#raimunaV #bpkpenabur #bpkpenaburofficial
Read More#bpkpenabur #bpkpenaburofficial #generasibest
Read MoreOcean Adventure : Kisah Kompak di Balik Penampila...
Read MoreMemasuki usia sekolah, hampir setiap anak sepertinya punya jadwal yang lebih sibuk. Mengikuti ekstrakulikuler hingga kursus tambahan menjadi jadwal tambahan mereka. Saat aktivitas meningkat, orangtua biasanya sudah melihat bagaimana anak berbaur di lingkungan sosial. Beberapa mungkin mudah berteman dengan orang-orang baru, namun ada juga yang cenderung lebih suka sendirian. Meski setiap anak mempunyai kepribadian yang berbeda-beda, mengajarkan kepada mereka untuk membangun pertemanan sangatlah penting. Sebagai orangtua, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk membantunya. Berikut tipsnya.
1.Amati dan pahami bagaimana cara anak bersosialisasi
Anda bisa menghadiri beberapa kegiatan di sekolah dan perhatikan bagaimana anak berinteraksi dengan orang lain. Apakah dia bersikap berbeda dari kebiasaannya di rumah? Jika iya, kenapa? Mungkin, anak kesulitan memulai percakapan atau bisa juga dia memiliki kecemasan atau takut berbicara di depan banyak orang. Apakah ia lebih suka menyendiri? Tergantung pada perilaku apa yang terlihat, Anda bisa memutuskan hal apa yang perlu dilakukan dan bagaimana Anda bisa berkontribusi.
2.Jangan abaikan masalah sosial yang dialami anak
Jika anak yang pemalu merasa sulit berada di situasi sosial, Anda mungkin lebih suka mengabaikan masalah ini, dan menganggap bahwa di kemudian hari sikap tersebut akan hilang dengan sendirinya. Namun seorang anak tidak bisa belajar untuk meningkatkan hubungannya dengan orang baru jika dia selalu berada di dalam rumah. Orangtua bisa mendorongnya sedikit demi sedikit keluar dari zona nyamannya. Misalnya, Anda bisa mengajaknya keluar ke taman bermain dan membantu anak berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.
3.Beri contoh sikap sosial yang baik
Bukan rahasia lagi kalau anak-anak belajar dari orang-orang di sekitarnya. Setiap kali berbicara dengan teman, tetangga atau bahkan dengan petugas kasir di toko, tanpa disadari anak-anak memperhatikannya lho! Hampir setiap hal yang dilakukan orangtua menjadi kesempatan anak untuk belajar. Ini memungkinkan si kecil untuk melihat bagaimana Anda berkomunikasi, bernegosiasi hingga menghadapi masalah. Jadi, perhatikan bagaimana anda bersikap kepada orang lain ya, agar anak bisa mengikutinya saat membangun pertemanan dengan orang-orang baru.
4.jelaskan kalau orang lain juga merasa sulit memulai pertemanan
Tantangan yang anak Anda alami memang bisa mengakibatkan kesulitan berteman. Ini dapat menyebabkan kurangnya kepercayaan diri dan mungkin menganggap dirinya sendiri “aneh”. Untuk mencegahnya, beri tahu kalau banyak anak lain bahkan orang dewasa juga menghadapi tantangan sosial seperti yang dirinya alami. Jika Anda juga pernah mengalami kesulitan serupa, Anda bisa memberikannya. Ini dapat membantu menghilangkan tekanan pada anak.
5.Jelaskan kalau persahabatan juga bisa berakhir
Saat berada di sekolah dasar, anak-anak mulai lebih sadar dan menilai dari sudut pandang lain. Ketika seorang teman melakukan hal-hal buruk seperti menindas, menyontek atau berbohong, anak mungkin merasa tak nyaman dan tidak tahu harus bagaimana menanganinya. Beritahu mereka kalau persahabatan juga bisa berubah. Tidak apa-apa jika dia ingin bergaul dengan anak-anak lainnya yang punya minat sama dengan dirinya. Ingatkan juga kalau seiring waktu teman juga bisa berpisah karena perbedaan minat.
Baca Juga: Perlu Diketahui, Ini Loh 7 Manfaat Bermain Air untuk Anak
Ingatkan anak, ia masih punya waktu yang panjang untuk menemukan sahabat sejati, dan itu dapat ditemukan kapanpun. Dengan menjelaskan hal ini, anak akan terhindar dari pertemanan yang toxic atau kecewa saat ditinggalkan atau meninggalkan sahabatnya.
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR
Develope by FMG