Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read More
Tangkapan layar Mark Soesanto (atas tengah) bersama kontingen negara lain yang meraih medali perak IChO 2020
BPK PENABUR Jakarta telah memberlakukan sistem Pembelajaran Jarak Jauh di tahun ajaran 2020/2021. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh ini mulai berlaku sejak awal semester pada 13 Juli 2020. Sistem ini berlaku juga berdasarkan rencana strategis dari BPK PENABUR dan juga dilatarbelakangi dengan situasi pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini.
Sistem yang minim tatap muka dengan guru tersebut bisa saja membuat sebagian peserta didik tidak siap dan berujung dengan menurunnya semangat belajar.
Namun, hal tersebut tidak menurunkan semangat Mark Soesanto untuk giat belajar meskipun berada di situasi pandemi sekalipun. Segala keterbatasan dalam sistem Pembelajaran Jarak Jauh (tidak bisa berdiskusi langsung dengan guru, teman,dst) tidak menghalangi Mark dalam meraih prestasi yang diimpi-impikannya.
Peserta didik SMAK 1 PENABUR Jakarta tersebut membuktikan segala kerja keras dan pengorbanannya dengan membawa pulang medali perak untuk Indonesia di ajang International Chemistry Olympiad ke-52 (IChO). ”IChO merupakan ajang perlombaan untuk usia di bawah 20 tahun dan belum berkuliah. Untuk mengikuti ajang tersebut, saya diseleksi mulai dari tingkat kota, provinsi, sampai nasional. Dari situ saya serta teman-teman lainnya mengikuti pelatihan nasional (pelnas) dan kami diseleksi kembali sampai terpilih empat besar untuk membawa nama Indonesia ke kancah internasional.” jelas Mark Soesanto.
“Ajang tersebut dilaksanakan dari Istanbul, Turki. Namun, karena situasi pandemi ajang IChO kali ini diselenggarakan secara online dan proses pengerjaannya mengikuti waktu Turki. Saya mengerjakan soal dari jam 4 sore sampai jam 9 malam di Bogor pada Sabtu, 25 Juli 2020 kemarin.” ungkap Mark.
Mark mempersiapkan diri dengan mempelajari soal-soal lama yang sudah ada, karena menurutnya sangat bagus dan menantang serta mengajak kita untuk berpikir dengan konsep yang sederhana. Selain itu, Mark juga mendapatkan kesempatan untuk diajarkan oleh dosen-dosen dari ITB. Namun, sayangnya karena situasi pandemi, Mark hanya bisa bertemu dengan para dosen dari ITB melalui Google Meet.
“Jika kalian ingin berprestasi seperti saya, kalian harus berjuang lebih keras dari yang lain. Ada banyak pengorbanan yang harus kalian lakukan, seperti tidak bisa bertemu teman secara online ataupun ketinggalan pelajaran karena akan banyak izin untuk pelatihan-pelatihan yang harus diikuti.” pesan Mark kepada peserta didik BPK PENABUR Jakarta maupun peserta didik di Indonesia secara luas.
“Tapi percayalah, saya yakin teman-teman bisa melaluinya dengan berdoa meminta kekuatan dari Tuhan dan juga meminta dukungan dari orangtua. Saya juga sebelumnya pernah berada pada posisi kalian, yakni terpukau dengan para medalist internasional ‘kok bisa sih mereka meraih medali’. Namun, dengan perjuangan yang saya lakukan sekarang, saya bisa menjadi satu di antara mereka.” ujar Mark memberi semangat bagi setiap peserta didik di Indonesia yang harus belajar secara online karena situasi pandemi COVID-19.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR