Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: Cikal
Demi mewujudkan pendidikan yang setara bagi anak berkebutuhan khusus, pemerintah membentuk program sekolah inklusi. Hal ini sesuai dengan misi UNICEF untuk menyediakan sarana pendidikan yang setara bagi semua anak.
Beda dengan Sekolah Luar Biasa (SLB), sekolah inklusi memungkinkan anak berkebutuhan khusus bersekolah di sekolah umum. Melalui pendidikan inklusif, seluruh anak akan memiliki kesempatan belajar yang adil di sekolah dan mengembangkan keterampilannya tanpa batasan.
Para orangtua tidak perlu khawatir. Nantinya, setiap sekolah akan memberikan dan menyediakan fasilitas guru pendamping sesuai dengan kebutuhan siswa yang berkebutuhan khusus. Sehingga, mereka bisa tumbuh dan belajar secara berdampingan dengan anak-anak lain.
3 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Saat Memilih Sekolah Inklusi
Sebelum memilih sekolah inklusi, ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan. Mulai dari kondisi anak sampai faktor eksternal lainnya yang mendukung proses belajar-mengajar.
Sebelum memilih sekolah inklusi, cari informasi dan lakukan survei sebanyak-banyaknya terkait program dan fasilitas sekolah. Pastikan keduanya bisa mendukung kegiatan belajar anak.
Pilihlah sekolah inklusi yang mempersonalisasikan metode belajarnya dengan kebutuhan anak. Sehingga, siswa berkebutuhan khusus mampu menghadapi tantangan sosial, kognitif, emosional, dan akademik mereka.
Selain itu, siswa juga bisa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil atau menyediakan ruang kelas mandiri untuk meminimalisir gangguan selama proses belajar. Tidak hanya membantu para siswa memahami materi pelajaran, cara ini juga membuat guru lebih mudah memahami kebutuhan siswanya. Sehingga, guru dapat melakukan pendekatan belajar sesuai masing-masing individu.
Sumber foto: Cikal
Pengajar di sekolah inklusi biasanya sudah mendapatkan pelatihan tentang cara mengajar dan menghadapi anak berkebutuhan khusus tanpa membuatnya merasa dibedakan dengan siswa lain. Misalnya, beberapa guru akan menggunakan bahasa isyarat di kelas karena terdapat siswa tuna rungu. Ini dilakukan agar seluruh siswa dapat mengikuti pelajaran di kelas.
Pastikan pula apakah guru pendamping di sekolah pilihan sudah memiliki lisensi. Hal ini penting dilakukan karena guru pendamping yang sudah berlisensi memiliki kemampuan dalam menyusun strategi sesuai dengan kebutuhan setiap siswa berkebutuhan khusus. Akan lebih baik jika di sekolah tersebut memiliki tenaga spesialis pembelajaran, terapis okupasi, terapis bicara dan bahasa, konselor sekolah, atau psikolog.
Mengenali potensi dan hambatan si kecil menjadi tugas penting yang tidak boleh terlewatkan. Cara ini bisa membuat anak untuk ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan di lingkungan sekolah dan meningkatkan kepercayaan dirinya selama belajar.
Pilihlah sekolah inklusi yang memiliki staf pengajar terlatih untuk mendukung hal tersebut. Sekolah inklusi yang memiliki program-program terkait pelatihan keterampilan sosial, perkembangan motoric, hingga terapi bahasa akan membuat si kecil lebih nyaman berada di sekolah.
Baca juga: Ketahui Faktor Keberhasilan Perkembangan Psikososial pada Anak Sekolah
Itulah beberapa tips yang bisa diikuti sebelum menentukan sekolah inklusi bagi anak berkebutuhan khusus. Dengan adanya program ini, seluruh anak diharapkan dapat memiliki kesempatan belajar di kelas yang sama tanpa merasa dibedakan. Semoga informasi di atas dapat membantu, ya.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG