Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreFosil manusia purba sudah ditemukan di berbagai belahan bumi. Tapi ternyata di Indonesia sendiri sudah ditemukan 8 macam fosil manusia purba, loh! Masing-masing fosil ini memiliki nama dan ciri khasnya tersendiri. Penasaran masing-masing namanya? Langsung saja simak penjelasannya berikut ini yuk!
Meganthropus paleojavanicus memiliki arti manusia besar tertua di Jawa. Nama ini diambil dari istilah mega yang berarti besar, anthropus artinya manusia, paleo artinya tua dan javanicus artinya Jawa. Dinamakan javanicus karena fosil ini ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah pada 1936-1941 oleh G. H. R. von Koenigswald.
Fosil manusia purba di Indonesia lainnya adalah Pithecanthropus mojokertensis, yang berarti manusia kera dari Mojokerto. Nama ini berasal dari kata pithecos yang berarti kera dan anthropus yang artinya manusia. Sementara mojokertensis berasal dari nama Mojokerto yang merupakan tempat ditemukannya fosil ini.
Tidak setinggi meganthropus yang katanya sampai 2 meter, tinggi Pithecanthropus mojokertensis hanya sekitar 165-180 meter. Ditemukan pada 1936 oleh von Koenigswald, fosil ini konon menjadi yang paling tua usianya, loh.
Berikutnya ada Pithecanthropus erectus, yang memiliki arti manusia kera berbadan tegak. Ini berasal dari kata erectus yang berarti tegak. Fosil manusia purba satu ini ditemukan di Lembah Bengawan Solo, Jawa Tengah, pada 1891 oleh Eugene Dubois.
Fosil ini ditemukan oleh von Koenigswald bersama teman-temannya pada tahun 1931 di Desa Ngandong, Jawa Tengah. Seperti namanya, soloensis berarti Solo ya, kalau diartikan Pithecanthropus soloensis yaitu manusia kera berbadan tegap dari Solo.
Homo wajakensis artinya manusia dari Wajak karena fosilnya ditemukan di Desa Wajak, Jawa Timur. Penemunya adalah van Rietschoten pada 1889. Fakta menariknya, fosil Homo wajakensis ini adalah fosil pertama yang ditemukan di Asia, loh!
Sumber foto: Good News From Indonesia
Artinya manusia dari Flores, karena fosil ini ditemukan di Pulau Flores, Nusa Tenggara. Homo floresiensis ditemukan pada tahun 2003 oleh Peter Brown dan Mike J. Morwood. Penemuan ini juga sempat menjadi perhatian para ahli, karena disebut bisa jadi Homo floresiensis merupakan nenek moyang orang Indonesia. Uniknya, beberapa ahli menyebutnya sebagai manusia “Hobbit” karena tingginya hanya sekitar 1 meter saja.
Homo soloensis berarti manusia dari Solo yang ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah, oleh von Koenigswald, Ter Haar, dan Oppenoorth pada 1931-1933. Meski sama-sama soloensis, namun Homo Soloensis dan Pithecanthropus soloensis berbeda ya. Karena keduanya memiliki ciri-ciri dan ditemukan di tempat yang berbeda.
Homo sapiens berarti manusia cerdas atau bijaksana. Istilah ini berasal dari kata Sapiens yang memiliki arti bijaksana. Nah, sebenarnya Homo sapiens ini adalah kategori umumnya. Homo sapiens merupakan nama spesiesnya, sedangkan Homo wajakensis, Homo floresiensis dan Homo soloensis adalah subspesiesnya. Jadi ketiga adalah Homo sapiens, hanya saja memiliki ciri khasnya masing-masing.
Itu dia daftar fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia. Perlu diingat, fosil manusia purba bukan hanya ditemukan di Indonesia, ya.
Baca Juga: Tips Meningkatkan Literasi Membaca Buku pada Anak
Sedikit tips nih, supaya lebih mudah menghafalnya, bagi saja beberapa kategori seperti Pithecanthropus, Homo, dan lainnya. Lalu, nama belakangnya hanya perlu diingat-ingat saja. Karena kita bisa membedakan manusia purba dari jenis dan asalnya dengan lebih mudah lewat nama Latinnya.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG