Nathan Gabriel Winoto, siswa kelas XII SMAK 5 PEN...
Read MoreKunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreApakah kamu sadar, secara tidak langsung kehadiran teknologi dan internet itu mengubah kebiasaan dan cara belajar kita lho? Apa sajakah itu, dan bagaimana sikap kita? Untuk kamu yang membaca artikel ini pasti sudah tidak asing sama kebiasaan ini. Apalagi yang sedang melakukan kegiatan sekolah online, hampir seluruh kegiatan belajar kita dibantu dengan internet dan teknologi. Namun secara tidak langsung teknologi khususnya internet sudah mengubah kebiasaan dan cara belajar kita. Baik dampak positif maupun negatif. Semoga setelah membaca artikel ini sampai selesai, kamu jadi tahu yah harus bersikap seperti apa. Yuk mari kita mulai membahas dari dampak positifnya dulu;
Belajar bukan lagi sesuatu yang kaku
Teknologi, khususnya internet, membuat kita bisa belajar dimanapun dan kapanpun, Tak hanya terbatas pada ruang-ruang kelas, waktu dan materi tertentu, Internet dan teknologi melepas batasan tembok kelas, perpustakaan, dan tempat les jadi sesuatu yang lebih luas. Kita bisa mendapatkan informasi di mana pun dan kapan pun. Dan tak dipungkiri kalau belajar dan memperoleh informasi, bukan lagi jadi hal yang kaku. Kita bisa mempunyai akses apapun di waktu-waktu yang kita pilih sendiri.
Saat menunggu jemputan atau dan membuka gadget kita bisa mendapatkan informasi yang kita mau. Lagi ngobrol bareng teman dan bingung sama satu hal, bisa langsung kita cari tahu, dan masih banyak lagi yang bisa kita cari tahu dengan internet. Selain menghemat waktu dan energi, ini penting karena tak semua orang bisa memaksakan fisik dan mentalnya untuk mengikuti kelas-kelas yang jadwalnya dibuat orang lain. Kita bisa menentukan waktu kita sendiri kapan untuk duduk dan menyiapkan mental untuk belajar. Sehingga, belajar jadi kegiatan yang santai dan menyenangkan. Dampak selanjutnya kegiatan belajar kita jadi lebih efektif.
Selain itu kebiasaan ini juga membuat kegiatan belajar bukan lagi kegiatan yang sifatnya berat dan menegangkan. Belajar, atau mencari ilmu sudah menjadi kegiatan harian yang membaur sama hidup kita.
Apa yang perlu kita sadari dari sini;
Kamu harus perkuat rasa penasaran. Dahulu, orang-orang seringkali mencatat hal-hal yang ingin ditanyakan, untuk kemudian mencari tahu sumber yang dianggap bisa menjawab (orang atau buku atau sumber lain). Sekarang, jangan sampai dengan mudahnya akses ke sumber informasi itu membuat kita jadi menyepelekan dan menghilangkan rasa penasaran.
Membedakan yang pintar dan pandai
Kita sama-sama tahu bahwa ada stereotipe yang bilang kalau orang yang punya nilai bagus di sekolah adalah orang yang pintar. Ini benar, namun dari beberapa kita terlalu berpatokan pada nilai. Bahkan terkadang nilai-nilai didapat karena orang tersebut berhasil mengingat pelajaran-pelajaran tertentu. Artinya, orang tersebut pintar karena mempunyai wawasan yang luas. Mereka tahu tentang banyak hal. Nah, internet membuat hal ini menjadi bias.
Ketika informasi bisa didapat oleh siapa saja dengan cepat, kita jadi punya kesempatan yang sama untuk tahu berbagai informasi. Sebagai contoh, ada musisi A yang ikut les dan belajar tentang musik dan segala macam. Sampai akhirnya dia mengeluarkan album keduanya. Kemudian, ada B, reporter yang tak paham sama sekali tentang musik, dan harus mewawancarai si A. Nah, si B dengan bantuan internet, bisa dengan cepat pintar (punya wawasan yang banyak) soal musik. Tapi, dia tak pandai, karena tak bisa menghubungkan informasi-informasi tentang musik dengan baik. Dia hanya punya banyak data tentang musik yang dia kumpulkan dari internet, untuk dijadikan bahan pertanyaan saja. Kalian bisa bayangkan?
Internet memang membuat kita jadi mudah sekali mengakses berbagai informasi. Tapi, tak semua dari kita bisa menghubungkan informasi-informasi itu dengan tepat. Bagaimana kita bisa connecting the dots sampai akhirnya benar-benar paham terhadap suatu hal. Alhasil, kalau dulu definisi pintar adalah orang yang berwawasan luas, sekarang, dengan teknologi, kata pintar sendiri jadi bias. Kita jadi tak boleh cuma sekedar pintar dan punya wawasan yang diambil dari internet tapi juga harus paham akan informasi itu.
Apa yang bisa kita pelajari;
Dalam melihat suatu informasi, kita juga perlu tahu banyak hal. Misal, dari mana informasi itu berasal, bagaimana hubungan sebab akibatnya dengan hal lain. Jadi, kita bisa beneran paham terhadap suatu informasi.
Jembatan belajar yang lebih personal
Kebiasaan belajar lain yang berubah adalah ini; setiap orang menjadi memiliki perjalanan belajarnya masing-masing. Dengan teknologi dan internet, sebagai murid kita jadi tidak begitu diseragamkan. Dalam artian, sebelum internet kita semua sudah ditentukan bahwa di minggu ketiga kamu harus paham materi A, misalnya. Masalahnya, bagaimana nasib orang-0rang yang belum menguasai? Akhirnya, di minggu keempat ia bakal ketinggalan. Begitu pula sebaliknya. Orang yang sudah paham lebih duluan paham materi A, terpaksa menunggu teman-temannya yang lain.
Artinya, pembelajaran jadi tidak personal. Karena kita terpaksa sama dengan yang lain. Dengan teknologi dan internet, kita bisa melenturkan itu. Kalau sudah paham dan ingin melanjutkan materi lain, bisa pelajari duluan, dan sebaliknya. Jadi, perjalanan pembelajaran setiap orang lebih personal.
Terlalu banyak informasi
Hal ini salah satu dampak buruknya. Karena terlalu banyak informasi kita menjadi bingung untuk menentukan mana informasi yang harus kita ambil dan mana yang tidak. Bukan tak mungkin kita malah terjerat ke arus informasi yang begitu banyak dan termakan hoax. Di samping itu, banyaknya informasi ini terkadang membuat pembelajaran kita menjadi tidak terstruktur. Ketika di sekolah, pembelajaran sudah jelas karena sudah ada urutan untuk belajar, misalnya kita harus paham A, B, C dulu. supaya tidak bingung dan efektif. Nah, karena internet itu luas. A, B, C, D tadi dijabarkan semuanya. Untuk sebagian orang bisa saja bingung harus dipelajari yang mana dulu.
Apa yang bisa kita sadari;
Kita tetap perlu skeptis terhadap sumber yang ada di internet. Cari tahu apakah itu informasi yang didapat dari sumber yang benar, lalu apakah ada sumber informasi yang mengabarkan hal sebaliknya. Ini supaya kita tidak hanya mendapatkan suatu informasi dari satu sisi.
Penurunan kualitas di menulis, membaca, aritmatika
Dalam riset yang berjudul Four Ways Technology Has Negatively Changed Education, Khadija menuliskan bahwa teknologi bisa mengurangi kemampuan membaca, menulis, dan aritmatika. Yah, dalam jurnal tersebut diberitahukan bahwa pergeseran dari ketas ke layar tak hanya mempengaruhi cara kita menulis, tapi juga mengurangi attention of span. Artinya kita jadi mudah terdistraksi. Kemampuan kita untuk fokus mengerjakan suatu hal tanpa terganggu menjadi rendah. Karena saat kita online, kita akan masuk ke dunia yang meminta kita untuk membaca secara skimming atau tidak detail, sehingga mudah keditrak, dan buru-buru.
Baca Juga: Inilah Alasan Seragam Pramuka Berwarna Coklat. Apakah Kamu Tahu?
Itulah beberapa dampak teknologi terhadap kebiasaan kita belajar. Sebagai seorang siswa maupun mahasiswa sudah sepatutnya kita mengontrol diri dan tahu apa yang kita lakukan saat mencari sumber informasi dari internet. Karena tak dipungkiri, teknologi dan internet bisa saja mengubah kebiasaan belajar kita dan menjadikan kita kurang efektif. Semoga artikel ini bisa menjadi pertimbangan untuk kita sebagai pengguna teknologi dan internet di masa kini.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR