Apakah anda pernah menanyakan kepada anak tentang pelajaran apa yang sering ditakuti? Apakah Matematika, Bahasa Inggris, atau pelajaran lainnya? Umumnya sebagian besar murid tidak menyukai Matematika. Bahkan ketakutan pada pelajaran ini menjadi abadi jika tidak ditangani dengan baik.
Tanda-tandanya tak sekedar tidak menyukai materinya, tapi juga menunjukkan ke tingkat yang lebih darurat, seperti rasa cemas berlebihan dan selalu menghindari belajar Matematika. Jika anak menunjukkan gejala fobia Matematika, anda tak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mengatasinya. Mari simak ulasan selengkapnya.
1.Berikan anak waktu untuk memahami materi
Ajari anak dengan sabar dan pelan-pelan. Banyak siswa yang melihat Matematika sebagai pelajaran rumit yang harus menghafal rumus, padahal hitung-hitungan termasuk pelajaran konseptual. Menghafal langkah dan rumus justru malah akan membuat anak tidak senang belajar Matematika. Oleh karena itu biarkan anak benar-benar memahami Matematika sesuai kapabilitas waktunya. Ulangi terus jika anak belum paham, tetapi jangan dimarahi. Jadikan belajar Matematika sebagai hal yang menyenangkan bagi anak.
2.Berikan kata-kata yang baik agar perasaan anak nyaman
Bangun motivasi anak dalam belajar dengan kalimat-kalimat baik, seperti memberikan pengertian bahwa tidak ada orang yang bisa Matematika semenjak lahir. Tanya pemikiran anak jika ia melihat suatu soal, apakah sulit atau mudah. Hilangkan perasaan negatif pada dirinya dengan tidak membandingkan kemampuan sang anak dengan orang lain. Jangan lupa untuk memberikan pujian sekecil apapun proses belajarnya jika ada kemajuan.
3.Berikan waktu berpikir ketika mengajukan pertanyaan
Bagi anak yang mempunyai kecemasan Matematika, pertanyaan langsung di depan orang lain akan menyiksa dirinya. Ia harus siap menanggung malu jika tidak bisa menjawab dengan cepat. Mari, pelan-pelan tanamkan pada diri anda bahwa Matematika bukan ajang kompetisi. Berikan anak waktu untuk berpikir ketika anda mengajukan pertanyaan soal latihan. Jika masih ragu-ragu, yakini anak bahwa anak tidak apa-apa ketika salah menjawab pertanyaan karena salah bukan berarti gagal.
4.Menerapkan Matematika pada kehidupan sehari-hari
Megan Robert merupakan seorang executive director of math for America (MFA) ia pernah menjelaskan bahwa praktik Matematika pada hal-hal sederhana seperti harga, kembalian belanja, panjang dan lebar suatu benda dapat mengurangi kecemasan anak. Pancing anak untuk selalu penasaran pada angka di lingkungan sekitarnya. Jika dasarnya sudah kuat, maka materi konseptual lainnya dapat dipahami dengan baik ketika anak beranjak dewasa.
5.Ubah gaya belajar anak
Jika anda menyadari ketidakcakapan anak dalam Matematika, ada baiknya anda mengubah cara mereka dalam mempelajari Matematika. Sekedar menghafal rumus mungkin tidak seefektif memahami maksud rumus tersebut dan kapan rumus itu harus digunakan.
Langkah yang bisa anda lakukan adalah dengan membantu anak saat mencatat pelajaran. Tujuan mencatat adalah untuk memahami isi pelajaran, bukan hanya menuliskannya. Luangkan waktu untuk membantu mereka mencari poin-poin penting dan tuliskan. Tidak lupa tuliskan juga materi pendukungnya.
Baca Juga : 3 Langkah Efektif Meningkatkan Nilai Pelajaran Sekolah Anak
Nah, itulah beberapa tips untuk mengatasi fobia Matematika pada anak. Sebagai orang tua kita harus terus mendukung perkembangan anak pada proses belajar hitung-hitungan dengan tidak menekan anak secara berlebihan. Cobalah untuk menanamkan pada diri anak bahwa Matematika adalah proses mendapatkan jawaban, bukan pelajaran instan yang hasilnya bisa ditemukan dengan cepat. Semoga cara di atas bisa membantu.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR