Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read MoreKetua Umum Yayasan BPK PENABUR Adri Lazuardi dalam peluncuran buku “Berani Berubah”.
BPK PENABUR sebagai sebuah lembaga yang mempunyai visi sebagai lembaga pendidikan Kristen yang unggul dalam iman, ilmu dan pelayanan telah menginjak usianya yang ke-70 tahun. Dalam usia 7 dasawarsa ini, BPK PENABUR meluncurkan sebuah buku yang berjudul “Berani Berubah” pada 28 Oktober 2020 bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Buku “Berani Berubah” memuat sepak terjang dalam mengenang dan menyongsong berbagai perubahan yang telah dihadapi oleh para siswa, alumni, serta guru dan karyawan di BPK PENABUR.
Adri Lazuardi selaku Ketua Umum Yayasan BPK PENABUR dalam sambutannya mengatakan buku “Berani Berubah” ini merupakan hasil kolaborasi yang luar biasa yang dapat ditulis berdasarkan pengalaman-pengalaman hidup dari para alumni BPK PENABUR. Selain itu, menurutnya, buku tersebut juga dipersembahkan bagi orang-orang yang berani berubah menjadi lebih baik bagi sesama, bangsa dan kemuliaan Tuhan.
“Keluarga besar BPK PENABUR dengan penuh kerendahan hati dan ketulusan hati mempersembahkan buku Berani Berubah bagi orang-orang yang berkomitmen untuk berani berubah, yang mau mengambil bagian dalam perubahan untuk menjadi yang lebih baik bagi institusi di mana kita berada, bagi keluarga, bagi lingkungan, dan kemuliaan Tuhan serta Indonesia,” ujar Adri Lazuardi.
Dirjen Bimas Kristen Protestan Kementerian Agama Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si. turut memberikan testimoni terkait buku yang diluncurkan. Menurutnya, buku tersebut memberikan gambaran bagi setiap pembacanya bahwa tidak ada yang tidak berubah dalam kehidupan ditambah masuknya era industri 4.0, perubahan akan cepat terjadi.
“Ada hal-hal penting dari buku yang ditulis oleh Pak Robby Chandra, Berani Berubah, banyak orang ingin berubah tapi hanya sedikit yang berani. Kata berani ini tentu memberi gambaran bagi kita bahwa ada semangat yang menyala-nyala yang kita inginkan untuk berubah,” kata Prof. Dr. Thomas Pentury, M.Si.
Dalam acara peluncuran buku tersebut yang dilakukan secara daring, hadir pula Wakil Sekjen PBNU Gus Imam. Ia memberikan pesan bahwa perubahan adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindari oleh siapapun dan itu terjadi secara evolutif (bertahap) dan revolutif (secara langsung).
Menurutnya saat ini dunia tidak hanya mengalami era industri 4.0 tetapi sudah memasuki era 5.0 dimana revolusi industri teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah mengandung unsur kemanusiaan. Untuk itu Gus Imam berharap dalam memasuki era industri 5.0, Indonesia tidak hanya memasukkan unsur kemanusiaan tetapi juga spiritual dalam membangun perubahan yang lebih baik.
“Kalau tadi disampaikan kita memasuki era industri 4.0, kami malah membaca bahwa tidak hanya memasuki era 4.0 tetapi sudah memasuki era 5.0 di mana revolusi industri TIK dipadukan dengan humanity. Kita sebagai orang Indonesia yang beragama harus bisa memadukan 3 hal antara teknologi, humanity, dan spirituality yang mengandung nilai-nilai yang ramah, damai, dan toleran,” jelas Gus Imam.
Sebagai informasi tambahan bahwa semua hasil penjualan buku “Berani Berubah” ini akan didonasikan kepada UBS (Unit Beasiswa) BPK PENABUR yang membantu para peserta didik lulusan BPK PENABUR maupun sekolah lain dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri ataupun swasta.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR