Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreKadang, anak tidak mau mendengarkan nasihat atau perintah orang tua. Dalam situasi itu, orang tua pun pasti dibuat bingung bagaimana menangani tingkah laku sang anak. Nah, salah satu metode yang dapat Anda coba yaitu dengan melakukan time-out kepada anak.
Time-out adalah metode mendisiplinkan anak dengan menempatkan mereka di sebuah tempat yang membosankan. Di tempat tersebut ia tidak mendapat perhatian dari siapapun dalam beberapa waktu.
5 Tips Menerapkan Metode Time-Out
Metode ini dilakukan saat anak melakukan kesalahan atau melakukan sesuatu yang tak sesuai dengan perintah orang tua. Menurut penelitian, time-out dinilai efektif untuk memberikan konsekuensi pada anak ketika tidak menurut kepada orang tua, daripada memarahinya.
Tapi perlu dicatat ya, timeout harus dilakukan dengan benar supaya dapat membawa efek positif dalam mendisiplinkan anak-anak. Sekarang, simak dulu yuk lima aturan yang harus Anda ketahui sebelum mulai menerapkan metode time-out kepada anak.
Time-out?
Orang tua harus memberikan penjelasan secara rinci, tindakan seperti apa yang harus diberi tindakan time-out. Misalkan, “Kalau kamu tidak mau mengerjakan PR, kamu akan diberi time-out,” anak akan lebih mudah mengerti ketimbang, “Kalau kamu tidak mau belajar, kamu akan diberi time-out.”
Orang tua pun harus menerapkan metode ini secara konsisten terhadap tindakan anak yang telah dijelaskan. Sehingga, metode ini tidak digunakan karena orang tua yang merasa frustasi pada tingkah laku anak. Time-out yang dilakukan secara berlebihan pun tidak akan efektif.
Time-out Akan Berlangsung
Waktu untuk melakukan time-out bisa memakai aturan satu menit pada setiap usia anak. Jika anak Anda berumur empat tahun, maka time-out akan dilakukan selama empat menit. Tapi ingat, aturan ini tidak baku ya. Anda bisa menentukan sendiri waktu time-out yang dibutuhkan, namun tetap awasi tingkah laku anak.
Sedangkan untuk tempatnya, pilihlah lokasi yang membosankan, namun Anda masih bisa mengawasinya. Jangan berikan time-out di kamar anak karena dia bisa terdistraksi untuk bersenang-senang atau bermain.
Time-out Hanya Saat Anak Melakukan Kesalahan
Anak-anak cenderung mempunyai ingatan yang pendek. Oleh sebab itulah, orang tua harus melakukan metode time-out hanya saat anak tak menurut atau berbuat kesalahan. Jangan sampai Anda menunggu untuk menyelesaikan satu pekerjaan dan menunda memberi time-out. Karena, anak bisa lupa dengan kesalahan yang dilakukannya dan bingung kenapa dirinya dihukum.
Time-out, Jagalah Emosi Anda
Orang tua harus berupaya untuk tak memarahi, mengkritik atau bahkan memukul anak saat memberikan time-out. Sebelum memberikan time-out, Anda cukup menjelaskan kesalahan anak sehingga ia harus mendapatkan hukuman tersebut.
Time-out Selesai
Orang tua harus menjelaskan dan bertanya pada anak, apakah ia mengerti kenapa mereka mendapatkan time-out. Anak juga harus diberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya. Selain itu, orang tua juga harus memuji anak yang berhasil melewati time-out tersebut.
Nah dari uraian di atas, sekarang Anda sudah lebih tahu kan tentang metode time-out? Jadi, orang tua tidak harus selalu marah-marah, berteriak atau bahkan memukul saat anak berbuat salah. Karena ternyata ada acara yang lebih efektif dalam memberikan pembelajaran terhadap mereka.
Baca Juga: 7 Manfaat Mendidik Anak Disiplin Sejak Dini
Bagaimana? Semoga dengan memahami poin-poin di atas, Anda dapat menerapkan time-out kepada anak dengan efektif.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG