Meski memiliki postur badan kecil dan usia yang p...
Read MoreKevin Adi Senjaya, peserta didik Brilliant Class ...
Read MoreKakak kelas yang berbaris rapi mengenakan seragam...
Read MorePeserta Didik TKK 9 PENABUR Membuat Tali Persahabatan sebagai Salah Satu Projek P5
Menjadi lembaga pendidikan yang berkiprah selama 74 tahun berkiprah di Indonesia, BPK PENABUR Jakarta terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman, termasuk selaras membangun Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bersama dengan Kemdikbud Ristek.
Penerapan P5 pada peserta didik tentu dimulai sejak usia dini, diterapkan ke dalam kurikulum di 21 sekolah TKK PENABUR Jakarta. Hal ini sebagai upaya mencetak generasi emas 2045 yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkhebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif.
“P5 merupakan pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung sesuai dengan karakteristik lingkungan sekitar agar anak memiliki kompetensi global dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.” ujar Suyati, Kepala TKK 9 PENABUR, yang terletak di Jalan Halimun Raya no.5, Jakarta, Indonesia 12980.
Suyati menyampaikan karena TKK 9 PENABUR bagian dari BPK PENABUR Jakarta yang menanamkan Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Kristiani (PKBN2K) kepada peserta didik, maka penerapan P5 disesuaikan dengan apa yang ada di dalam PKBN2K.
“Ini merupakan kesempatan bagi anak agar mengalami sendiri bagaimana memecahkan masalah, mencoba hal baru, bertoleransi, bekerja sama, saling berbagi, membuat kesepakatan, juga mengintegrasikan kompetensi esensial dari berbagai disiplin ilmu.” tutur Suyati.
Untuk memupuk rasa kebangsaan pada peserta didik sejak usia dini, berbagai kegiatan terkait P5 dikemas dalam sebuah aktivitas bermain yang bermakna dan tentunya berdampak pada pengembangan karakter dan kompetensi anak.
Beberapa kegiatan yang sudah pernah dilakukan di TKK 9 PENABUR terkait P5 antara lain, mengajak anak mengikuti upacara bendera, memperkenalkan lagu nasional “Indonesia Raya” dan “Hari Kemerdekaan”, mengajarkan lagu daerah yaitu “Soleram” dan “Kicir-Kicir”, dan bernyanyi lagu anak “Aku Anak Indonesia.”
Kemudian, penerapan berdasarkan nilai Kristiani untuk menumbuhkan rasa kebangsaan juga dilakukan dengan mengajak anak bernyanyi lagu rohani “Indonesia Negaraku”, bermain lewat ayat alkitab yang mengajarkan anak takut akan Tuhan sebagai warga Indonesia, dan membuat kreasi rantai persahabatan dari kertas warna merah putih.
Peserta Didik TKK 9 PENABUR Mengenakan Baju Profesi dalam “Gebyar P5 : Membangkitkan Rasa Kebangsaan”
Pada momen perayaan kemerdekaan HUT RI ke 79 tahun pada 19 Agustus 2024, peserta didik TKK 9 PENABUR begitu antusias mengikuti berbagai perlombaan yang dapat membangun rasa kekeluargaan dan kebanggaan sebagai warga negara Indonesia, seperti lomba membawa kelereng, mengipas balon, dan memindahkan bendera.
Penerapan P5 dilakukan dengan berbagai tahapan, mulai dari pengenalan, kontekstualisasi, aksi, dan refleksi. Ini mengacu pada pembelajaran di TKK 9 PENABUR yaitu Project Based Learning yang memiliki pendekatan 3DE (Discover, Desain, Do, Evaluate).
Kegiatan akbar P5 di TKK 9 PENABUR telah berlangsung bersamaan dengan momen upacara dan perayaan HUT RI yang digelar di sekolah, yaitu “Gebyar P5 : Membangkitkan Rasa Kebangsaan”.
“Pada Gebyar Entrepreneurship kami mengajak orang tua terlibat dengan membantu anak menyediakan kostum merah putih dan profesi.” ungkap Suyati.
Axel Grey Benedict, peserta didik TKK 9 PENABUR yang menjadi pemimpin upacara dalam momen perayaan HUT RI ke 79 tahun di sekolah memberikan kesannya, “Aku senang sekali jadi pemimpin upacara. Bersama guru dan teman-teman aku juga membuat proyek rantai persahabatan yang memiliki makna untuk mau bersahabat dengan siapa saja, aku suka membuatnya.”
Eugene Aloysius Lumbantobing dan Orelio Nicholas, peserta didik TKK 9 PENABUR yang sama-sama membuat bendera dan menghias alat musik drum, juga senang mengikuti kegiatan P5 di sekolah.
“Aku menghias drum dengan gambar bendera, karena aku cinta alat musik dan cinta Indonesia.” ucap Eugene.
“Kalau di sekolah aku diajarkan tentang Pancasila, dan aku paling senang mengikuti upacara bendera.” ungkap Orelio.
Suyati bersama guru-guru TKK 9 PENABUR berharap usai mendapatkan penanaman P5 di sekolah, setiap peserta didik semakin semangat pergi ke sekolah, serta mampu memecahkan masalah, berani mencoba hal baru, memiliki sikap toleransi dan mau berbagi kepada sesama.
“Semoga karakter dan kompetensi anak terbentuk sejak dini lewat berbagai aktivitas bermakna yang telah kami terapkan.” harap Suyati.
Informasi selengkapnya tentang TKK 9 PENABUR dapat klik tautan berikut ini https://bpkpenabur.or.id/jakarta/tkk-9-penabur
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR