Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read More
Beberapa orang tua kerap kali menemukan hambatan ketika berkomunikasi dengan anaknya yang mulai beranjak remaja. Hal ini tentunya karena ruang lingkup pergaulan anak dengan teman sebaya yang semakin besar, sehingga terjadi gap komunikasi antar anak dan orang tua.
Untuk memperkecil gap tersebut, orang tua harus pandai membangun komunikasi dengan anak. Masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) saat ini, dapat menjadi momen bagi orang tua dalam meluangkan waktu lebih banyak untuk berbicara dengan anak.
Berikut saran yang bisa dilakukan oleh para orang tua murid di BPK PENABUR Jakarta :
Mendengarkan
Anak remaja cenderung memiliki keinginan untuk menyampaikan apa yang dipikirkan dan dirasakan, untuk itu orang tua harus memberikan waktu bagi anak dalam menuturkannya. Pasang telinga untuk mendengarkan dan memahami maksud anak, dan jangan memotong pembicaraan si anak.
Obrolan santai
Ketika orang tua dan anak sama-sama sudah menyelesaikan tugas dari rutinitas masing-masing, orang tua dapat lebih dulu memulai membangun perbincangan santai dengan anak.
Pada saat berkumpul di ruang tamu misalnya, orang tua dapat mengangkat topik ringan untuk dibicarakan seperti pertandingan sepak bola, film terbaru, lalu berlanjut ke topik akademik sampai akhirnya anak mau membuka diri untuk bercerita tentang teman di sekolah atau kejadian pada saat mengikuti PJJ.
Berbicara santai dapat membuat anak lebih mudah menyampaikan isi hatinya, anak juga akan lebih mudah menyampaikan ketidaksenangannya akan suatu hal atau hal-hal yang membuat dirinya kurang nyaman. Jika seperti itu, orang tua juga secara santai dapat memberikan masukan.
Memberi nasihat bukan memarahi
Ketika anak berbuat hal yang salah jangan memarahi seperti “Kamu tuh ya, tidak pernah mendengarkan perkataan Mama sih, salah lagi jadinya!”.
Sebaiknya Mama dan Papa atur nafas terlebih dahulu ketika berhadapan dengan anak yang melakukan kesalahan, tenangkan diri, lalu berikan nasihat secara perlahan dan tegas seperti “Kalau kamu berbuat seperti itu lagi, Mama jadi sedih dan kecewa”.
Lewat memberikan nasihat dengan cara tersebut, anak juga menjadi lebih mudah di dalam menerima masukan dari orang tua.
Yuk Parents, mari membangun komunikasi efektif dengan anak-anak kita, selama kita masih memiliki waktu lebih.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR