Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreTahun ajaran baru telah tiba. Berbagai perasaan campur aduk mungkin akan terjadi saat anak akan memasuki situasi baru di sekolahnya. Ada perasaan bahagia, bersemangat dan antusias. Tak jarang pula yang merasa canggung, grogi, cemas bahkan takut.
Bagaimana dengan anak Anda? Tentu saja Anda mengharapkan ia baik-baik saja dan bersemangat menghadapi hari barunya yah. Sayangnya sering kali yang terjadi tak sesuai dengan harapan. Pada beberapa kasus, ada anak yang mengalami kegelisahan saat menghadapi tahun ajaran baru karena mengalami masa sulit di periode sebelumnya. Misalnya, karena ia tidak naik kelas di tahun ajaran terdahulu. Jika begini bisa-bisa ia akan mengalami tahun yang sulit lagi.
Dikutip dari kidspot.com.au, Ibu Anna Cohen, psikolog klinis anak terkemuka asa Sydney mencoba berbagi tips yang dapat dilakukan orang tua untuk memotivasi anak agar lebih bersemangat di tahun ajaran barunya. Apa saja motivasi yang bisa orang tua lakukan untuk anak? Berikut BPK PENABUR merangkumnya untuk Anda.
1.Berdiskusi dengan anak tentang perasaannya
Sangat penting bagi orang tua untuk memahami apa yang menjadi kegelisahan anak. Dari ungkapan kegelisahan ini orang tua dapat membantu anak menemukan solusi. Setelah liburan berakhir sebaiknya orang tua mengajak anak berdiskusi, terutama tentang bagaimana membangun kepercayaan diri dan menyakinkan bahwa ia mampu mengatasi tantangan di tahun yang baru. Jika anak tidak naik kelas, mintalah anak untuk memikirkan hal menyenangkan apa saja yang dapat dilakukannya di tahun mendatang. Hal ini akan sangat membantu.
2.Jangan mengabaikan perasaan anak
Terkadang orang dewasa punya ego yang tinggi. Ketika anak curhat tentang masalah atau kecemasan yang dialaminya, banyak orang tua yang mengabaikannya. Ya, itu karena orang tua melihatnya dari sudut pandang orang dewasa. Mungkin, orang tua berniat memotivasi anak agar tidak terlalu memikirkan kekhawatiran. Tapi bagi anak, hal ini bukannya memotivasi tapi justru membuatnya makin terpuruk karena merasa tak ada yang mengertinya.
Pastikan orang tua tidak pernah sekalipun mengabaikan perasaannya. Selain membuatnya hilang kepercayaan pada orang tua, hal ini juga akan menurunkan rasa percaya dirinya. Sisihkan waktu untuk memberikan perhatian penuh kepadanya, dengarkan segala keluhannya dengan sepenuh hati, serta hindari memberikan terlalu banyak pertanyaan yang akan membuat anak merasa terpojok.
3.Melatih anak kembali pada rutinitasnya
Hal lain yang dapat orang tua lakukan untuk memotivasi anak adalah mendorongnya berpikir positif melihat tantangan tahun ajaran baru di depan. Bantu anak memahami bahwa setiap kesalahan atau tantangan dari tahun sebelumnya adalah sebuah pembelajaran yang dapat diatasi bersama. Bersama-sama dengan anak, orang tua bisa membimbingnya menuliskan harapannya di tahun mendatang dan rencana yang akan dibuatnya untuk mencapai harapan tersebut.
4.Berkonsultasi dengan guru
Berbagai hal diatas mungkin tak akan lengkap tanpa adanya peran serta guru di sekolah. Sebisa mungkin orang tua berbicara dengan guru di sekolah mengenai kesulitan-kesulitan serta kelakuan yang dialami anak. Bantuan dan dorongan dari guru akan sangat membantu anak agar dapat segera beradaptasi di situasinya yang baru. Jika kecemasan anak berkaitan dengan masalah berkonsentrasi di kelas, orang tua dapat meminta guru agar menempatkan anak di bangku depan sedekat mungkin dengan guru agar ia dapat lebih berkonsentrasi.
Baca Juga : 7 Jenis Klub yang Bisa Didaftarkan pada Anak-anak dan Remaja
Di awal tahun ajaran baru memang sangat mendebarkan baik anak maupun orang tua. Namun, sudah pasti setiap sekolah terbaik akan memberikan dukungan dan bimbingan bagi siswanya ketika ada yang tidak naik kelas. Karena profesionalitas dari seorang guru adalah selalu memberikan motivasi positif pada setiap anak didiknya.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG