Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreMenulis merupakan hal yang tampak mudah, namun tidak begitu adanya bagi anak-anak. Saat proses belajar menulis tak jarang anak mengalami kesulitan yang membuat mereka putus asa, bahkan sampai membenci pelajaran menulis.
Padahal, menulis adalah kemampuan dasar dalam literasi yang penting dimiliki anak. Jangan terburu-buru memarahi anak ketika ia tampak tidak berminat belajar menulis. Karena dibalik rasa enggannya belajar menulis, orang tua perlu tahu apa saja hal yang melatarbelakanginya agar bisa menemukan cara untuk mengatasinya.
Nah, berikut ini beberapa faktor penyebab anak tidak ingin belajar menulis yang perlu diketahui para orang tua.
1.Kesulitan mengikuti metode belajar
Tak dipungkiri, belajar menulis itu memang sulit, apalagi untuk anak yang masih kecil. Oleh karena itu perlunya metode belajar menulis yang sesuai dengan masing-masing anak. Tentunya anak akan kesulitan jika langsung disuruh menulis di selembaran kertas hanya dengan melihat contoh di depan mata. Ia akan lebih melakukannya dengan metode menjiplak pola, menebalkan huruf, titik-titik, atau mengasosiasikan bentuk huruf dan angka dengan benda-benda di sekitarnya.
Dengan metode belajar yang sesuai dan menyenangkan, tentu saja anak akan lebih bersemangat dalam belajar menulis.
2.Sakit ketika menulis
Otot yang lemah dapat membuat anak merasakan sakit saat belajar menulis. Mungkin anak mengeluh ia capek atau memegang alat tulisnya. Seperti otot-otot yang lain, jika tidak dilatih maka akan semakin lemah. Jika motorik anak lemah, tangannya akan merasa sakit bahkan jika itu hanya menulis dalam waktu singkat. Tetapi otot tangan bisa dilatih agar semakin kuat dengan membiasakan diri menulis secara perlahan.
3.Merasa tulisannya jelek
Banyak anak yang merasa kecil hati tatkala melihat bentuk tulisan tangannya yang tidak jelas. Begitu pun jika orang tua atau pengajarnya tampak tidak puas dengan bentuk tulisan tangannya dan menyuruh anak agar bisa sempurna. Hal ini dapat membentuk persepsi anak bahwa tulisannya jelek dan menulis itu sulit. Akibatnya ia merasa tidak menikmati proses belajar menulis tersebut. Penting dipahami orang tua dan guru bahwa menulis itu seperti keterampilan lain yang perlu diasah. Tulisan anak tidak bisa menjadi bagus hanya dalam semalam. Maka dari itu sebaiknya perlu dihargai usaha anak dalam belajar menulis agar semakin bersemangat.
4.Kurang konsentrasi
Konsentrasi merupakan hal yang berperan penting dalam proses belajar menulis. Tak peduli seburuk apapun keterampilan motorik halus dan persepsi visualnya, apabila anak bermasalah dengan hal konsentrasi maka dapat membuatnya kesulitan belajar menulis. Oleh sebab itu, menulis dianggap sebagai keterampilan yang kompleks karena melibatkan konsentrasi, daya ingat, motorik halus, dan persepsi.
5.Menderita disgrafia
Perlu anda ketahui bahwa Disgrafia adalah gangguan yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam menulis tangan. Penderita disgrafia mengalami kesulitan menyelaraskan pikiran dan gerakan otot tangannya saat menulis. Secara formal, disgrafia dapat diidentifikasi oleh ahli atau spesialis.
Disgrafia bukan gangguan menta, melainkan adanya gangguan pada fungsi otak yang berperan dalam keterampilan motorik halus untuk menulis. Kondisi ini dapat ditangani lewat terapi okupasi, latihan keterampilan motorik, dan obat-obatan bila perlu.
Baca Juga : 5 Tips Membantu Meningkatkan Daya Ingat Anak
Nah itu dia beberapa alasan mengapa anak tidak mau belajar menulis yang harus diketahui para orang tua. Jika ada beberapa hal di atas yang anda temui segera konsultasikan dengan dokter atau psikolog, terlebih jika usia sekolah anak masih menunjukkan keinginannya dalam belajar menulis.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG