Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: BPK PENABUR Jakarta
Sering kali kita menggunakan majas ketika sedang berkomunikasi dengan lawan bicara. Namun, tidak semua orang sadar dan tahu apa itu majas. Yah, majas merupakan gaya bahasa yang memperindah kalimat dengan menggunakan kiasan. Salah satu majas yang umum digunakan adalah litotes.
Majas litotes sering kali digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan dengan cara merendahkan atau menyatakan pernyataan yang bersifat meremehkan, tanpa langsung mengungkapkan makna yang sebenarnya.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa penggunaan majas tersebut juga bersifat dinamis, yakni tergantung pada konteks dan niat pembicara. Sebagian orang mungkin menggunakan majas ini untuk meninggikan diri, atau bisa juga sebagai cara untuk menggambarkan sesuatu secara sederhana namun efektif.
Oleh karena itu, kamu wajib memahami majas litotes dalam penggunaannya untuk membantu kita mengartikan pesan yang ingin disampaikan serta meningkatkan pemahaman terhadap kekayaan bahasa.
Kenali Ciri-ciri Majas Litotes
Sebagai gaya bahasa, majas litotes dapat dikenali dari beberapa ciri-ciri. Pertama, menggunakan kata-kata dengan makna kiasan, dimana kata-kata tersebut memiliki arti lebih dalam daripada arti harfiahnya.
Selain itu, majas ini juga sering memakai kata-kata yang menyamakan atau membandingkan satu hal dengan yang lain, menciptakan efek perbandingan yang merendahkan. Tujuan penggunaan majas litotes sendiri adalah untuk merendahkan diri dalam percakapan atau tulisan, menunjukkan kerendahan hati.
Kemudian, pemilihan kata-katanya yang halus dan sopan diikuti dengan penekanan suara yang rendah menunjukkan kehalusan dalam penyampaian dan membantu menciptakan nuansa tenang.
Apa Fungsi Majas Litotes?
Sebagai gaya bahasa, majas litotes sendiri memegang peran penting dalam penyampaian maksud dan tujuan tertentu dalam suatu kalimat. Fungsinya adalah melibatkan dalam membuat pernyataan yang bersifat lebih sopan dan halus, memperkaya daya tarik pesan yang ingin disampaikan, serta menjelaskan suatu makna dengan bahasa yang mudah dipahami.
Tak hanya itu saja, penggunaan majas litotes juga dapat menghasilkan efek imajinatif yang kuat, memberikan kesan mendalam bagi lawan bicara, serta menciptakan efek keterkejutan.
Bagaimana Contoh Kalimat Majas Litotes?
Ada banyak contoh ungkapan majas litotes yang mungkin sering kali kamu dengar atau kamu lakukan setiap berkomunikasi dengan lawan bicaramu. Berikut ini beberapa contoh kalimat sehari-hari yang menggunakan majas litotes:
Penjelasan: Sepintas kalimat tersebut sangat sederhana, yang menyiratkan bahwa orang tersebut merendahkan diri ketika menerima penghargaan. Penerimaan penghargaan menunjukkan keberhasilan seseorang, suatu pencapaian yang patut disyukuri dan dibanggkan.
Penjelasan: Penggunaan kata “kecil” mungkin merujuk pada penilaian yang tidak sepenuhnya mencerminkan nilai sebenarnya atau dampak positif ang bisa dimiliki oleh bantuan tersebut.
3.Mampirlah sejenak untuk mencicipi hidangan yang ala kadarnya ini.
Penjelasan: Kalimat ini menyiratkan bahwa hidangan yang disajikan sebenarnya bisa saja merupakan hidangan istimewa meskipun diungkapkan secara langsung sebagai “ala kadarnya.” Ini menciptakan efek merendah secara halus.
Baca juga: Bisa Kamu Coba, Ini Cara Menemukan Ide Pokok pada Bacaan
Nah, itulah penjelasan tentang majas litotes dan beberapa contoh yang bisa kamu pahami. Apakah kamu pernah melakukan majas litotes dalam berkomunikasi? Yuk, belajar tentang majas lebih lengkap . BPK PENABUR sebagai sekolah kristen terbaik di Indonesia juga selalu mengajarkan tata bahasa dan berbagai majas agar dapat berkomunikasi dengan baik dan santun.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG