apakah akan dikerjakan sepulang sekolah atau setelah istirahat, anak bisa menuliskan daftar tugas apa yang harus diselesaikan dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakannya.
5.Ciptakan ruang belajar yang nyaman untuk anak
Ruang belajar yang nyaman dan tenang diperlukan untuk anak. Selain membuat mereka lebih mandiri, ini juga membantunya lebih fokus. Mempunyai ruangan yang bebas dari gangguan suara televisi, telepon maupun anak-anak lain di rumah, membantu fokus mereka dalam menyelesaikan tugas.
Baca Juga: Jangan Terburu-buru! Ini 5 Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Anak Masuk Sekolah
Anda bisa mengisi ruangan ini dengan perlengkapan sekolah dan pencahayaan terang agar anak bisa belajar dengan nyaman. Nah, itulah lima cara membantu adaptasi anak dari SD ke SMP. Meski pada usia ini mereka harus belajar lebih mandiri, namun jangan lupa untuk mengingatkan bahwa ia juga bisa meminta bantuan saat merasa kesulitan.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG