Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreAda banyak aktivitas sensorik yang tersedia ketika anak-anak masih berusia balita. Dari mulai box sensorik, bermain air, bermain adonan, dan sebagainya yang membuat balita sibuk selama berjam-jam. Namun bertambahnya usia anak, aktivitas sensorik ini sudah mulai ditinggalkan. Padahal penting bagi semua kelompok usia untuk terlibat dalam aktivitas sensorik, terutama ketika hidup anak menjadi semakin penuh tantangan di sekolah.
Tentunya semua remaja berbeda dalam hal aktivitas sensorik, karena aktivitas mental yang merangsang remaja juga berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mendorong remaja agar mencoba beberapa kegiatan yang menantangnya untuk menggunakan indra dengan cara menarik.
Nah, berikut ini ada beberapa kegiatan sensorik sederhana untuk anak usia pra remaja yang bisa dicoba. Mari simak ulasan selengkapnya.
1.Berjalan-jalan secara singkat
Saat anak pra remaja anda sedang stres atau mengalami hari yang berat, cobalah untuk mengajaknya berjalan kaki singkat. Seperti dilansir dari UCLA Transportation, jalan-jalan singkat tak hanya merangsang indra dan menurunkan sejumlah kortisol dalam sistem, tetapi juga memicu sel-sel saraf di otak yang mengendurkan indra. Menurut publik, saat tubuh bergerak, terjadi pertumbuhan saraf. Ketika ini terjadi, perasaan tenang dan sejahtera dialami sebagai akibat dari pelepasan endorfin. Selain itu, berjalan-jalan di alam terbuka menjadi aktivitas sensorik yang sangat mudah bagi remaja, dan tidak membutuhkan banyak waktu.
2.Mendengarkan lagu menggunakan headphone
Mendengarkan musik juga dapat membantu mengatur pikiran dan tubuh. Seperti dilansir dari The Kennedy Center, ketika mendengarkan musik, otak mendapatkan latihan yang cukup. Ini karena musik dapat mengubah suasana hati dengan membuat orang lebih energik, lebih tenang, sedih, atau gembira.
Saat digunakan sebagai aktivitas sensorik, musik harus didengarkan di headphone. Ini tidak hanya akan memblokir kebisingan yang terjadi di lingkungan sekitar, tetapi juga akan memungkinkan anak untuk fokus dan mengatur pikiran.
Selain itu, mendengarkan lagu juga membuat tubuh merasakan ketenangan, sehingga anak lebih siap mengatasi masalah apa pun yang ada di hadapannya.
3.Memasak bersama orang tua
Memasak merupakan salah satu satu kegiatan sensorik yang mengandalkan sebagian besar indra di tubuh kita. Inilah sebabnya mengapa anak pra remaja harus mencoba memasak, karena ini menjadi pengalaman terapeutik yang harus dilakukan. Dilansir dari Language During Mealtime, ada berbagai cara untuk melibatkan indera saat memasak. Dari menggunakan rempah-rempah sehingga tekstur makanan yang berbeda, rasa yang kuat, suhu makanan yang berbeda, dan banyak lagi.
Jika ada pekerjaan berat yang perlu dilakukan, seperti menggulung adonan atau memotong makanan yang renyah, itu lebih baik karena akan membantu menjaga otak tetap terlibat dalam aktivitas. Dan ketika ini terjadi, anak akan tetap pada tugas dna fokus saat mengerjakan aktivitas sensoriknya.
4.Membuat slime
Seperti dilansir dari Super Simple, slim adalah kegiatan sensorik karena mendorong permainan taktil. Melalui proses pembuatan slime, anak akan menggunakan indra perabanya. Meskipun keterampilan motorik bukan fokus utama pada usia ini, efek menenangkan yang sama pada anak-anak kecil masih bisa dirasakan anak praremaja. Dengan demikian, anak akan merasa lebih tenang dan mengurangi stres saat bermain slime.
5.Bermain fidget
Permainan ini sempat populer di berbagai negara. Ternyata tak hanya untuk bermain saja, fidget juga dapat mengatur suasana hati, tak heran jika para remaja tertarik pada mainan ini seperti halnya anak-anak yang lebih muda. Dilansir dari Adapt & Learn, fidget toy memungkinkan remaja untuk menyaring informasi sensorik asing. Karena itu, tingkat stres dan kecemasan dapat berkurang. Dan ketika ini terjadi, tubuh mulai mengalami pengaturan diri. Ketika kecemasan anak mulai berkurang, ia tidak akan lagi membutuhkan penggunaan alat fidget karena pengaturan dirinya sudah tertanam secara otomatis dalam diri.
Baca Juga : Berbagai Aroma Ini Diyakini Bisa Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak
Nah itulah beberapa kegiatan sensorik untuk anak usia pra remaja. Di usia ini tentunya kegiatan belajar atau sekolah cukup padat dan bisa berdampak pada tingkat stres, oleh karena itu kesehatan mental menjadi hal yang perlu dijaga. Jika kalian punya kegiatan sensorik lainnya, jangan lupa share di kolom komentar. Selamat mencoba!
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG