Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: belajarsampaimati
Seluruh makhluk hidup harus bernapas agar bertahan hidup. Alat pernapasan makhluk hidup pun berbeda-beda. Ada yang bernapas menggunakan insang, paru-paru, kulit, atau trakea. Begitu pula proses pernapasannya. Nah, untuk menambah pengetahuan kamu, berikut ini cara burung dan serangga bernapas. Penasaran? Yuk, belajar bersama.
Aves: Alat Pernapasan Burung
Alat pernapasan burung bernama aves yang terletak di rongga dada dan dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru burung ini diselimuti oleh pleura yang berhubungan dengan kantong udara.
Burung punya dua pasang lubang hidung yang berada di pangkal paruh sebelah atas dan langit-langit rongga mulut. Saluran utama pernapasan (trakea) burung adalah pipa yang tersusun dari tulang rawan berbentuk cincin dengan diselimuti otot polos. Pada bagian bawah trakea terdapat siring yang berperan untuk menghasilkan suara.
Paru-paru burung tidak mempunyai alveolus, sebagai gantinya terdapat pembuluh udara (parabronkus).
Kantong udara pada burung totalnya ada sembilang. Dua kantong terdapat pada leher, satu di antartulang selangka, dua di rongga dada depan, dua di rongga dada belakang, dan dua di perut. Fungsi kantong udara adalah:
Mekanisme Pernapasan Burung
Sumber foto: Pikiran-rakyat
Mekanisme pernapasan burung ada dua, yakni saat sedang beristirahat dan terbang.
Cara Burung Bernapas saat Istirahat
Saat istirahat atau hinggap, burung bernapas dengan paru-paru. Fase inspirasi (menarik napas) terjadi saat tulang rusuk bergerak ke bawah. Sehingga, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang yang menyebabkan udara bisa masuk.
Lalu udara yang mengandung oksigen diserap oleh paru-paru dan terjadilah pertukaran gas. Sedangkan, sebagian lagi disalurkan ke kantong udara di bagian belakang.
Nah, udara yang ada di kantong kantong udara bagian belakang akan mengalir ke paru-paru dan menuju kantong udara bagian depan. Kandungan oksigen di sana sudah tidak banyak.
Fase ekspirasi (mengeluarkan napas) terjadi saat tulang rusuk kembali ke posisinya, rongga dada mengecil dan paru-paru pun mengempis. Sehingga, udara dari kantong udara menuju paru-paru.
Di sana, proses pertukaran oksigen dan karbondioksida juga berlangsung secara difusi. Udara yang mengandung karbondioksida akan dikeluarkan oleh paru-paru menuju trakea dan dikeluarkan lewat hidung.
Cara Burung Bernapas saat Terbang
Ketika terbang, burung bernapas dengan dibantu kantong udara. Ini karena saat mengepakkan sayap, paru-paru akan tertekan, sehingga masuknya udara terhambat. Akibatnya, burung tidak bisa bernapas dengan baik.
Fase inspirasi terjadi saat burung mengangkat sayapnya ke atas. Kantong udara di bagian ketiak mengembang, sedangkan kantong udara bagian antara tulang terjepit. Udara luar lalu masuk ke kantong udara bagian ketiak dan masuk ke kantong udara bagian perut.
Sebagian kecil udara akan masuk ke paru-paru dan kantong udara lainnya. Selanjutnya, semua kantong udara mengempis dan udara mengalir ke paru-paru untuk difusi.
Sedangkan fase ekspirasi dimulai saat sayap diturunkan. Kantong udara di ketiak terjepit, sementara kantong udara bagian antartulang mengembang. Karena kantong udara bagian ketiak terjepit, maka udara di dalamnya menuju ke paru-paru.
Di sana terjadilah proses pertukaran gas. Udara di paru-paru selanjutnya masuk ke dalam kantong udara di dada. Kemudian, udara kotor menuju ke bronkus, trakea, dan keluar melalui hidung.
Trakea: Alat Pernapasan Serangga
Sumber foto: Grid
Hewan arthropoda, seperti serangga bernapas melalui trakea. Trakea yaitu pembuluh halus berbentung tabung bercabang yang memenuhi seluruh bagian tubuh serangga. Dinding trakea ini tersusun dari zat kitin. Trakea tersebut terhubung dengan lubang kecil bernama spirakel atau stigma yang merupakan tempat keluar masuknya udara.
Stigma selalu berpasangan dan berada di bagian kanan-kiri setiap bagian tubuh serangga. Tetapi, tidak semua serangga punya stigma pada setiap bagian tubuhnya.
Stigma mempunyai bulu-bulu yang berguna untuk menyaring kotoran. Umumnya, stigma akan terbuka ketika serangga terbang dan tertutup ketika beristirahat.
Serangga juga memiliki kantong udara yang terbentuk dari trakea. Fungsinya memastikan ketersediaan udara. Terutama untuk organ-organ yang memerlukan banyak oksigen.
Trakeolus merupakan cabang-cabang trakea yang berbentuk tipis dan kompleks. Trakeolus berhubungan dengan sel jaringan tubuh dan tidak dilapisi zat kitin. Selain udara, trakeolus juga berisi cairan.
Di sinilah terjadi proses pertukaran Oksigen dan Karbondioksida. Nah, cairan di dalamnya tersebut berfungsi untuk membasahi trakeolus supaya proses difusi berjalan dengan semestinya. Karena itulah, serangga tidak mengedarkan oksigen melalui darah, tetapi dengan sistem trakea.
Mekanisme Pernapasan Serangga
Serangga berukuran besar, mekanisme pernapasannya diatur oleh gerakan otot perut (abdomen), sedangkan serangga kecil bisa bernapas tanpa gerakan tersebut. Gerakan otot ini berfungsi untuk mengontrol udara yang masuk ke tubuh.
Stigma akan terbuka saat otot katup stigma berelaksasi dan udara masuk lewat empat pasang stigma tubuh di bagian depan. Oksigen kemudian masuk ke trakea dan menuju trakeolus. Di sana, pertukaran gas dari Oksigen menjadi Karbondioksida berlangsung.
Seperti burung, serangga yang terbang membutuhkan lebih banyak Oksigen dibanding saat istirahat. Otot yang menggerakkan sayap menyebabkan kantong udara mengembang serta mengempis untuk memastikan ketersediaan udara ketika terbang.
Baca juga: Kenapa Air di Bumi Tidak Pernah Habis? Ini Penjelasan Ilmiahnya
Menariknya, karena saluran pernapasan serangga berada pada bagian tubuh, memotong bagian kepalanya tidak akan membuat mereka mati, loh. Proses pernapasan masih berlangsung. Namun mereka akan mati perlahan karena kehausan atau kelaparan.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG