Menggambar adalah passion Michelle Fiona Waiman, ...
Read MoreSebanyak 34 finalis yang terpilih dari ratusan pe...
Read MoreMelaju ke babak Grand Final Puteri Anak Indonesia...
Read More
Diskusi tentang tumbuh kembang anak selalu jadi topik menarik, khususnya bagi orang tua muda. Minim pengalaman dan simpang siurnya berita yang beredar di media sosial, kerap kali menimbulkan keresahan. Belum lagi kondisi-kondisi khusus yang dialami sang buah hati dan memerlukan penanganan spesial.
Salah satu yang menjadi fokus perhatian adalah bagaimana nutrisi yang tepat bagi tumbuh kembang optimal anak. Menjawab kebimbangan para orang tua muda, TKK 9 PENABUR dan SDK 9 PENABUR menghadirkan dr. Arie Yulianto,Sp.A, M.Sc, dokter spesialis anak, serta Chef Brevi Tobing dalam kegiatan PENABUR Spectacular 2 (19/10).
Nutrisi penting bagi tumbuh kembang anak
Ibarat motor yang perlu bahan bakar agar dapat melaju dengan optimal, tubuh setiap anak memerlukan nutrisi untuk tumbuh kembangnya. Nutrisi lengkap diperlukan untuk menghasilkan energi dan membantu perkembangan setiap sel dalam tubuh.
Nutrisi lengkap terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Salah satu hal yang disoroti oleh dr. Arie adalah seringkali orang tua fokus pada pemberian karbohidrat dan mengabaikan nutrisi lainnya.
“Benar bahwa karbohidrat adalah sumber energi, namun perlu diingat bahwa karbohidrat saja tidak memenuhi kebutuhan asupan gizi.” jelas dr. Arie.
Manusia, khususnya anak-anak membutuhkan protein dalam jumlah yang cukup tinggi. Idealnya 1 gram per berat badan anak (kg) per hari. Misalnya untuk anak usia 5 tahun yang beratnya 14 kg, membutuhkan setidaknya 14gr protein dalam sehari.
Menanggulangi “Picky Eater”
Salah satu yang dapat menyebabkan malnutrisi pada anak adalah karena kebiasaan pilih-pilih makanan. Jika tidak diatasi, kebiasaan itu bisa mengakibatkan gangguan gizi yang dapat berdampak pada perkembangan fisik dan juga kognitif anak.
Perilaku picky eater diatas 6 tahun menurut dr. Arie termasuk tindakan yang tidak normal, dan menurutnya picky eater bukan diatasi dengan pemberian vitamin namun seharusnya diatasi dengan terapi perilaku.
Terapi perilaku makan dapat disiasati dengan penerapan feeding rules, seperti yang diungkapkan dr. Arie sebagai berikut:
1. Buatlah jadwal makan untuk anak. Idealnya ada lima kali waktu makan. Sarapan, snack pagi, makan siang, snack sore, dan makan malam. Berikan jeda antara 2-3 jam di setiap sesinya.
2. Untuk setiap sesi makan durasi maksimal 30 menit. Jika lebih dari itu, hentikan sesi makan dan biarkan anak waktu berpuasa hingga sesi makan berikutnya. Jangan tawarkan snack ataupun minuman manis, cukup berikan air putih. Puasa singkat ini dimaksudkan agar anak merasa lapar sehingga di sesi makan berikutnya anak memiliki nafsu makan.
3. Biasakan untuk makan di meja makan dan ada orang lain yang juga makan di meja itu. Kebiasaan makan juga muncul dari keteladanan. Dengan melihat orang lain makan, anak menjadi tertarik untuk mencoba.
4. Jangan lelah menawarkan makanan baru. Setiap ada jenis makanan baru, tawarkan anak untuk mencoba. Jangan paksakan anak untuk makan karena dapat menimbulkan trauma, tetapi berilah contoh dengan memakan makanan tersebut di depan anak. Penelitian membuktikan bahwa selama rentang penawaran 10-15x anak akan mulai tertarik dan ikut mencoba.
Demo masak sehat
Tidak hanya mendapatkan teori saja, puluhan orang tua yang hadir dalam kesempatan PENABUR Spectacular 2 tersebut juga diajak untuk mempraktekkan bagaimana menyiapkan bekal sehat yang efektif dalam persiapannya.
Demo masak dilakukan oleh chef Brevi Tobing. Kali ini, mengeksekusi resep chicken steak sederhana, menjadi solusi bagi orang tua yang punya waktu terbatas dalam menyiapkan bekal anak.
Berikut resep Chicken Steak ala Chef Brevi:
Bahan :
100 gr dada ayam tusuk-tusuk menggunakan garpu (jika tebal dapat dibelah agar bumbu meresap sempurna)
Bumbu Marinasi (haluskan):
20 gr bombay
20 gr bawang putih
50ml minyak goreng
40 ml madu
½ sdt garam
½ sdt oregano
½ sdt lada hitam
50 gr saus mustard
Bahan Saus:
200 ml susu
100 ml saus tomat
50 ml Kecap manis
1 sdt bubuk bawang putih
½ sdt garam
½ sdt lada hitam
50 ml madu
30 gr saus mustard
Cara:
1. Marinasi ayam minimal 30 menit (bisa disimpan hingga 2 hari)
2. Masak ayam menggunakan air fryer atau teflon hingga tingkat kematangan yang diinginkan
Chef Brevi menekankan agar para orang tua selalu fokus dalam konsistensi protein dan vitamin, karena keduanya penting untuk perkembangan anak.
“Semoga dengan resep marinasi yang saya bagikan bisa membantu persiapan bekal sehat karena bisa disimpan untuk sehari atau dua hari kedepan.” jelasnya.
Program Nutrisi bagi Siswa BPK PENABUR Jakarta
Sebagai rumah kedua bagi siswa, tentunya sekolah juga turut aktif ambil bagian dalam pemenuhan asupan nutrisi pada anak. Suyati, Kepala TKK 9 PENABUR menjelaskan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pembiasaaan mengkonsumsi makanan sehat seperti anak yang seringkali lebih suka makanan dengan rasa yang kuat seperti manis, asin, gurih berlebihan, juga pengaruh lingkungan seperti kebiasaan makan orang disekitarnya, gempuran iklan, hingga keterbatasan orang tua baik dari sisi ilmu, waktu bahkan sulitnya menghadirkan makanan sehat.
“Untuk mengatasi kendala-kendala ini memerlukan pendekatan yang sabar dan konsisten, termasuk pengenalan bertahap terhadap makanan sehat dan memberikan contoh yang baik.”, jelas Suyati. Selain kerjasama dengan ahli gizi seperti dalam kegiatan Specta 2, ada beberapa hal yang juga dilakukan secara rutin, contohnya penyediaan panduan menu sehat serta penerapan kebijakan makanan sehat di kantin sekolah.
Selain itu, ada dua program reguler yang dilaksanakan untuk mendukung tumbuh kembang anak melalui pemberian nutrisi yang tepat. “Kami mengadakan program Healthy Monday, yakni kami mendorong orang tua membawakan bekal makanan sehat dengan gizi yang seimbang untuk dimakan bersama di kelas. Sedangkan setiap hari Kamis kami melakukan program makan bersama, dimana sekolah mempersiapkan makanan sehat untuk disantap bersama, dengan menu yang tentunya sehat dan bergizi, contohnya dadar kimbab, mie goreng sayuran, nasi ulam dan semuanya dilengkapi dengan buah yang bervariasi.” jelas Suyati.
Salah satu orang tua siswa SDK 9 PENABUR, Jessica menyampaikan apresiasinya untuk kedua program tersebut, “Sekarang ada beberapa jenis sayuran baru yang anak saya suka, padahal sebelumnya dia tidak mau coba. Anak saya jadi merasa tertantang karena melihat teman-temannya suka makan sayur saat makan bersama di sekolah.”, ungkapnya.
Ingin mengetahui program menarik apa saja yang ada di TKK 9 PENABUR dan SDK 9 PENABUR? Anda bisa berkunjung langsung ke Jalan Halimun Raya No.5, RT.15/RW.6, Guntur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan 12980. Informasi selengkapnya klik tautan berikut ini https://psbjakarta.bpkpenabur.or.id/
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR