Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read More
Pada era globalisasi yang serba digital ini, dampaknya dirasakan langsung oleh pelajar remaja. Dalam kehidupan sehari-hari, aktivitas para remaja dipengaruhi oleh kebudayaan asing. Para pelajar di era digital ini sering memanfaatkan budaya asing yang masuk ke Indonesia. Dengan bertambahnya perhatian terhadap budaya asing, budaya tradisional Indonesia semakin lama akan ditinggalkan, bahkan tidak akan diketahui dan dikenali oleh generasi selanjutnya.
Kebudayaan tradisional Indonesia berperan sebagai identitas negara. Budaya inilah yang membuat negara Indonesia memiliki cirinya tersendiri. Jika kebudayaan tradisional Indonesia ini tidak dilestarikan dengan baik, budaya lokal dapat punah serta generasi selanjutnya tidak dapat menyaksikan dan menikmati indahnya kebudayaan asli Indonesia.
Salah satu cara pelajar remaja melestarikan kebudayaan tradisional Indonesia, yaitu sekolah ikut andil dalam memperkenalkan kebudayaan tradisional Indonesia. SMPK 5 PENABUR termasuk salah satu lembaga pendidikan yang telah menerapkan proses pelestarian kebudayaan tradisional Indonesia. Melalui kegiatan belajar-mengajar sehari-hari, budaya tradisional Indonesia dikolaborasikan dengan beberapa mata pelajaran sehari-hari, seperti IPS, bahasa Indonesia, pelajaran seni, dan lain-lain. Secara khusus, beberapa tarian daerah dan lagu daerah dijadikan sebagai bahan tugas praktik untuk pelajaran seni. Misalnya, dalam seni vokal, para siswa diminta guru untuk menyanyikan lagu daerah, sedangkan dalam seni tari, para siswa diminta untuk melakukan tarian daerah yang telah diajarkan gurunya.
SMPK 5 PENABUR juga memanfaatkan hari besar nasional untuk memperkenalkan kembali budaya tradisional, yaitu dengan menampilkan potensi dalam bidang seni. Sebagai contohnya, pada saat Hari Sumpah Pemuda, para siswa diperbolehkan untuk menggunakan pakaian adat dari seluruh provinsi yang mereka miliki. Pada Hari Batik Nasional, para guru dan siswa wajib mengenakan baju batik pada hari tersebut. Batik juga dikenakan pada setiap hari Jumat.
Tidak hanya itu, OSIS SMPK 5 PENABUR juga mengadakan lomba-lomba yang dapat membantu dalam hal melestarikan budaya bangsa, seperti pada saat Classmeeting HUT RI, OSIS SMPK 5 PENABUR mengadakan lomba balap karung. Balap karung merupakan salah satu permainan tradisional di Indonesia yang cukup terkenal. Selain itu, OSIS SMPK 5 PENABUR juga mengadakan lomba menyanyikan lagu daerah. OSIS SMPK 5 PENABUR juga sering memutar beberapa lagu daerah di radio siswa pada saat jam istirahat, termasuk lagu daerah yang kurang diketahui para siswa. Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan para siswa memiliki kesadaran untuk mempertahankan dan melestarikan kebudayaan tradisional Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, para siswa atau remaja SMPK 5 PENABUR mempunyai semangat dalam melindungi kebudayaan tradisional Indonesia, seperti pada waktu istirahat, para siswa memainkan beberapa permainan tradisional Indonesia atas inisiatif mereka. Para siswa bermain mulai dari gobak sodor, permainan kelereng, ular naga, dan masih banyak lagi.
Walaupun permainan tradisional dianggap sebagai suatu permainan “jadul”, pada kenyataannya para remaja senang memainkannya dan menikmati permainan tersebut. Remaja yang melakukan kegiatan-kegiatan tersebut sudah turut serta melestarikan budaya tradisional. Jika semua remaja di Indonesia melakukan hal tersebut, budaya tradisional Indonesia akan tetap lestari. Para remaja juga dapat melestarikan budaya tradisional Indonesia dengan menyebarkan dan memberitakan keragaman dan keindahan budaya Indonesia. Para remaja dapat memanfaatkan media sosial untuk memperkenalkan budaya tradisional Indonesia kepada dunia. Mari kita gaungkan dan mainkan kembali permainan tradisional di kalangan remaja. Pasti seru!
Penulis : SMPK 5 PENABUR
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR