Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: BPK PENABUR Jakarta
Umumnya sekolah membentuk hukuman yang beragam. Dari mulai hukuman ringan seperti berdiri di depan kelas, hingga hukuman berat seperti skorsing. Jika anak anda diskors dari sekolahnya, apa yang akan anda lakukan sebagai orangtua dalam menghadapi situasi ini?
Cara Bijak Menghadapi Anak yang Kena Skorsing
Setiap orangtua tentu saja tidak ingin sang anak terlibat masalah di sekolah. Baik masalah dalam belajar maupun perilaku, seperti membolos, menyontek, atau berkelahi dengan teman. Meski demikian, anda wajib mempersiapkan diri ketika kemungkinan suatu hari anak dihukum skorsing dari sekolah. Skorsing atau yang dikenal dengan suspensi merupakan hukuman berupa pemberhentian sementara anak dari kegiatannya di sekolah.
Artinya, anak diharuskan belajar di rumah sampai waktu yang ditentukan oleh pihak sekolah. Seperti dilansir dari laman North Ireland Departments umumnya hukuman skorsing diterapkan jika anak melanggar peraturan sekolah, seperti terlibat perkelahian, perusakan fasilitas di sekolah hingga masalah serius lainnya.
Nah, jika sang buah hati mendapatkan hukuman tersebut, sebaiknya perhatikan beberapa langkah penting berikut ini guna menghadapi anak yang diskors dengan cara yang bijak.
Jika anda mendapatkan berita dari pihak sekolah tentang anak anda yang bermasalah di sekolah dan mendapatkan surat panggilan untuk membahas masalah tersebut, sebaiknya jangan dulu panik atau marah. Langkah bijak yang harus anda lakukan adalah memenuhi panggilan dari sekolah.
Dengan mendatangi sekolah anak anda akan bisa memahami masalah ini. Pasalnya tidak semua orangtua tahu dengan baik bagaimana anak bersikap di sekolah. Jadi, sebaiknya dengarkan terlebih dahulu penjelasan dari pihak sekolah.
Selanjutnya, pastikan anda menghadapi anak yang diskors dengan kepala dingin, karena hal ini bisa membantu anda melewati masalah ini lebih baik. Ketimbang anda langsung menghukum atau malah menyalahkan pihak sekolah.
Jika anda ingin segera menyelesaikan masalah, sebaiknya anda tak perlu tahu akar permasalahannya. Inilah konsep yang perlu anda lakukan untuk menghadapi anak diskors dari sekolah. Anda cukup mendengar penuturan anak secara langsung, pihak sekolah, dan teman-temanya.
Hal ini bertujuan agar anda tahu apa kesalahan yang dilakukan anak hingga ia dihukum skorsing. Dengarkanlah dari setiap pihak yang mungkin terlibat dalam masalah ini. Cara ini juga bisa membantu anda menentukan cara terbaik untuk mendisiplinkan anak.
Mumpung sedang diskors jadi bisa bermain sepuasnya. Pemikiran seperti bisa saja muncul dalam benak anak, jika hukuman skorsing tidak dilakukan dengan tepat. Nah, untuk menghadapi anak dengan hukuman diskors ada baiknya anda memastikan bahwa hukuman tersebut membuat anak jera sehingga ia enggan melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.
Supaya anak tidak menganggap masa skorsing sebagai waktu liburan, anda perlu menghadapi anak yang tengah menjalani masa hukuman in dengan melakukan beberapa hal, seperti; menyita mainan, tidak memberikan jam main atau nonton televisi, minta anak mengerjakan tugas sekolah, dan anda bisa memberikan hukuman dengan cara memberi anak pekerjaan rumah mulai dari bersih-bersih tempat tidurnya atau membersihkan kandang hewan peliharaanya.
Dengan menugaskan anak bersih-bersih tak hanya membuat anak sibuk selama masa skorsing, tapi juga mengajari anak untuk menguasai keterampilan baru yang bermanfaat dan bertanggung jawab.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif, Materi Kelas 4 SD
Itulah beberapa cara bijak dalam menghadapi anak yang diskors. Sebagai orangtua dukungan yang baik adalah dengan memberikan sikap tegas, dalam hal ini anda bisa membedakan mana yang benar dan salah, serta mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak. Dengan begitu anda bisa bersikap adil dan baik untuk masa depan anak.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG