Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read MorePada pertengahan Januari, pemerintah Indonesia mengambil langkah melakukan vaksinasi masal agar pandemi Covid-19 dapat dikendalikan, di samping penerapan 3M yang harus tetap dilakukan yakni Memakai Masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci Tangan.
Talk show bertajuk “Mengapa Sekolah ‘Masih’ Online?” yang diselenggarakan BPK PENABUR Jakarta mengajak ±2.000 orang tua peserta didik di Indonesia via Zoom dan YouTube Channel BPK PENABUR Jakarta (30/01), Pukul 10.00-12.00 WIB untuk mendapatkan informasi lengkap seputar vaksinasi dan Covid-19 serta pemahaman secara utuh tentang apakah pembelajaran di sekolah masih berlangsung online.
Dipandu oleh Sylviana Chrisyan, Kepala SMAK 1 PENABUR Jakarta, Ia memberikan kesempatan kepada dr. Siti Tarmizi, juru bicara program vaksinasi Covid-19 serta Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Direkotrat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) untuk memaparkan materi.
“Sejak bulan November 2020 laju penularan Covid-19 meningkat 25% dan merupakan angka yang tinggi. Melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dapat mengurangi laju penularan juga angka kematian pada anak akibat Covid-19. Selain itu, orang tua pun turut menjaga sehingga anak tidak melakukan aktifitas di luar rumah serta terus melakukan 3M.” papar dr. Siti Tarmizi.
Dari aspek pendidikan, Jumeri, Direktur Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) turut memperlengkapi penjelasan tersebut.
“Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah satu-satunya upaya untuk memberikan pelayanan kepada peserta didik di Indonesia pada masa pandemi Covid-19. Mengenai apakah sekolah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka, tergantung pada keputusan pemerintah provinsi di daerah masing-masing. Hal ini terdapat pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri. Untuk pemerintah provinsi DKI Jakarta, masih belum mengizinkan diberlakukannya pembelajaran tatap muka, mengingat laju penularan Covid-19 masih tinggi.” jelas Jumeri secara komprehensif.
”BPK PENABUR Jakarta pastinya mengutamakan kesehatan peserta didik, tenaga pendidik, dan kependidikan. Untuk itu, kami selalu mengikuti peraturan dan keputusan pemerintah.” ujar Ir. Antono Yuwono, Ketua BPK PENABUR Jakarta.
Ir. Antono Yuwono juga mengungkapkan bahwa BPK PENABUR Jakarta terus melakukan perubahan di sekolah seperti penambahan wastafel, keset anti virus, dan sebagainya. Kemudian, menyiapkan perangkat tambahan di ruangan kelas dan uji coba blanded learning yang nantinya akan dilaksanakan sesuai dengan arahan dari pemerintah.
Pada talk show ini, Jumeri turut menjelaskan bahwa pendidikan bermakna kolaborasi antar guru, orang tua, dan peserta didik. Sumber penilaian guru terhadap anak pun tidak hanya dilihat dari segi kognitif, tetapi juga dari segi karakter. Untuk itu, diperlukan komunikasi yang efektif antar ketiganya terutama di masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menurut Novita Tandry seorang psikolog anak & remaja serta selebgram di dalam pemaparannya.
Bagi yang belum sempat menyaksikan siaran langsung talkshow : “Mengapa Sekolah ‘Masih’ Online?” via Zoom maupun YouTube Channel BPK PENABUR Jakarta dapat mengklik link berikut ini https://youtu.be/lLchZA1-pRA .
Ir. Antono Yuwono, Ketua BPK PENABUR Jakarta dalam talk show : “Mengapa Sekolah ‘Masih’ Online?”
Talk show : “Mengapa Sekolah ‘Masih’ Online?”
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR