Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreSebagai seorang pelajar, guru pasti akan memberikan tugas rumah atau yang biasa disebut (PR). Banyaknya PR dari berbagai mata pelajaran tak jarang membuat anak menjadi pusing dan stres, hal inilah yang menjadikan anak kewalahan.
Dikutip dari Stanford News Service, 56 persen pelajar menganggap PR sebagai beban dan penyebab stres dalam hidup nya dan tanpa adanya pendampingan yang tepat, anak bisa kehilangan antusias terhadap pelajaran.
Dengan kata lain, bukan hanya tanggung jawab orang tua untuk memberikan pendidikan yang baik. Di Luar itu, orang tua juga wajib memberikan pendampingan agar anak bisa belajar dengan tepat. Berikut 5 cara untuk mencegah stres pada anak akibat banyaknya tugas sekolah:
1. Gunakan Rencana Belajar
Pertama, ajarkan anak untuk membuat rencana belajar sesuai dengan tingkatan belajar dan mata pelajaran yang ia pelajari. Secara tidak langsung, membuat rencana belajar akan mendidik anak berpikir secara terstruktur karena mengetahui apa saja materi dan tugas yang akan dipelajari dalam periode tertentu.
2. Ajarkan Anak Menentukan Prioritas
Lanjutan dari poin pertama, setelah anak tahu materi apa saja yang akan ia pelajari, ia bisa mulai mengkategorikan mana yang harus ia kerjakan terlebih dahulu. Dorong anak untuk mengerjakan tugas yang sulit dahulu, hal ini akan mengajarkan untuk fokus pada hal yang menantang di awal waktu, sehingga waktu pengerjaan juga lebih efektif sebelum mengerjakan tugas lain yang lebih mudah.
3. Buatkan Jadwal Belajar Anak
Memberikan dampingan pada anak, bukan berarti anak harus belajar terus-menerus. Terapkan jadwal yang sesuai dengan kebutuhan anak. Pastikan juga anak melakukannya secara konsisten agar semua tugas dapat selesai tepat waktu.
Selain itu, pastikan juga memasukan waktu istirahat pada jadwal belajar anak, misalnya belajar 1 jam istirahat 30 menit di setiap periodenya. Hal ini dapat membantu menghindari kebosanan dan frustasi pada anak.
4. Dampingi Anak Saat Dibutuhkan
Mendampingi anak bukan berarti mengerjakan PR anak secara langsung, tetapi sebagai orang tua dapat menawarkan bimbingan jika anak kesulitan dalam indikator tertentu.
Jika anak sudah bisa mengerjakan PR secara mandiri, periksalah hasil kerjanya sesekali atau tanyakan bagaimana perasaannya.
5. Berikan Contoh yang Baik Bagi Anak
Seringkali sebagai orang tua, anda lupa bahwa andalah salah satu role model untuk anak. Jika orang tua hanya mendengar kata -kata “Kerjakan PR-Mu!!” sedangkan ia melihat orang di sekitarnya bermalas-malasan, maka ia tidak akan termotivasi.
Berikanlah contoh yang baik dengan tidak hanya menyuruh anak untuk belajar, tapi cobalah untuk mengerjakan pekerjaan rumah yang harus anda kerjakan juga. Sehingga ia akan melihat bahwa orang di sekitarnya melakukan tanggung jawabnya masing-masing.
Baca Juga: 5 Manfaat Pendidikan Usia Dini untuk Anak
Tak bisa dipungkiri, pekerjaan rumah atau (PR) adalah suatu hal yang sangat menantang apalagi ketika jumlahnya yang banyak. Namun percayalah, jika kebiasaan yang baik sudah terbangun, anak anda akan mengerjakan pekerjaannya dengan sendirinya tanpa disuruh dan aktivitas belajar pun akan lebih menyenangkan untuknya.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG