Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: Suneducationgroup
Tidak perlu membayangkan ruangan laboratorium dengan semua kerumitannya untuk mengenalkan sains pada anak. Karena, sains ada di sekitar kita! Setiap kejadian sehari-hari dan fenomena alam adalah bagian dari sains. Bagaimana terjadinya hujan, mengapa benda jatuh ke bawah, dan sebagainya. Kamu bisa mulai mengenalkan sains dari hal-hal paling sederhana di sekitar.
Pada dasarnya anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar, mereka senang mengamati sesuatu yang menurutnya menarik. Ada anak yang senang bertanya, ada yang sekedar memperhatikan, ada juga yang tertarik sepintas saja. Berikut ini lima cara untuk mengasah minat anak terhadap sains.
Bagi kita, kejadian sehari-hari merupakan hal biasanya yang tidak menarik untuk selalu diperhatikan. Misalnya, rutinitas menyeduh teh di pagi hari yang terlihat biasa saja. Coba sesekali ajak si kecil untuk mengamati mengapa warna air yang sebelumnya bening berubah menjadi coklat saat ditambahkan teh.
Atau saat membuat es batu, tunjukkan bahwa es tersebut sebelumnya berbentuk cair, kemudian berubah menjadi padat setelah dimasukkan freezer.
Pancing anak agar ia lebih observatif dan kritis dengan menceritakan hal-hal yang “biasa” terjadi, sambil mengenalkan peristiwanya.
“Adek, coba deh perhatikan cangkir teh ibu, kenapa ya kok bisa ada uapnya?”
Mungkin anak akan menjawab sesuai pengetahuannya, atau malah bisa menjawab tidak tahu, tapi ia akan jadi lebih memperhatikan.
Kamu bisa menggunakan kesempatan ini untuk mengenalkan sains, namun tetap sesuaikan dengan usia si kecil. Misalnya untuk anak berusia 8-9 tahun, kamu bisa memberikan jawaban, “Karena tehnya masih panas, sifat air kalau dipanaskan akan berubah jadi uap.”
Sumber foto: utakatikotak
Saat mulai peka, anak akan senang mengamati fenomena alam yang terjadi di sekitarnya, dan tentu dengan segudang pertanyaan mengapa hal-hal tersebut bisa terjadi. Jangan sepelekan pertanyaan anak. dorong mereka untuk terus memperluas wawasannya, baik dengan membaca, bertanya, atau mencari tahu lewat internet.
Selain buku, anak-anak kini juga senang mencari tahu banyak hal dengan browsing di internet. Pastikan selalu dampingi anak untuk mencari informasi dari sumber terpercaya. Jika anak sudah bisa untuk browsing sendiri, ajarkan untuk membuat kata kunci yang tepat di mesin pencari, sehingga jawabannya terarah.
Banyak tindakan anak-anak yang mungkin membuat orangtua langsung marah karena menyebabkan barang rusak, seperti membongkar mainan. Padahal, sebenarnya anak-anak melakukannya karena mereka penasaran.
Dibanding memarahi atau melarangnya, ada cara yang lebih baik untuk mengarahkan si kecil. Bagi anak yang punya rasa ingin tahu yang tinggi, semakin dilarang ia malah semakin penasaran.
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan. Pertama, pahamilah tindakan mereka sebagai proses belajar sebab akibat dan eksplorasi. Kedua, terangkan apa saja yang sudah mereka bongkar. Biasanya anak-anak hanya ingin tahu apa isi di dalam mainan.
Si kecil suka menjatuhkan benda dari ketinggian, atau melempar benda ke atas? Jangan langsung melarang atau menegurnya, tapi arahkan anak untuk melakukannya secara aman.
Misalnya, jangan menjatuhkan benda yang berat atau keras, boleh bola plastik yang tidak memantul atau boneka, dan pastikan tidak mengenai benda lainnya atau orang lain.
Ini menjadi kesempatan untuk mengenalkan sains. Untuk anak umur 4-6 tahun, kamu sudah bisa mengenalkan kosakata baru, meski secara konteks belum saatnya dijelaskan. Misalnya, “Wah, bonekanya jatuh ke bawah, ini namanya mainan gravitasi.”
Anak usia balita hingga usia sekolah bisa melakukan percobaan sederhana. Pastikan damping anak-anak saat melakukan percobaan. Apalagi, saat ini banyak referensi percobaan sains. Misalnya untuk anak-anak pra sekolah, kamu bisa bermain benda tenggelam dan mengapung sambil mandi. Sementara untuk anak usia sekolah, kenalkan konsep yang lebih kompleks, seperti tentang berat jenis dengan air garam dan telur.
Dari percobaan sederhana seperti ini, anak akan lebih tertarik untuk mengeksplor hal-hal lainnya yang lebih besar.
Itulah lima cara yang bisa kamu coba untuk mengenalkan dan menggali minat anak terhadap sains melalui peristiwa sehari-hari di sekitar kita.
Baca juga: Si Kecil Suka Coret-coret Dinding? Jangan Dilarang Bunda, Ini Manfaatnya
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG