Kunjungan Pengurus Harian Ke Cimahi
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Kepala Badan Standar, Kuriku...
Read MoreBPK PENABUR Kunjungi Direktur Kepala Sekolah, Pen...
Read MoreSudah empat bulan terakhir ini, dunia pendidikan menerapkan sistem pembelajaran yang cukup berbeda dari biasanya. Yah, kini para guru maupun siswa dan orang tua harus mempersiapkan diri jika sekolah kembali dibuka. Mengapa demikian? Menurut Direktur PAUD Kemendikbud, perlunya menerapkan beberapa strategi pendidikan menuju masa new normal. Apa saja kah itu?
1.Kapasitas siswa
Jika sekolah kembali dibuka yang harus diperhatikan ialah kapasitas jumlah murid itu sendiri. Hal ini sebagai upaya agar tidak terjadi gelombang kedua tentang penyebaran pandemi Covid-19. Hal ini memang sudah ada pernyataan dari Mendikbud Nadiem yang telah menyebutkan bahwa total siswa dalam satu kelas saat sekolah akan dibuka hanya maksimal 18 peserta didik untuk pendidikan dasar dan menengah, dan untuk SLB jaga jarak jarak minimal 1,5 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas. PAUD jaga jarak 3 meter dan maksimal 5 peserta didik per kelas.
2.Menerapkan protokol kesehatan
Berikutnya para guru dan siswa juga harus menerapkan protokol kesehatan selama berada di sekolah. Protokol kesehatan tersebut jelas tidak bisa ditawar lagi. Kebijakan mengenai cuci tangan, kebijakan mengenai physical distancing, kebijakan mengenai penyemprotan ruang kelas, kebijakan menggunakan hand sanitizer dan seterusnya adalah kebijakan standar yang akan diterapkan ketika sekolah mulai dibuka.
3.Tidak semua sekolah akan dibuka serentak
Yah, seluruh sekolah di Indonesia hanya beberapa persen saja yang akan dibuka, dan hal ini sudah dikatakan oleh Mendikbud. Yang pertama kali diizinkan untuk sekolah kembali dibuka adalah sekolah yang berada di zona hijau. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa di situasi pandemi ini terdapat beberapa zona, mulai dari zona merah, hijau, kuning, hingga hitam. Zona hijau sendiri diartikan sebagai sebuah wilayah yang tak ada kasus atau penyebaran virus corona. Itu artinya, aktivitas seperti biasa sudah bisa berjalan dengan normal. Namun, mereka yang berada di zona hijau ini juga tetap harus menerapkan protokol kesehatan. Kemudian bagi sekolah yang belum diizinkan untuk membuka kembali sekolahnya, maka pembelajaran jarak jauh tetap menjadi pilihan yang harus dilaksanakan.
4.Pencapaian kurikulum lebih fleksibel
Selama sistem belajar dari rumah hingga masuk ke masa transisi masuk ke new normal, maka pencapaian kurikulum pun diharapkan dapat lebih fleksibel. Menurut Dr. Hasbi menguatkan bahwa para guru atau lembaga pendidikan, tak akan menuntut siswa untuk mencapai target sesuai dengan kurikulum sebagaimana saat masa normal. Artinya, semuanya harus tetap disesuaikan hingga kondisi kembali membaik.
5.Komunikasi yang lancar antara pihak sekolah dan orang tua
Kebijakan lain yang juga penting adalah, hubungan atau komunikasi antara pihak sekolah dan orang tua murid dapat berjalan dengan lancar. Yah, dimasa pandemi ini penting sekali untuk anda dapat menjalin hubungan dengan para guru si kecil, agar proses pembelajaran putra putri anda berjalan dengan baik.
Baca Juga: Tips Agar Anak Tidak Bosan saat Libur Sekolah di Rumah
Itu dia beberapa kebijakan pemerintah yang bisa dilakukan agar dunia pendidikan tetap stabil. Pada masa pandemi ini kita baru menyadari, betapa pentingnya relasi antara sekolah dan keluarga, karena relasi yang baik akan mampu membangun resiliensi dalam menghadapi pandemi seperti ini.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG