Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read More
Sumber foto: Kompas
Lampu menjadi salah satu benda yang tidak terpisahkan dalam kehidupan. Tapi pernah nggak sih kepikiran, siapa sebenarnya penemu lampu?
Umumnya, banyak orang akan menyebut Thomas Alva Edison sebagai penemu bola lampu. Benarkah begitu? Sebenarnya tidak salah, tapi tidak sepenuhnya benar.
Sejarah Penemuan Bola Lampu
Sejarah penemuan bola lampu bisa diibaratkan seperti bola salju yang berguling, dimana bola salju yang sekarang terlihat adalah gabungan dari salju-salju kecil. Lampu yang sekarang kita gunakan ini ditemukan berkat adanya penemuan-penemuan kecil sebelumnya.
Jadi, penemuan pertama tersebut dimulai pada tahun 1800-an, dimana seorang penemu Bernama Alessandro Volta yang berasal dari Italia, menemukan bahwa aliran listrik bisa dihantarkan lewat seng, tembaga, air garam, dan kardus dengan menggunakan kawat tembaga.
Melalui aliran listrik inilah, banyak penemu saling berlomba untuk menemukan cara lainnya agar dapat melihat dalam kegelapan. Mereka mencari tahu bagaimana caranya agar aliran listrik dapat stabil dan mampu diakses untuk rumah tangga. Belum lagi kala itu, batu baterai menjadi satu-satunya sumber listrik yang harganya pun cukup mahal.
Seorang penemu dari Inggris, Humphry Davy, pada tahun 1809 mengalirkan aliran listrik pada platinum berbentuk busur yang membuatnya bisa bersinar terang. Nah, inilah benda elektrik pertama yang digunakan sebagai penerangan.
Kemudian pada 1831, Michael Faraday, yang tak lain adalah siswanya mengembangkan lampu milik Davy dengan menggunakan generator sehingga skalanya jadi besar.
Saat itu lampu Davy menggunakan dua buah karbon yang saling berdekatan untuk mengalirkan listrik, sehingga menghasilkan sinar terang. Namun, lampu milik Davy tersebut terlalu terang, cepat terbakar, boros biaya, dan tidak cocok untuk rumah tangga.
Sehingga, lampu milik Davy yang dikembangkan Faraday hanya dapat digunakan di beberapa tempat saja, seperti mercusuar dan persimpangan jalan.
Lalu tahun 1840, Frederick de Moleyns yang merupakan penemu asal Inggris juga ikut berusaha menemukan lampu. Bahkan, ia adalah orang pertama yang mendapat paten untuk lampu pijar.
Ia memanaskan karbon bubuk menggunakan dua buah kawat platina. Dia juga sudah menambahkan bola kaca untuk membuat lampu lebih bersinar. Namun sekali lagi, kawatnya cepat meleleh, sehingga tidak mampu diakses masyarakat secara umum karena cukup mahal.
Usaha Menemukan Lampu yang Efisien dan Tahan Lama
Para penemu terus berusaha mencari cara bagaimana agar kawat tidak cepat hangus saat menghantarkan listrik dengan bahan yang mudah dibeli masyarakat. Hingga pada tahun 1960 Joseph Swan, seorang ahli kimia dan fisika dari Inggris mulai mengembangkan penerangan elektrik.
Ia menggunakan desain lampu berbentuk bola yang kedap untuk mengurangi oksidasi, sehingga memperlambat pembakaran.
Agar lebih terjangkau, Swan menggunakan kawat kertas karbon pada bola lampu kacanya, namun ruang hampa yang dia buat ternyata masih punya banyak kekurangan. Seperti pencegahan oksidasi yang belum efektif memperlama pembakaran, sehingga lampu miliknya hanya bertahan beberapa menit saja ketika dipatenkan pada 1878.
Menyaksikan kekurangan itu Thomas Alva Edison mulai berusaha memperbaikinya. Pada tahun 1879, Edison dan timnya melakukan 6.000 percobaan menggunakan berbagai bahan untuk kawat bola lampu supaya tidak mudah terbakar. Hingga akhirnya ia menggunakan karbon bambu sebagai bahan dasar kawat berukuran tipis yang dinilai cukup efisien untuk mereduksi pembakaran.
Ia juga memperbaiki ruang kedap udara yang didesain Swan. Hasilnya, untuk pertama kalinya bola lampu dapat menyala selama 600 jam. Bola lampu milik Edison inilah yang menjadi awal mula komersialisasi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga. Prototipe inilah yang dikembangkan hingga sinarnya dapat kita nikmati sekarang.
Jadi siapakah penemu bola lampu? Kalau menyebut Thomas Alva Edison sebagai penemunya sebenarnya boleh saja, asal kita tahu dia tidak menemukan bola lampu begitu saja seperti menemukan uang di dalam saku celana.
Jauh sebelum Edison, ide tentang benda terang bertenaga listrik sudah dikembangkan oleh penemu-penemu hebat lainnya.
Baca juga: Mengapa Bintang Memiliki Warna Berbeda-beda? Ini Penjelasannya
Lalu, kenapa nama Thomas Alva Edison yang paling populer sebagai penemu bola lampu? Karena, berkat Edison, lampu dapat dijangkau oleh masyarakat umum dan bisa digunakan dengan lebih efisien dibandingkan lilin dan obor.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG