Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreKebiasaan buruk menyontek di sekolah mungkin sudah bukan hal aneh bagi para pelajar. Hampir semua orang pasti melakukannya meski tahu konsekuensinya. Tapi hal ini banyak dilakukan para siswa yang kerap merasa khawatir dan takut, jika hasil ujiannya mengecewakan.
Khawatir mendapat omelan hingga hukuman dari guru dan orang tua menakutkan bagi mereka dan membuatnya memilih untuk menyontek. Tapi, kebiasaan ini sebetulnya dapat dicegah. Agar anak bisa mendapat nilai yang baik tanpa harus menyontek, berikut lima cara mencegahnya.
1.Beri semangat dan motivasi belajar pada anak
Hal pertama yang dapat dilakukan yaitu terus memberikan semangat dan motivasi belajar pada anak. Apalagi untuk anak-anak yang sedang mengalami kesulitan belajar. Memberi semangat belajar merupakan hal penting yang tak boleh disepelekan oleh orang tua. Sebab, hal ini bisa meningkatkan keinginan untuk belajar.
2.Jaga kepercayaan diri anak
Bukan rahasia lagi kalau anak-anak yang menyontek sering kali bermasalah dengan kepercayaan dirinya. Hal ini memaksa mereka untuk terbiasa menyontek, agar tidak merasa malu dan minder dengan kemampuannya.
Selain itu, anak-anak yang ditekan untuk sempurna, hanya akan membuat mereka lebih mudah kecewa jika tidak sesuai dengan ekspektasi.
Itulah kenapa orang tua sebaiknya bisa secara bijak menjaga kepercayaan diri anak. Pastikan mereka tetap melakukan yang terbaik, tapi tak memaksakan kehendak Anda.
3.Apresiasi usaha anak
Semua orang tua tentu punya harapan yang terbaik pada anak-anaknya. Tetapi, terkadang orang tua lupa memberikan apresiasi.
Tidak sedikit anak yang sudah berusaha keras, tapi mungkin mendapat hasil tidak begitu baik dan malah memperoleh omelan dari orang tuanya.
Hal inilah yang membuat mereka akhirnya memiliki jalan lain dengan menyontek agar memenuhi ekspektasi orang tuanya.
Jika sudah begitu, Anda mungkin akan sadar bahwa telah melakukan hal yang salah dan berdampak terhadap pola pikir anak.
4.Jangan hanya fokus pada hasil
Orang tua yang menetapkan ekspektasi tinggi dan memaksakan kehendak kepada anak biasanya akan fokus pada hasil ketimbang proses. Hal inilah yang kerap menjadi penyebab anak mudah memilih cara curang, karena ia hanya menginginkan nilai yang besar untuk dibanggakan.
Padahal, hal terpenting dari sebuah pembelajaran bukanlah tentang hasil, tapi proses belajarnya. Saat orang tua lebih fokus pada proses, kelak anak-anak akan memahami bahwa tidak ada hasil yang instan.
Sehingga, secara perlahan ia harus belajar dan menghargai prosesnya, ketimbang hanya fokus pada bagaimana cara mendapat nilai bagus dengan usaha minim.
5.Jangan banding-bandingkan dengan anak lain
Sering kali orang tua membandingkan anak dengan anak-anak lainnya, apakah itu saudara kandung, sepupu atau teman sekolah, dengan maksud memotivasi anak. Meskipun tujuannya baik, tapi bukan berarti bisa membandingkannya dengan orang lain.
Patut diingat bahwa setiap orang memiliki karakter masing-masing yang tidak bisa disamakan dengan orang lainnya. Selain itu, kesuksesan yang didapatkan oleh anak lain juga membutuhkan proses. Hal itulah yang jadi tanggung jawab Anda sebagai orang tua untuk memastikan anak agar dapat menikmati proses belajarnya sebaik mungkin.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Membantu Anak Beradaptasi dari SD ke SMP
Itulah lima cara mencegah agar anak-anak tidak terbiasa menyontek di sekolah. Mungkin Anda terkejut karena Sebagian besar cara mencegah anak agar tidak menyontek berasal dari bagaimana pola asuh yang diterapkan orang tua. Menerapkan pola asuh yang salah memang bisa membuat anak-anak memiliki kebiasaan buruk mencontek sejak kecil. Sehingga, sebisa mungkin untuk terus memberi semangat dan selalu apresiasi hasilnya, ya!
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG