Tips Agar Tetap Fokus Menghadapi Ujian Sekolah On...
Read More
KOMPAS.com - Transformasi digital bergerak begitu cepat. Sistem pendidikan di Indonesia pun mengalami percepatan dengan penggunaan teknologi digital dalam proses belajar mengajar.
Ketua Umum Yayasan BPK Penabur, Adri Lazuardi mengatakan, penting bagi satuan pendidikan memiliki strategi terencana dan berkelanjutan untuk bisa mencetak generasi masa depan yang tidak hanya cerdas, namun juga berkarakter pada era transformasi digital.
"Transformasi digital telah mempengaruhi berbagai aspek pendidikan, mulai dari kurikulum, metode pembelajaran, hingga pengelolaan administrasi. Untuk itu, penting memiliki strategi terencana dan berkelanjutan dalam menghadapinya," ujar Adri dalam keterangan resmi kepada Kompas.com, Kamis (10/8/2023).
Upaya mencetak generasi cerdas dan berkarakter
Ketua BPK Penabur Jakarta, Kenny Lim mencontohkan sejumlah inovasi yang dilakukan BPK Penabur untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru serta siswa agar cerdas dan berkarakter.
"Kami terus melakukan pembaharuan kurikulum agar adaptif dengan transformasi digital, dengan mengadopsi teknologi secara bijak dan mengintegrasikannya dalam proses belajar mengajar," jelas Kenny Lim.
Dalam dua tahun terakhir, lanjut dia, pihaknya telah meluncurkan dua seri gamification, BEST Adventure 1 dan BEST Adventure 2, yang tidak hanya mendekatkan siswa pada teknologi, tetapi juga menjadi sarana menguatkan karakter.
Lalu, di ruang kelas, penggunaan alat bantu pembelajaran Interactive Flat Panel (IFP) serta pemanfaatan aplikasi pembelajaran seperti Math bilingual Koobits dan Moodle untuk SD juga menjadi penguat transformasi pendidikan ke arah digital.
"Kami bahkan mengembangkan Penabur Digital Learning (PDL) yang menjadi sarana pembelajaran bagi siswa sekaligus untuk pengembangan kemampuan guru dalam memanfaatkan kemajuan teknologi digital," imbuhnya.
Dari sisi lain, Kumalasari Onggobawono selaku Kepala Divisi Pendidikan BPK Penabur Jakarta menggarisbawahi pentingnya Digital Literasi bagi siswa, sebagai perlindungan keamanan di dunia digital.
"Melalui pembelajaran dengan Digital Quotient (DQ) world jenjang SD dan Digital License (DL) bagi jenjang SMP dan SMA, kami berharap peserta didik akan bijak dalam memanfaatkan teknologi digital," ungkap Kumalasari.
Tak hanya membentuk siswa yang mahir berteknologi, berbagai program untuk pengembangan bakat dan minat, kepemimpinan serta membina relasi dengan lingkungan sekitar juga dilakukan secara beriringan.
"Melalui The Duke of Edinburgh’s Award (DofE) dan Leadership Camp misalnya, siswa belajar mengenai kompetensi, karakter, dan wawasan sebagai pemimpin yang melayani. Kemudian, pada kegiatan Pramuka siswa dididik dan dilatih mengenai kepramukaan sekaligus menumbuhkan rasa cinta alam dan kasih sayang antar sesama umat manusia," jelas Kumalasari.
Meski begitu, BPK Penabur Jakarta menyadari bahwa seluruh program unggulan hanya dapat berjalan maksimal dengan kompetensi guru yang memadai. Baca selengkapnya...
Daftar Indeks Berita Terbaru dari BPK Penabur
© 2019 YAYASAN BPK PENABUR