Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read More
Kamu punya kegemaran membuat film? Atau memiliki impian menjadi sinematografer? Tidak perlu menunggu saat kamu sudah remaja atau dewasa untuk memulai belajar, karena dari sekarang pun sudah bisa.
Nah, kamu bisa mengikuti 5 panduan sederhana berikut untuk memulai belajar sinematografi :
1. Kamera dan Lensa
Untuk belajar sinematografi, kamu perlu beberapa alat. Yang paling mendasar adalah kamera dan lensa. Kamera yang paling sering digunakan untuk sinematografi adalah jenis kamera film (analog) dan kamera digital, tapi saat ini beberapa jenis handphone juga sudah mempunyai kamera yang mumpuni. Tentu ada kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun itu semua dapat disesuaikan dengan kebutuhan produksi film.
Selain itu, pemilihan lensa juga harus diperhatikan. Lensa memiliki banyak variasi yang masing-masing memiliki kegunaan khusus dalam proses pengambilan gambar.
2. Type of Shot
Seorang pembuat film yang baik harus memiliki kecakapan mengambil gambar dari berbagai sudut pandang. Hal ini penting dan berpengaruh besar dalam menentukan kualitas suatu karya film.
Type of shot yang tepat akan memunculkan efek yang berbeda pada film, mulai dari membangun suasana, memberikan penekanan pada dialog tertentu, sampai menangkap detail ekspresi para karakter pemainnya.
Macam-macam type of shot antara lain Long Shot (LS), Full Shot (FS), Medium Shot (MS), dan Close Up (CU).
3. Komposisi Video
Hal lain yang wajib kamu tahu adalah komposisi video. Kamu bisa cari tahu lebih lanjut tentang The Rule of Thirds (memosisikan objek di sepertiga bagian dalam mengambil foto). Penentuan tata letak berbagai elemen dalam film akan memberikan efek sinematik yang bervariasi, tergantung dari genre film yang ingin kamu buat.
Untuk mendapatkan komposisi video yang bagus, perlu diperhatikan juga tata pencahayaan, background, kualitas audio serta kestabilan kamera.
4. Pemilihan Angle
Sudut pengambilan gambar alias angle saat proses pengambilan gambar akan menghasilkan mood dan persepsi yang berbeda untuk kebutuhan setiap scene film. Pemilihan angle yang tepat akan membantu menampilkan adegan dengan lebih baik dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada penonton.
Macam-macam angle kamera antara lain, Normal Angle (eye level), High Angle (sudut tinggi), Low Angle (sudut rendah), Bird View Angle (sudut sangat tinggi), dan Frog Eye Angle (sudut sangat rendah).
5. Camera Movement
Pergerakan kamera atau camera movement ketika menangkap momen dalam suatu adegan film merupakan aspek esensial yang juga tak boleh ketinggalan untuk dipelajari. Tergantung dari adegan yang ingin dibuat, berbagai jenis camera movement dapat disesuaikan guna menciptakan kesan dan suasana film yang beragam.
Macam-macam teknik camera movement antara lain, Zoom, Dolly (track), Panning, Crab, Tilt, Pedestal (Ped), Arc, dan Follow.
”Kami menyediakan ekstrakurikuler sinematografi bagi siswa yang memiliki minat di bidang pembuatan film. Selain diajarkan dasar-dasar dalam membuat film, lewat ekstrakurikuler ini kemampuan 4C siswa pun diasah yaitu Critical Thinking, Creative Thinking, Collaboration, dan Communication.” ujar Hapsari Puspita Ningrum, Kepala SDK PENABUR Bekasi Agus Salim.
Darius, siswa kelas 5 SDK PENABUR Bekasi Agus Salim merasa sangat senang dapat mengikuti ekstrakurikuler sinematografi di sekolah.
”Aku jadi bisa belajar banyak hal baru mengenai bagaimana memanfaatkan HP untuk menghasilkan sebuah karya yang sinematik.” ucap Darius.
Yuk, belajar sinematografi mulai dari sekarang! Kamu pasti bisa.
***
Mari bergabung di BPK PENABUR Jakarta https://psbjakarta.bpkpenabur.or.id
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR